43° At Death's Door

1.4K 123 68
                                    

Tawa dan air mata, bekas luka dan kesembuhan
Pertanyaan dan jawaban, semuanya ada di dalam dirimu
Kamu memiliki duniaku, kamu adalah semesta kecilku
Saat kamu lenyap, aku pun akan sirna

***

Chanyeol hilir mudik di depan ruang UGD, menunggu pemeriksaan Chaeyoung. Sudah satu jam lebih ia menunggu namun dokter yang memeriksa Chaeyoung belum juga keluar. Sebenarnya apa yang terjadi dengan kekasihnya?

"Chanyeol, duduk. Papa pusing liat kamu mundar mandir terus." Protes Jungsoo. Ia tau kalau Chanyeol tidak tenang. Dirinya pun sama. Namun Jungsoo masih bisa mengendalikan rasa khawatirnya.

Mau tak mau Chanyeol duduk di sebelah Jungsoo. Ia mulai merapal doa-doa di dalam hatinya sambil memejamkan mata.

Dokter keluar dari ruang UGD membuat Chanyeol dan Jungsoo bangkit dan langsung menghampiri sang dokter.

"Bagaimana keadaan adik saya, dok? Dia baik-baik aja kan? Bagaimana dengan luka di kepalanya?" Chanyeol langsung memberondongi sang dokter dengan pertanyaan.

"Sabar, Chanyeol." Jungsoo menepuk punggung anaknya.

"Saya minta maaf. Adik anda sedang kritis. Luka di kepalanya menyebabkan ia mengalami pendarahan. Paru-parunya juga terisi banyak air laut. Tadi kami sudah melakukan pengecekkan darah pada pasien, golongan darahnya langka. Kami tidak memiliki stock darah tersebut disini. Pihak rumah sakit pun masih mencari di rumah sakit lain." Sesal sang dokter.

"Apa golongan darahnya, dok?" Tanya Chanyeol.

"Golongan darahnya A rhesus negatif." Kata sang dokter.

"Golongan darah saya O rhesus negatif. Apa tidak bisa, dok?" Tanya Chanyeol.

"Kami menghindari terjadinya penggumpalan darah. Walaupun memang secara teori memang bisa, tapi kami tidak ingin mengambil resiko yang bisa membahayakan nyawa pasien." Sang dokter menjelaskan.

"Astaga!" Chanyeol berseru frustasi. Kemana ia harus mencari darah langka itu?

"Gyuri." Guman Jungsoo. Chanyeol menatap papanya meminta penjelasan.

"Mama kamu golongan darahnya A negatif." Lanjut Jungsoo.

Dengan cekatan Chanyeol mengambil ponselnya dan menghubungi Gyuri.

"Mama, golongan darah mama A negatif kan?" Tanya Chanyeol dengan kepanikan yang tak kunjung surut.

"Terus?" Di sebrangnya Gyuri menjawab dengan nada malas, sejenak membuat Chanyeol ragu. Tapi demi Chaeyoung, ia harus mengatakannya.

"Chaeyoung...dia butuh darah mama! Aku mohon, ma!" Chanyeol memohon-mohon. Tiba-tiba sambungan terputus begitu saja.

"Sial!" Umpat Chanyeol. Hampir saja ia melempar ponselnya. Namun segera ia tahan. Ia masih membutuhkan benda pintar itu.

"Pasti Gyuri gamau. Coba kamu telepon Suho." Chanyeol langsung melaksanakan perintah papanya.

"Suho, di rumah sakit tempat kamu kerja, ada stock golongan darah A negatif ga?" Tanya Chanyeol.

"Aku cek dulu. Emangnya siapa yang butuh darah?" Tanya Suho penasaran. Lelaki itu berlari ke bank darah dan bertanya pada suster yang merekap datanya.

"Chaeyoung." Jawab Chanyeol.

"Chaeyoung? Bukannya dia ilang?" Suho terkejut mendengar fakta tersebut.

"Ceritanya panjang. Sekarang dia lagi butuh darah. Gimana? Ada?"

I'll be Your Man • PCY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang