22° Drunk

1.3K 111 7
                                    

Cintanya, cintanya
Satu-satunya yang kuinginkan
Cintanya adalah satu-satunya
Fantasinya yang fatal
Aku mabuk karena ekstasi

***

Chanyeol dan Kyungsoo sudah berada di salah satu bar yang terkenal di Pulau Jeju. Mereka duduk di ruangan VIP karena Kyungsoo ingin membicarakan hal yang penting.

"Jadi, apa yang mau kamu bicarain?" Tanya Chanyeol to the point.

"Sabar dong. Kita pesen minuman dulu." Chanyeol menghela nafas berat. Ia mengangguk menyetujui pendapat Kyungsoo.

"Saya pesan soju. Kamu pesen apa?" Tanya Kyungsoo saat pelayan datang ke ruangan mereka.

"Sama aja." Balas Chanyeol. Setelah mencatat pesanan, pelayan itu pergi.

"Jadi, apa yang mau di bahas? Tentang apa?" Chanyeol penasaran.

"Ini tentang orang yang nyelakain adik kamu." Sontak tubuh Chanyeol menegang.

"Siapa orangnya?"

---

Chaeyoung tidak bisa tidur. Ia terus menunggu kakaknya yang tak kunjung pulang. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul satu malam.

"Kemana sih Kak Chanyeol? Udah jam segini juga." Gadis itu kian gelisah. Ia sudah mondar mandir tidak jelas sedari tadi.

DOK DOK DOK

Terdengar suara pintu yang di gedor keras dari luar. Segera Chaeyoung menuju pintu dan melihat siapa orang yang menggedor dari lubang pintu.

"Kak Kyungsoo?" Gumam Chaeyoung. Ia segera membuka pintu.

"Astaga, Kak Chanyeol!" Pekik Chaeyoung saat melihat kakaknya sudah tidak sadar diri. Ia di bopong oleh Kyungsoo yang terlihat kesusahan.

"Bantu aku bopong dia!" Perintah Kyungsoo. Segera Chaeyoung merengkuh tubuh kakaknya dan membawanya masuk ke dalam. Mereka membaringkan Chanyeol di ranjang.

"Kenapa bisa jadi gini?" Chaeyoung mengintrogasi.

"Dia mabuk berat." Jawab Kyungsoo.

"Kok bisa?"

"Aku ga bisa jelasin. Nanti kamu tanya sendiri aja ke kakak kamu." Kyungsoo enggan menjawab.

"Kalau gitu aku permisi." Kyungsoo pamit pulang, menyisakan Chaeyoung yang di landa bingung dan Chanyeol yang terkapar.

Tiba-tiba Chanyeol bangun dengan perut yang mual. Ia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Keadaan kakaknya sangat mengkhawatirkan. Chaeyoung sendiri kelimpungan mengurusi kakaknya yang terus muntah.

"Kenapa kakak bisa sampai gini sih?" Chaeyoung merutuk sendiri. Ia membantu kakaknya dengan memijat tengkuk Chanyeol.

"Aku buatin teh herbal dulu." Chaeyoung keluar kamar mandi dan membuat teh herbal yang biasanya ia bawa kemanapun kalau-kalau ia merasa mual.

Chanyeol keluar kamar mandi dengan wajah yang sudah pucat karena terlalu banyak muntah.

"Ini kak tehnya." Gadis itu menyodorkan teh herbal pada kakaknya. Chanyeol langsung menegak habis teh herbal buatan adiknya. Chaeyoung menaruh gelas di meja dan membantu Chanyeol kembali ke kasur.

"Sekarang kakak tidur lagi." Chanyeol mengangguk lemas. Ia hanya menuruti perkataan adiknya dan kembali berbaring.

Dengan telaten Chaeyoung mengelap keringat yang mengalir di dahi Chanyeol.

"Ga biasanya kakak mabuk sampai kayak gini." Gumam Chaeyoung.

Kantuk akhirnya menyerang Chaeyoung. Ia memang kurang tidur karena menunggu kakaknya yang tadi belum juga pulang. Akhirnya, Chaeyoung terlelap di sebelah Chanyeol.

I'll be Your Man • PCY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang