Apa kamu merasakan yang aku rasakan?
Sekarang aku merasakan apa yang kamu rasakan***
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Namun kakak beradik Park masih asik bergelung di bawah selimut tebal. Chanyeol sudah bangun dari 15 menit yang lalu, tapi lelaki itu tidak beranjak sedikit pun dari ranjang. Ia lebih senang memperhatikan wajah tidur Chaeyoung yang menurutnya sangat imut.
Chanyeol menyunggingkan senyum tipis saat melihat Chaeyoung menggeliat dalam tidurnya. Perlahan ia sentuh pipi Chaeyoung dan mengelusnya lembut.
"Princess, udah pagi." Bisikan Chanyeol tidak berpengaruh apapun pada Chaeyoung. Gadis itu tetap setia mengarungi mimpinya.
"Mimpi kamu pasti indah. Sekarang kamu ga mau bangun sama sekali." Gumam Chanyeol yang masih terus menatap lekat wajah tidur Chaeyoung.
Perlahan kedua mata Chaeyoung terbuka. Sesekali gadis itu mengerjapkan matanya untuk membuat pandangannya fokus.
"Masih pagi, kak." Chaeyoung bergumam dan kembali mengatupkan matanya. Gadis itu memeluk erat kakaknya dan semakin merapat pada dada bidang Chanyeol.
"Kamu mau goda kakak, hmm?"
"Engga. Aku ngantuk. Biarin aku tidur lagi." Ucap Chaeyoung masih bergumam khas orang bangun tidur.
"Kakak ga akan biarin kamu tidur lagi." Chanyeol tersenyum jahil. Ia mendekap Chaeyoung erat dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher gadis itu. Chanyeol sengaja menghembuskan nafas kasar di sekitar leher Chaeyoung agar gadis itu merasa geli.
"Berhenti, kak! Geli tau!" Protes gadis itu.
"Makanya bangun." Timpal Chanyeol.
"Nanti ah! Masih ngantuk tau!" Chaeyoung menolak. Ia kembali mencoba memasuki dunia mimpi. Namun usahanya lagi-lagi gagal karena Chanyeol tidak membiarkan Chaeyoung kembali tidur. Lelaki itu dengan sengaja mencium wajah Chaeyoung berkali-kali. Tapi Chaeyoung tidak peduli. Gadis itu benar-benar sangat mengantuk mengingat seminggu kebelakang ia tidak bisa tidur nyenyak.
"Dasar keras kepala!" Chanyeol menghembuskan nafas kasar. Ia memikirkan berbagai cara agar gadis di pelukannya mau bangun.
Setelah beberapa lama, akhirnya lelaki itu menemukan cara jitu agar Chaeyoung mau bangkit dari kasur. Dengan sengaja Chanyeol mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Chaeyoung. Ia menempelkan bibirnya di kulit leher gadis itu dalam. Tentu saja Chaeyoung terkejut dengan perlakuan Chanyeol. Gadis itu langsung beringsut duduk dan memegangi lehernya yang tadi di cium Chanyeol.
"Oke, oke. Aku udah bangun sekarang." Chaeyoung mendengus kesal. Tatapan tajam ia layangkan pada Chanyeol yang masih setia berbaring. Namun lelaki itu tidak merasa terintimidasi oleh tatapan Chaeyoung. Ia justru terkekeh karena menurutnya ekspresi Chaeyoung sangat menggemaskan.
"Chaeyoung, tentang ucapan kemarin, kamu serius kan?" Tiba-tiba Chanyeol mengungkit hal yang sudah lewat.
"Serius lah, kak! Masa aku bohong sama perasaan aku sendiri." Chaeyoung menatap Chanyeol dengan yakin.
"Kakak takut itu cuma mimpi." Suara Chanyeol terdengar putus asa. Chaeyoung merasakannya. Ia segera memeluk kembali kakaknya.
"Itu bukan mimpi." Chaeyoung meyakinkan. Senyuman tersungging di wajah Chanyeol. Melihat senyum kakaknya, mau tak mau Chaeyoung ikut tersenyum.
Chaeyoung bangkit dari kasur menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Setelah selesai dengan ritual pagi, ia keluar dari kamar mandi. Ia melihat Chanyeol sudah bangkit dari kasurnya. Ia juga sudah merapikan ranjang seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Teen FictionDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...