Malam yang panjang tanpamu
Waktu di mana aku menunggumu
Pandanganku tetap mengedar kemana-mana
Aku tak bisa tidur sepanjang malam
Akhir dari hariku yang buruk setelah kau pergi***
"Rose. Rose!" Jisoo mengguncangkan bahu Chaeyoung karena sedari tadi gadis itu tidak merespon ucapan Jisoo.
"Maaf. Kenapa?" Akhirnya Chaeyoung tersadar dari lamunannya.
"Kamu mikirin apa sih? Dari tadi keliatannya murung terus?" Jisoo mengintrogasi.
"Bukan apa-apa." Chaeyoung memilih tidak menjawab jujur.
"Kak Chanyeol kan?" Tembak Jisoo yang sialnya memang tepat sasaran. Chaeyoung tidak bisa lagi mengelak. Gadis itu memang memikirkan kakaknya yang brengsek.
"Iya." Balas Chaeyoung singkat.
"Kalau kamu sebegitu mikirin Kak Chanyeol, kenapa kamu ga pulang?"
"Aku gamau. Aku belum maafin dia, Jisoo." Tolak Chaeyoung. Jisoo mendengus lelah. Entah harus bagaimana lagi ia menghadapi orang di hadapannya.
Ponsel Chaeyoung bergetar, tanda telepon masuk. Chaeyoung melihat nomor yang memanggilnya.
'Big Bro Chanyeol'
Mengetahui Chanyeol yang menghubunginya, segera ia reject panggilan itu.
"Siapa?" Tanya Jisoo sambil menyeruput minumannya.
"Kak Chanyeol." Jawab Chaeyoung tanpa merasa bersalah.
"Kamu ga angkat?" Jisoo heran.
"Ngapain?" Jisoo kembali mendengus kasar mendapat jawaban seperti itu dari Chaeyoung. Ponsel Chaeyoung kembali bergetar. Ia melihat nama yang tertera.
'Papa'
Chaeyoung langsung mengangkatnya.
"Halo? Ada apa, pa?"
"Chaeyoung, kamu pulang sekarang ya! Kakak kamu sakit. Dari tadi dia gamau makan sama makan obat. Udah 3 hari dia kayak gini. Dia terus ngigau nama kamu sambil minta maaf. Kalian berantem?" Papanya di sebrang telepon panik. Suhu tubuh Chanyeol sangat panas. Badannya juga sangat lemas. Kalau dibiarkan, Jungsoo takut penyakit leukemianya kambuh dan malah lebih parah.
Chaeyoung tertegun. Kakaknya sampai sakit karena tidak berhasil mendapat maaf darinya. Selama 3 hari berturut-turut Chaeyoung tidak pulang. Itu artinya sudah 3 hari juga Chanyeol susah makan.
"Chaeyoung pulang sekarang, pa." Gadis itu langsung memutus sambungan dan segera membereskan perlengkapannya yang tadi ia bawa ke ruang latihan.
"Jisoo, aku pulang duluan." Chaeyoung berlari keluar dan meninggalkan Jisoo.
Setengah jam kemudian Chaeyoung sampai di depan rumahnya dengan menggunakan taksi. Setelah membayar ongkosnya, Chaeyoung keluar dan berlari masuk ke dalam rumah. Ia tidak menghiraukan pembantu yang membungkuk ke arahnya. Ia juga tidak menghiraukan makian mamanya. Yang sekarang ia pikirkan hanya kakaknya. Hanya Chanyeol.
"Kakak." Chaeyoung melihat kakaknya yang terbaring lemah di kasur, di temani papanya.
"Chae..young." Panggil Chanyeol dengan suara parau. Chaeyoung mendekat ke arah Chanyeol. Ia bertekuk lutut agar mensejajarkan wajahnya dengan Chanyeol.
"Selesaikan masalah kalian. Setelah ini, jangan ada kejadian begini lagi." Jungsoo keluar kamar, membiarkan anak-anaknya menyelesaikan masalahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Ficção AdolescenteDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...