The Closed Door

51 11 6
                                    






"You don't stand a single chance, unless you fight."


















Jeonghan menoleh ketika lengannya ditepuk oleh Seokmin. Ia masih belum duduk, menyandarkan punggung pada tepi meja.

"Kenapa dia sangat cantik? Kau akan membuat yang lain iri." ujar Seokmin, sementara Jeonghan memutar pandangannya kembali pada Athena yang melakukan pemanasan kecil diatas panggung.

"Bukan hanya cantik, dia kuat. Tipe yang sulit ditemukan akhir-akhir ini."

"Aku mulai, ya?" seru Nona Kim dari dekat pengeras suara.

Athena mengangguk, kemudian musik mulai memecah suasana yang semula hening.

Rockabye, oleh Anne Marie feat Clean Bandit & Sean Paul memenuhi ruangan.

Gadis berambut hitam panjang nan lurus ditengah panggung itu mulai menarikan koreografi yang pernah ia pelajari dengan lagu tersebut. Athena bergerak halus, namun kuat sekaligus lembut. Ekspresi wajahnya seakan menjadi satu nyawa dengan tariannya.

Seokmin, Jeonghan dan Nona Kim terpaku memusatkan perhatian pada gadis yang kini seolah menguasai panggung itu.

Oh love,
No one's even gonna hurt you, love
I'm gonna give you all of my love
Nobody matter's like you

Tanpa menyadari kedatangan dua orang pemuda di dekat mereka.

Seorang dengan gaya rambut mullet hitam, satunya lagi seorang pria bermata elang yang memiliki rambut pirang keabuan yang ditata naik hingga memperlihatkan dahinya. Kedua orang ber-setelan jas hitam itu turut larut memperhatikan Athena yang masih feeling herself diatas panggung sana. Dia terlihat begitu percaya diri, berani dan mempesona. Meski tarian yang dibawakannya tak menyajikan unsur senyum sama sekali.

Sampai pada detik terakhir-pun, gadis itu mampu menampilkan yang terbaik pada detail tarinya yang berakhir anggun.

"Woah," seru Seokmin mengawali tepuk tangan yang diikuti oleh semua orang disana.

Applaus yang tidak riuh memang, karena tidak banyak pengunjung yang melihat, namun dari meja barista, sorakan reaksi berlebihan bersahutan saat Athena menuruni panggung.

"Wah, sejak kapan kalian disini?"
"Sejak musiknya mulai," jawab si mata elang.
"Dia gadis siapa?" si rambut mullet bertanya.
"Jaga mulutmu, Myungho!" Jeonghan menyela buru-buru.
"Kalian lihat tadi? Aku sampai merinding. Dia sangat bagus, maksudku lihat, dia cantik, badannya bagus." puji Nona Kim.

Jeonghan tersenyum, lalu menambahkan dengan bangga, "Pintar dan kuat juga."

Semua atensi beralih pada Athena kala gadis itu kembali pada sebelah Jeonghan dan menunduk sopan pada teman-teman pemuda itu.

"Oh, Athena mereka temanku juga, ini Jeon Wonwoo---- mata elang berambut pirang keabuan, dan ini Seo Myungho---- si rambut hitam mullet."

Kedua orang itu tersenyum kearah Athena, yang tentu saja dibalas oleh gadis itu.

"Kau tahu, kau tadi menakjubkan sekali." puji Jeonghan melirik Athena.

Gadis itu menggeleng, "Aku tidak berlatih akhir-akhir ini."

"Nona, ketika kau disana tadi, mereka ini terus melihatmu bahkan tidak bersuara sama sekali, seperti disihir. Sungguh, aku tidak berbohong karena aku memperhatikannya," tambah Nona Kim membuat rona merah muda merambat ke pipi Athena.

"Lain kali, apa kami boleh melihatmu menari lagi?" tanya Seokmin hati-hati, namun sambil tersenyum meminta izin kepada Athena.

"Aku tidak bisa berjanji," jawab Athena.

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang