Black Hole

59 12 22
                                    

Thinking is difficult,
That's why most people judge.
- Prince Ea, Forbes 30 Under 30.















Setelah berdebat kecil cukup lama dan penuh kelakar karena Athena terus-terusan malu, Nona Kim berhasil memakaikan sebuah gaun warna hitam berbahan silky yang terjuntai hingga lututnya. Bagian bahunya adalah tali spageti yang tertali antara bagian depan dan belakang, memudahkan untuk melepas gaun karena tidak adanya resleting. Gaun itu cocok sekali pada Athena, dengan rambut hitam panjangnya, dan kontras dengan kulit putih serta leher jenjangnya.

"Mm, Nona Kim, aku kurang percaya diri dengan ini,.." ucap Athena kala memperhatikan bagian leher ke bawahnya yang terlihat jelas tanpa halangan apapun. Ia ingin mengenakan sweaternya kembali.

"Sssht, sudah, sekarang, nona cantik, mari keluar, kita tanyakan pendapat teman-teman tuan Jeonghan," bujuk Nona Kim seraya membelai bahu polos Athena, mencoba memberi dorongan keyakinan pada gadis itu.

"Eh?? Ta-tapi-" Athena tergagap dan gugup luar biasa, namun Nona Kim terus mendorongnya hingga ke tirai masuk di meja pelayan.

Tatapannya segera membentur manik mata coklat Myungho. Sepertinya pemuda itu menanti kemunculannya daritadi. Setelah sekian detik menatap, Myungho menarik gelas wine-nya tanpa melepas pandangan dari Athena.

"Cocok. Cantik." pujinya.

Jeonghan tak salah pilih. Myungho membatin.

Rona merah muda merambat ke seluruh tubuh Athena kala itu. Ia dapat merasakan angin dari pendingin ruangan menyapa kulitnya. Gugup, ia mencoba berbalik menyembunyikan tubuhnya yang terbuka dan hendak menuju kembali ke ruangan tadi, "Nona Kim, aku ingin memakai sweaterku!"

"Sudahlah, kemari. Jangan canggung begitu, kau juga suatu hari nanti memakai gaun-gaun lain untuk acara dalam hidupmu. Anggap saja ini latihan, sekarang kembali kesini, cepat."

Athena sebentar tak bisa berkata apa-apa. Bahkan barusan ia sampai mendengar Myungho yang pendiam itu bicara banyak, hanya untuk mencegahnya mengganti baju? Oh Tuhan, Athena 100% canggung dengan tampilannya sekarang.

Namun ia menurut, kembali ke tempatnya semula duduk.

"Kau mengganti heelsmu juga?" tanya Myungho kedapatan melirik kaki Athena yang kurus nan cantik.

Nona Kim mengangguk bangga.
"Bagus, kan? Heels kaca ringan tanpa tali dengan hak sumpit warna hitam setinggi 5 cm. Aku gemas sekali padanya, kenapa dia tidak sadar kalau dia secantik itu?" wanita itu mencibir ke arah Athena yang masih menunduk malu, dan mencubiti Nona Kim sebab canggung dengan Myungho.

"Cocok sekali,. Aku yakin dipakaikan apa saja akan cocok. Badannya bagus, terbentuk dengan baik."

Athena hampir tersedak saat meneguk cocktailnya, mendengar ucapan Myungho. Nona Kim mengelus lengan gadis yang terkejut itu, "Myungho memang pendiam, tapi dia suka memperhatikan detail. Jangan terkejut kalau tiba-tiba dia mengatakan tentang sesuatu. Meski terdengar kasar, itu adalah fakta." bisik wanita itu pada Athena. Namun jelas saja Myungho masih bisa mendengarnya, karena, tidak ada siapapun selain ketiganya diruangan itu.

"Kau sering olahraga, ya?"

Athena mengangguk setuju, ".... ya."

"Betismu kurus, karena kebiasaan menari mungkin. Karena dilihat dari proporsi tubuh, kau bugar dan tegap (tidak berdiri dengan punggung membungkuk) karena hobi berjalan dan kardio lain. Nona Kim, seharusnya jika seseorang suka berjalan, kakinya akan berotot seperti pemain sepakbola. Tapi, dia tidak. Dia mungkin menari lebih banyak daripada berjalan."

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang