Sampai aku tidak bisa melihatmu
Sampai aku tidak bisa mendengarmu
Kamu semakin menjauh
Dan aku kirimkan ciuman yang menyedihkan***
Hari-hari Chaeyoung terasa hampa semenjak Chanyeol memutuskan untuk pergi. Sulit sekali rasanya ia untuk menjalani rutinitasnya sebagai member Blackpink. Pikirannya masih kalut dan perasaannya masih kacau.
"Rose, akhir-akhir ini kamu keliatan ga semangat. Ada apa?" Jisoo yang pertama kali menyadari perubahan besar di wajah Chaeyoung yang selalu tampak murung.
"Aku lagi ada masalah, Jisoo." Jawab Chaeyoung jujur.
"Sama Kak Chanyeol?" Tebakan Jisoo tepat sasaran. Chaeyoung mengangguk sebagai jawaban.
"Lagi? Kalian ini, bertengkar mulu kayak orang pacaran aja!" Jisoo geleng-geleng kepala. Chaeyoung menunduk lesu. Jisoo benar, ia terlalu banyak bertengkar dengan Chanyeol.
"Jadi, sekarang apa masalahnya?" Walaupun Jisoo jengah, ia tetap mau mendengarkan keluh kesah sahabatnya itu.
"Aku belum bisa cerita, Jisoo. Terlalu berat." Chaeyoung semakin menekuk wajahnya.
"Ga usah cerita kalau kamu ga bisa. Aku ngerti perasaan kamu." Jisoo mengelus jemari Chaeyoung dengan lembut seakan memberi gadis itu kekuatan.
"Makasih, Jisoo." Chaeyoung tersenyum simpul.
---
"Batu, gunting, kertas!" Ucap Ilhoon dan Eunkwang bersamaan. Ilhoon mengeluarkan gunting dan Eunkwang mengeluarkan kertas. Secepat kilat Ilhoon mengambil palu plastik dan memukul keras kepala Eunkwang sebelum sang leader menutupi kepalanya memakai pelindung.
"Argh!" Eunkwang memekik kesakitan. Member yang lain hanya tertawa melihat reaksi Eunkwang.
"Senior, kamu tak apa?" Tanya Peniel sok baik.
"Diam kamu!" Eunkwang masih berusaha meredam rasa nyeri di kepalanya.
Chanyeol nampak asik memandang keluar jendela, tidak terusik dengan kebisingan yang disebabkan oleh member BTOB.
Sungjae yang melihat itu berinisiatif untuk mendekati Chanyeol.
"Kak Chanyeol sepertinya lagi ada masalah." Sungjae memulai pembicaraan.
"Emang." Sahut Chanyeol tak niat.
"Ada apa? Kakak bisa cerita padaku. Aku siap mendengarkan." Sungjae sudah memasang wajah serius dan siap untuk memasang telinganya.
"Aku ga apa-apa. Ini cuma masalah waktu." Tolak Chanyeol halus.
Sungjae yang awalnya sudah bersiap mendengarkan, kembali merubah posisinya menjadi santai.
"Aku tebak, pasti masalah wanita!" Tebak Sungjae. Chanyeol menoleh ke arah Sungjae karena lelaki itu berhasil menebaknya.
"Melihat reaksimu aku yakin aku benar. Wanita memang susah dimengerti, kak." Sahut Sungjae.
"Aku tau." Balas Chanyeol yang kembali menatap ke jendela. Hening untuk beberapa saat sampai akhirnya Chanyeol kembali membuka suara.
"Aku harus ke kantor. Masih ada yang harus aku urus." Kata Chanyeol.
"Hati-hati di jalan, kak." Sungjae mengucapkan salam perpisahan. Chanyeol mengangguk kemudian berjalan menuju kamar untuk mandi dan berganti baju. 15 menit kemudian Chanyeol keluar dengan baju yang sudah rapi dan langsung pergi ke kantornya.
Chanyeol sampai di ruangannya. Ia kebingungan sendiri apa yang akan ia lakukan sekarang. Karena sebenarnya ia berbohong pada Sungjae. Ia sudah menyelesaikan semua pekerjaannya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Novela JuvenilDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...