Sebelum gelap malam menjebakku
Jangan tinggalkan aku
Apakah kamu masih mencintaiku?
Jika kamu merasakan hal yang sama,
Jangan pergi hari ini***
Beberapa saat sebelumnya
Chaeyoung membuka kedua matanya dan mengerjap bingung lantaran ia berada di ruangan serba putih. Ia tidak kenal ruangan itu. Chaeyoung melihat ke sekeliling. Sejauh mata memandang, ia hanya melihat tembok berwarna putih.
Sebenarnya ia dimana?
Gadis itu bangkit dari duduknya untuk mengitari ruang serba putih itu. Tidak ada pintu, tidak ada jendela. Lalu bagaimana caranya ia bisa keluar dari sini?
"Halo? Apa ada yang bisa mendengarku?" Chaeyoung berteriak lantang supaya ada orang yang mendengar suaranya. Namun nihil. Tidak ada seorang pun yang menjawab panggilannya. Ia kian frustasi. Kenapa ia bisa terkurung di tempat mengerikan seperti ini?
Chaeyoung duduk memeluk lutut menyembunyikan kepalanya. Ia menangis terisak.
Takut.
Satu kata itu mampu menggambarkan perasaan yang sedang melanda Chaeyoung. Apa kesalahannya sampai-sampai ia harus di bawa ke tempat seperti ini? Apakah tak ada orang yang akan menolongnya untuk keluar dari sini?
"Chaeyoung." Sebuah suara dengan lembut memanggil namanya. Namun suara itu tidak terdengar familiar di telinganya.
"Anda siapa?" Tanya Chaeyoung saat melihat seorang wanita paruh baya berdiri tak jauh darinya. Wanita itu tersenyum ramah pada Chaeyoung yang mampu membuat hati Chaeyoung menghangat hanya dengan menatapnya.
"Aku mamamu, Kim Taeyeon."
Chaeyoung terbelalak. Wanita di hadapannya adalah mama kandungnya. Tapi bukankah mamanya sudah meninggal sesaat setelah melahirkannya? Itu artinya apakah ia juga sudah meninggal?
Taeyeon berjalan mendekati tubuh putrinya yang masih terbujur kaku di tempatnya duduk. Ia duduk, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Chaeyoung.
"Anda...benar-benar mama kandung saya?" Tanya Chaeyoung agak ragu. Taeyeon memahaminya. Pasti anaknya sulit mempercayainya karena Chaeyoung baru pertama kali melihatnya. Dengan sabar Taeyeon mengangguk sembari tersenyum.
"Mama!" Chaeyoung langsung menghambur memeluk Taeyeon dan menangis di bahu sang mama.
"Iya, anakku. Ini mama." Balas Taeyeon yang langsung merengkuh tubuh putrinya agar lebih dalam memeluknya.
"Kenapa mama ninggalin Chaeyoung sendiri di keluarga itu? Chaeyoung ga kuat, ma. Chaeyoung mau ikut mama aja." Tangis Chaeyoung pecah. Ia menceritakan semua keluh kesahnya selama ini.
"Maafin mama, sayang. Bukan mau mama ninggalin kamu sendiri. Tapi Tuhan udah manggil mama buat pulang." Taeyeon memberi pengertian pada putrinya. Ia mengusap pelan rambut anaknya dengan sayang.
"Aku mau sama mama aja. Aku gamau pulang ke keluarga itu lagi." Rengek Chaeyoung.
"Sayang, ga boleh gitu. Kamu ga cinta sama Chanyeol? Gimana perasaan dia kalau kamu pergi? Bukannya Jungsoo juga sayang banget sama kamu? Mama ngerti kalau Gyuri benci kamu karena kamu anak mama." Kata Taeyeon menasehati.
"Kenapa mama Gyuri benci banget sama mama?"
"Ini cerita lama. Dulu waktu SMA mama sahabatan sama Gyuri. Tapi persahabatan kita hancur karena kita menyukai orang yang sama. Kita sama-sama mencintai papa kamu. Kita bersaing buat dapetin Jungsoo. Ternyata Jungsoo lebih milih mama. Disitu Gyuri mulai benci mama. Kita pacaran cukup lama sampai akhirnya waktu mama kuliah semester 7, kita putus." Taeyeon mulai bercerita tentang masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Fiksi RemajaDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...