Aku tidak yakin jika aku bisa
dekat denganmu
Aku ragu tapi aku tetap di sini
Kamu tak tahu betapa
aku menyukainya***
Blackpink sudah merilis lagu debut mereka yang bertajuk "Boombayah" dan "Whistle" dengan konsep girl crush. Manajer mereka sudah sibuk mengurus promosi grup mereka. Dan sesuai perkataan manajer, Blackpink akan tampil perdana esok hari.
Tentu saja hal itu membuat semua member panik karena pertama kalinya mereka akan tampil di muka umum.
Tak terkecuali Chaeyoung. Ia bahkan sudah menggigit jari-jarinya karena kelewat panik dan gugup. Biasanya di saat seperti ini ada Chanyeol yang selalu menenangkannya. Tapi kali ini tidak ada. Ia harus menginap di dorm untuk kepentingan show mereka besok.
Ponsel Chaeyoung berdering. Ia langsung menjawab panggilan itu begitu ia tau kakaknya lah yang menelepon.
"Halo, kak?" Sapa Chaeyoung.
"Halo, Chaeyoung. Besok kamu tampil perdana ya? Kamu gugup?" Tanya Chanyeol yang mengetahui keadaan adiknya.
"Aku gugup, kak. Aku harus gimana?" Chaeyoung bertanya dengan nada seperti ingin menangis.
"Besok sebelum tampil, kamu hubungin kakak ya! Biar kakak bisa semangatin kamu. Kakak ga bisa dateng ke tampil perdana kamu, ada meeting." Pinta Chanyeol.
"Iya, kak. Ga apa-apa. Kalau kakak ada waktu luang, jangan lupa kakak nonton ya!"
"Pasti, Chaeyoung. Kakak pasti nonton. Kakak tutup dulu ya! Masih ada yang harus kakak kerjain. Jangan terlalu di pikirin. Enjoy aja." Ucap Chanyeol.
"Makasih, kak." Mereka pun memutus sambungannya.
Rasanya Chaeyoung sedikit tenang setelah berbicara dengan kakaknya walaupun lewat telepon. Entah kenapa ia merasa ada kekuatan yang membuatnya berani untuk menghadapi hari esok.
---
Hari esok yang sangat di takutkan datang dengan cepat. 2 jam sebelum Blackpink tampil, member sudah berada di backstage untuk make up dan mengulang kembali koreografinya agar saat di panggung tidak akan melakukan kesalahan.
Selesai dengan make up, Chaeyoung mengambil ponselnya untuk menghubungi Chanyeol.
"Halo? Ada apa, Chaeyoung?" Tanya Chanyeol begitu teleponnya di angkat.
"Sebentar lagi aku tampil." Ucap Chaeyoung.
"Dengar kakak baik-baik. Jangan takut, Chaeyoung. Kamu ga sendiri. Kamu bersama teman-teman yang lain. Kalian bisa saling mengandalkan. Kakak yakin kamu bisa. Kakak percaya kamu." Ucap Chanyeol dengan lugas.
"Aku mengerti. Kakak jangan khawatir. Aku akan melakukan yang terbaik." Balas Chaeyoung.
"Satu lagi. Maaf kakak ga bisa hadir di penampilan perdana kamu." Chanyeol tampak menyesal.
"It's okay. Aku baik-baik aja." Sebisa mungkin Chaeyoung membuat Chanyeol tidak merasa bersalah.
"Kalau nanti kamu ngerasa gugup, inget kakak. Kakak selalu ada buat dukung kamu." Kata-kata Chanyeol membuat hati Chaeyoung menghangat. Benar, Chanyeol akan selalu ada di belakangnya untuk mendukung.
"Makasih, karena kakak selalu dukung aku." Ucap Chaeyoung tulus.
"Itu tugas kakak. Sekarang kamu siap-siap ya! Kakak ada meeting sebentar lagi."
"Semangat, Kak Chanyeol!" Mereka menutup sambungan. Chaeyoung memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya.
"Saya permisi ke toilet sebentar." Izin Chaeyoung. Ia keluar dari ruang tunggu dan menuju toilet. Selesai dengan urusannya, Chaeyoung berniat kembali ke ruang tunggu. Namun, di luar toilet ia melihat seorang pria yang berpakaian serba hitam. Dari pakaian sampai topi dan kaca matanya pun hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Teen FictionDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...