Terkadang, saat kukira aku bisa menemukan jawaban, nyatanya itu hanya penjara yang menjebakku
***
1 bulan berlalu dengan cepat. Luka-luka di tubuh Chaeyoung sudah sembuh hanya saja meninggalkan bekas. Ia pun sudah bisa berjalan dengan normal. Tangannya yang di bebat pun sudah sembuh.
Meskipun secara fisik gadis itu sehat, tetapi tidak dengan mentalnya. Ia masih terus mendapat serangan mental dari mamanya.
Hari ini Jisoo kembali berkunjung ke rumah Chaeyoung. Ia ingin memberitau sesuatu padanya.
"Rose, kamu bakal kuliah ga?" Tanya Jisoo.
"Aku belum kepikiran sih. Tapi buat sekarang aku gamau kuliah dulu. Kenapa nanya?"
"Gini, aku punya tawaran bagus. Kalau kamu ga kuliah, mungkin kamu harus kerja. Dan aku yakin kamu suka pekerjaan ini." Jisoo tersenyum penuh arti yang membuat Chaeyoung penasaran.
"Emang apa?"
"Sebenernya kemarin aku ikut audisi di salah satu agensi ternama. Dan aku keterima!" Jisoo memekik senang.
"Wah, selamat! Aku ga nyangka kamu bakal masuk agensi ternama!" Chaeyoung pun ikut merasa senang.
"Besok ada audisi gelombang 2. Kamu ikut ya! Kamu kan seneng nyanyi! Pasti keterima!" Jisoo memekik senang membayangkan dia akan menjadi trainee bersama sahabatnya.
"Tapi Jisoo, kamu tau kan Kak Chanyeol juga punya agensi? Masa aku lebih milih jadi trainee agensi lain daripada agensi Kak Chanyeol?" Raut wajah Chaeyoung berubah sendu.
"Hmm..kalau menurut aku Kak Chanyeol ga akan larang. Kan pilihan ada di tangan kamu." Saran Jisoo.
"Yaudah, besok aku coba ikut audisi." Keputusan final Chaeyoung.
---
"Chaeyoung, hari ini kakak ga bisa pulang. Kamu baik-baik ya di rumah!" Sebenarnya Chanyeol agak ragu meninggalkan adiknya di rumah dengan mamanya. Tapi ia harus mengurus agensinya yang bisa dibilang baru itu. Hari ini ia harus mengetes sendiri para trainee yang berhasil lolos audisi.
"Aku ngerti. Selamat bekerja, kak!" Walaupun Chaeyoung menyemangati Chanyeol, suaranya terdengar tidak rela. Adiknya itu beberapa kali membuang nafas berat.
"Kakak bakal langsung pulang kalau kerjaan udah beres."
"Iya. Cepet pulang ya, kak!" Chanyeol merasa kalau disebrang telepon Chaeyoung tengah tersenyum.
"Jangan tidur terlalu malem. Kakak tutup ya!" Setelah mendapat balasan dari adiknya, ia pun memutus sambungan.
"Tuan Chanyeol, sebentar lagi waktu untuk mengetes trainee akan segera dimulai." Sekretaris Chanyeol mengingatkan.
"Saya kesana sekarang." Chanyeol bangkit dari duduknya dan langsung menuju ruang latihan.
5 menit kemudian, semua trainee PCY Entertaiment sudah berkumpul di ruang latihan. Mereka tampak gugup karena langsung berhadapan dengan CEO agensi yang menaungi mereka.
Chanyeol sudah duduk di salah satu kursi yang disediakan dengan banyaknya kertas identitas trainee di tangannya.
"Kalian sudah tau kan kenapa kalian ada disini?" Tanya Chanyeol tegas.
"Sudah, pak!" Jawab mereka serentak.
"Kalau begitu persiapkan diri kalian. Yang namanya belum dipanggil, silahkan tunggu di ruang sebelah." Semua trainee pun memasuki ruangan yang tadi diperintahkan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Teen FictionDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...