Karena suasana sudah agak sepi, karena para siswa sudah masuk, Seoho kali ini memberanikan diri.
"Hmm,.. " Seoho sejenak membaca papan nama anak itu ,"Kevin-ssi, apa kau juga berada di kelas ini?"
Yang bernama Kevin itu mengangguk.
"Kenapa?"
"Aku sebenarnya, mencari seseorang di kelas ini, namanya Athena. Apa dia ... Biasanya datang telat?"Kevin sebentar diam, matanya agak membesar.
"Athena sudah datang, kok. Dia selalu datang pertama kali di kelas. Kau mungkin baru datang saat dia sudah masuk."Kini giliran Seoho yang melebarkan matanya.
"Benarkah?" Seoho menoleh ke dalam kelas.
"Tapi sebentar lagi kelas akan dimulai, eh hyung tingkat berapa sih?"
"Tingkat 4."
"Ahh,. Tunggu pulang sekolah saja. Dia juga biasanya yang pulang paling akhir."Seoho tampak agak kecewa, namun
beberapa saat kemudian dia mengulurkan ponselnya pada Kevin.
"Ah, begini saja. Kau tinggalkan nomermu disini, hyung minta tolong, oke? Nanti hubungi aku kalau kelas sudah usai,"Meski ia tampak penasaran dengan apa yang mau hyung ramah itu lakukan, tak urung juga Kevin mengetik nomernya disana.
"Terimakasih, kau bisa masuk sekarang. Selamat belajar ya!" ujar Seoho sumringah sambil berlari meninggalkan Kevin yang masih cengo dengan muka polosnya.
Aku ... Kayaknya sering lihat hyung yang tadi?
Kevin masuk kelasnya dan meluncur santai menuju bangku paling belakang, milik Athena. Dia terlihat begitu dingin sampai seolah ada perisai yang terbuat dari salju menyelimutinya, namun dengan santai Kevin malah berniat menggoda kawan kelasnya itu.
"Hei," sapanya pada Athena. Gadis itu hanya melirik dengan sorot mata tak peduli pada Kevin, seolah matanya dapat berkata apa-sih-kau-siapa-aku-gak-kenal.
"Apa?" balas Athena lirih sambil memeriksa buku catatannya. Kevin hanya meringis jahil.
"Bukan apa-apa."Pemuda itu duduk di bangku tepat diseberang Athena. Namun Athena tampaknya, sama sekali tak peduli akan hal itu.
"Kau sakit, Thena?" tanya Kevin.
"Kelihatannya?"
Kevin menopang wajahnya dengan tangan, mengamati Athena dengan serius. Namun gadis itu, lagi-lagi hanya membolak-balik halaman buku catatannya, ogah terlalu mempedulikan Kevin."Kau seperti orang sakit hati," ujar Kevin dengan air muka sedih.
Sontak Athena melirik tajam pada pemuda itu."Apa kau bilang?" geram Athena sambil dengan bercanda menginjak kaki Kevin.
"Awww!!!" pekik Kevin lebay padahal injakan Athena tak begitu kuat.
"Itu yang dipojok kelas, mohon diam!!" suara dosen mata kuliah menggelegar menyudahi pertikaian Kevin & Athena.
Kevin memandang usil pada Athena. Gadis itu sebenarnya bisa mengadu jika Kevin yang lebih dulu memulai, namun demi kebaikan umat manusia lebih baik ia diam dan kembali pada pikiran dimana ia tak mengenal pemuda di sebelahnya.
Gak jelas, Random, Rese´
Athena tak tahu mengapa ia menulis itu di pojok buku catatannya kemudian.***
Shana masih merasa canggung saat ia duduk bersama Seoho dan kawan-kawannya. Seperti istirahat di kantin saat ini, dia hanya mendekatkan diri kepada Seoho tanpa sadar hingga memberi jarak antara dirinya dan kawan-kawan Seoho.
"Kau baik-baik saja? Ah, bosan ya sama mereka mulu. Apa mau berkumpul sama temanmu yang perempuan saja?" tanya Seoho memperhatikan Shana yang dengan pelan memakan es krim matcha-nya.
"Tidak, biarkan seperti ini saja sebentar. Nanti kalau aku mau bersama temanku, aku akan bilang kok." jawab Shana.
"Sepertinya Shana juga sudah lumayan rileks sama kita kok," sela Jangjun berkelakar,ya 'kan?" sambungnya seraya masih asik mengunyah mochi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Bond : Falling Dawn
RomanceBagaimana jika seorang pemuda ceria dan ramah ternyata menyimpan rahasia yang membuatnya rapuh? Sanggupkah ia mencari dewi penolong yang mampu menerima dan memahami betapa rapuhnya dia? #5 di Anxiety, dari 613 cerita. 28 April 2020. #17 di Psycholo...