Kita tak berubah pikiran
Saat daun yang lebih gelap berguguran
Aku akan memelukmu lagi***
Chanyeol, Chaeyoung, dan Jungsoo keluar dari ruang kerja Jungsoo. Mereka berencana pergi ke tempat teman papanya untuk mencabut hipnotis yang masih tertanam di alam bawah sadar Chanyeol. Setelah Jungsoo membuat janji dengan temannya, mereka bergegas ke rumah teman papanya itu.
"Kalian mau kemana?" Gyuri yang baru keluar dari kamarnya terheran-heran melihat keluarganya berjalan buru-buru.
"Kita mau ke teman papa, ma." Jawab Chanyeol.
"Teman papa yang mana?" Tanya Gyuri masih tak tau.
"Kyuhyun, sayang. Aku mau pergi ke rumah Kyuhyun." Kali ini Jungsoo yang menjawab.
"Kyuhyun? Temen kamu yang psikolog itu?" Tanya Gyuri memastikan. Jungsoo mengangguk sebagai jawaban.
"Ngapain kesana?"
"Mau cabut hipnotisnya Chanyeol." Jawab Jungsoo. Gyuri mendadak tersenyum sumringah. Terlihat jelas dari matanya yang berbinar dan bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman-seringaian-.
"Aku ikut!" Ucap Gyuri dengan semangat.
"Kamu jaga rumah aja, ya." Pinta Jungsoo dengan halus. Namun dengan cepat Gyuri menggeleng.
"Aku mau ikut!" Gyuri tetap pada pendiriannya. Jungsoo menghembuskan nafas kasar.
"Kalau gitu kamu siap-siap." Putus Jungsoo akhirnya. Gyuri segera memasuki kamarnya. Beberapa menit kemudian wanita itu kembali keluar dengan baju yang sudah di ganti dan tas yang tersampir di bahunya.
"Ayo! Aku siap!" Ajak Gyuri dengan semangat. Jungsoo keluar lebih dulu dan masuk ke garasi, diikuti oleh Chanyeol di belakangnya. Mereka memasuki mobil masing-masing. Gyuri masuk ke mobil Jungsoo dan Chaeyoung masuk ke mobil Chanyeol.
"Kenapa kamu diem aja dari tadi?" Tegur Chanyeol. Lelaki itu memperhatikan lamat-lamat wajah Chaeyoung dari samping. Raut wajah Chaeyoung tegang.
"Aku ga apa-apa." Chaeyoung membalas dengan senyum yang di paksakan.
"Kamu ga bisa bohong, Chaeyoung."
Chaeyoung tersenyum tipis. Ia juga tau hal itu. Ia tidak bisa menyembunyikan kegelisahan yang melanda hatinya. Sedari tadi ia terus memikirkan berbagai kemungkinan yang mungkin akan terjadi. Dari yang positif sampai yang negatif.
"Kamu khawatir?" Tanya Chanyeol memastikan. Chaeyoung mengangguk sekali.
"Kalau gitu ayo taruhan!" Chaeyoung menatap Chanyeol tak mengerti.
"Kalau perasaan aku berubah, mama orang pertama yang bakal aku peluk. Kalau aku ga berubah, kamu orang yang pertama aku peluk. Gimana?" Chanyeol memberi pilihan. Chaeyoung menatap ragu kekasihnya. Ia tak yakin dengan taruhan itu. Ia takut. Takut semuanya tidak sesuai harapannya.
"Gimana?" Tanya Chanyeol lagi. Mau tak mau Chaeyoung mengangguk. Chanyeol langsung tersenyum. Ia menancap gas begitu melihat mobil papanya sudah keluar dari gerbang rumah.
Di perjalanan Chaeyoung menjadi lebih pendiam dari biasanya. Walaupun Chanyeol mencoba mengajaknya bicara, gadis itu hanya membalas sekenanya. Pikirannya kacau balau, hatinya gelisah membayangkan hal yang akan terjadi beberapa jam ke depan.
"Kamu raguin aku, Chaeyoung?" Tanya Chanyeol begitu lampu lalu lintas di depannya berubah merah dan memaksanya untuk mengerem mobilnya.
"Jujur aku takut, Chanyeol. Walaupun aku bilang bakal dukung apapun pilihan kamu, bakal terima resiko dari keputusan kamu, aku tetep takut." Chaeyoung menyuarakan isi hatinya. Gadis itu memilin jaketnya sendiri untuk mengalihkan rasa gelisahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Teen FictionDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...