30° A Quarrel

1.1K 107 10
                                    

Aku tak minta banyak sekarang
Hanya ingin kamu tetap di sisiku

***

Chaeyoung benar-benar bosan. Rumahnya sepi. Chanyeol pergi ke pesta dengan Suho, papanya sibuk bekerja sampai tidak pulang, dan mamanya? Chaeyoung bahkan tidak tau apa yang sedang dilakukan mamanya itu.

Gadis itu beranjak dari kasurnya untuk ke dapur. Perutnya mulai berbunyi karena lapar. Sambil memikirkan apa yang akan ia masak, ia juga memikirkan untuk membuat dessert untuk Chanyeol. Sampai di dapur, Chaeyoung duduk di salah satu kursi untuk mencari resep membuat dessert.

Senyum Chaeyoung mengembang kala menemukan satu resep yang menurutnya akan Chanyeol sukai. Ia langsung membuka kulkas untuk melihat bahan-bahannya.

Baru saja ia membuka pintu kulkas, kulit kepalanya terasa perih karena seseorang menjambak rambutnya dengan keras.

Siapa lagi kalau bukan Gyuri yang tega melakukannya.

"Ampun, ma! Sakit!" Pekik Chaeyoung sambil memegangi rambutnya sendiri.

"Berani kamu maling di rumah ini?! Saya sudah mentolelir kamu karena sudah sembarangan masak disini! Sekarang kamu mau apa lagi hah?!" Murka Gyuri.

"Maaf, ma! Aku cuma mau bikin dessert buat Kak Chanyeol!" Aku Chaeyoung.

"Alasan! Saya ga percaya mulut busukmu itu!" Hardik Gyuri. Gyuri melepas Chaeyoung dengan mendorong kepala gadis itu ke depan.

PLAK

Sebuah tamparan keras mengenai pipi Chaeyoung sampai gadis itu tersungkur ke lantai. Suaranya menggelegar di dapur karena keadaan yang hening. Chaeyoung merosot sampai tubuhnya menabrak sesuatu.

"Mama!" Teriak Chanyeol murka. Lelaki itu langsung menangkap tubuh Chaeyoung dan membantunya berdiri.

"Mama apa-apaan sih?! Kenapa harus sampai nampar Chaeyoung?" Emosi Chanyeol sudah tidak bisa lagi di bendung kala melihat gadis yang di cintainya terluka.

"Cih!" Gyuri mendesis dan memilih pergi dari hadapan mereka berdua.

"Kamu ga apa-apa? Mana yang sakit?" Chanyeol bertanya dengan nada khawatir yang tidak di buat-buat.

"Aku ga apa-apa, kak." Sebisa mungkin Chaeyoung tersenyum walaupun sangat kentara kalau ia memaksakan senyumnya. Pipinya pasti lebam karena tamparan Gyuri yang sangat keras.

"Kakak obatin ya!" Chanyeol membawa Chaeyoung ke kamar mereka. Lelaki itu sudah membawa es batu dan salep untuk mengurangi lebam di pipi Chaeyoung.

Dengan telaten dan penuh perasaan Chanyeol menekan lebamnya. Chaeyoung sedikit meringis merasakan sensasi dingin yang menyentuh kulitnya.

"Kenapa mama nampar kamu?" Tanya Chanyeol tanpa mengalihkan tatapannya dari pipi Chaeyoung. Yang di tanya memilih tidak menjawab. Gadis itu takut Chanyeol malah semakin marah pada Gyuri.

"Kakak nanya sama kamu." Chanyeol sedikit memaksa. Namun tekad Chaeyoung sudah bulat untuk tidak menjawab.

Chanyeol mendesah kecewa. Adiknya kalau sudah keras kepala memang susah untuk di lunakkan.

"Udah selesai." Kata Chanyeol setelah selesai mengoleskan salep di pipi Chaeyoung.

"Makasih, kak." Timpal Chaeyoung sembari mengulas senyum.

"Ada sakit yang lain?" Tanya Chanyeol. Chaeyoung langsung menggeleng mantap. Walaupun kulit kepalanya masih terasa perih, Chaeyoung tidak akan mengatakannya. Ia tidak ingin membuat Chanyeol khawatir.

I'll be Your Man • PCY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang