Aku ingin menunjukkan kepadamu momen ini tanpa penyesalan
***
Suara dering ponsel mengalihkan pandangan Chaeyoung dari kertas yang sedang di bacanya. Ia melihat nama Chanyeol muncul dalam layar ponselnya. Chaeyoung mengambil ponselnya dan langsung menjawab panggilan kakaknya.
"Ada apa, kak?"
"Bagus ya, Chaeyoung! Udah berani peluk laki-laki lain." Damprat Chanyeol. Seketika tubuh Chaeyoung menegang.
"Kakak liat MVnya?" Tanya Chaeyoung tidak percaya.
"Menurut kamu?"
"Kak, aku bisa jelasin semuanya! Itu bukan kemauan aku! Itu suruhan agensi. Mana mungkin aku nolak." Gadis itu berusaha sebisa mungkin tidak menambah buruk suasana hati Chanyeol yang sedang panas.
"Oh, suruhan agensi. Tapi keliatannya erat banget ya meluknya!" Damprat Chanyeol lagi.
"Kakak..." Chaeyoung memelas. Gadis itu bingung bagaimana mengatasi kalau kakaknya sedang cemburu buta seperti ini.
Terdengar helaan nafas berat dari sebrang telepon. Chaeyoung tau kalau kakaknya sedang berusaha menekan rasa cemburunya.
"Makasih, Kak Chanyeol."
"Kakak belum bilang apa-apa." Sergah Chanyeol.
"Tapi aku tau kakak pasti maafin aku." Entah Chaeyoung yang terlalu percaya diri atau memang itu kenyataannya. Tapi sepertinya opsi kedua adalah jawabannya.
"Ya, ya, kamu menang. Kakak emang maafin kamu." Aku Chanyeol. Chaeyoung pun terkekeh mendengar nada lucu kakaknya.
"Aku harus balik latihan. Kakak juga harus kerja lagi kan?"
"Iya. Semangat latihannya, Chaeyoung!" Chanyeol menyemangati.
"Semangat juga kerjanya, kak!" Balas Chaeyoung.
"I love you." Ucap mereka bersamaan dan tersenyum setelahnya.
"Kamu ngomong sama siapa, Rose?" Suara Jisoo berhasil membuat Chaeyoung hampir menjatuhkan ponselnya.
"Ini, Kak Chanyeol." Jawab Chaeyoung jujur.
"Kok ada i love you nya?" Tanya Jisoo penuh selidik.
"Mungkin kamu salah denger. Tadi aku bilang i laugh, bukan i love." Alibi Chaeyoung. Jisoo berpikir keras tentang kemungkinan telinganya yang salah dengar.
"Gitu ya." Timpal Jisoo akhirnya.
"Oh ya, kamu di panggil manajer. Katanya kamu dapet project baru." Kata Jisoo.
"Makasih, Jisoo." Chaeyoung keluar dari ruang latihan untuk menemui sang manajer. Ia harus menaiki lift untuk sampai di ruangan manajer yang berada di lantai 5, sedangkan ruang latihan ada di lantai 3.
Sampai di depan ruangan manajer, Chaeyoung mengetuk pintu. Setelah mendengar perintah masuk dari sang manajer, gadis itu pun membuka knop pintu dan masuk ke dalamnya.
"Permisi." Chaeyoung masuk dan langsung menuju meja sang manajer.
"Duduk, Rose." Perintah manajernya lagi. Chaeyoung duduk di salah satu kursi di sebrang sang manajer.
"Saya dapat tawaran dari salah satu agensi yang akhir-akhir ini namanya cukup di kenal. CEO agensi itu meminta kamu untuk menyanyi bersamanya di suatu acara besar. Bagaimana? Kamu tertarik?" Sang manajer menjelaskan tentang pekerjaan yang ditawarkan pada Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Ficção AdolescenteDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...