Tanpa perasaan ini, sepertinya aku sudah mati
Inilah alasanku hidup
Kecanduan akan rasa manismu***
Tidak ada pertengkaran dan kesalahpahaman lagi antara sepasang -sekaligus adik kakak- Park itu. Hubungan mereka kembali terjalin dengan harmonis.
Seperti sekarang, mereka berdua tengah makan bersama di sebuah restoran. Kadang mereka saling menyuapi satu sama lain. Kadang pula Chanyeol jahil dengan mencolek pipi Chaeyoung dengan krim kue yang Chaeyoung makan.
"Aku kenyang." Chaeyoung bersandar di kursi sambil memegangi perut ratanya yang agak mengembung karena kekenyangan.
"Kamu makan terlalu banyak. Nanti gendut loh!" Celetuk Chanyeol yang langsung mendapat tatapan membunuh dari Chaeyoung.
"Aku ga gendut!" Chaeyoung menampik.
"Kan aku bilangnya 'nanti' bukan 'sekarang'." Chanyeol memperjelas perkataannya. Sejak seminggu lalu mereka memutuskan untuk mengubah panggilan menjadi aku-kamu. Tujuannya agar terlihat seperti pasangan normal lainnya.
Chaeyoung mendengus kesal. Chanyeol selalu ada cara untuk membuatnya kesal setengah mati.
Gadis itu membuang muka, tidak mau menatap muka mengejek Chanyeol. Sedangkan Chanyeol geleng-geleng kepala sambil tersenyum geli melihat kelakuan lucu kekasihnya.
Setelah selesai makan, Chanyeol membayar tagihan. Ia kembali ke tempat Chaeyoung menunggunya, tepatnya di parkiran mobil.
"Aku langsung anter ke agensi ya!" Tawar Chanyeol. Chaeyoung tidak langsung menjawab, melainkan melirik jam tangannya.
"Masih ada waktu satu setengah jam. Aku masih mau sama kamu." Chaeyoung merajuk. Namun hal itu bukan masalah untuk Chanyeol, malahan lelaki itu senang kalau kekasihnya ingin menghabiskan waktu bersamanya lebih lama. Mengingat kesibukan yang harus mereka hadapi, tentu saja membuat mereka harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin berdua.
"Kamu maunya kemana?" Chanyeol bersandar di pintu mobil, menunggu keputusan Chaeyoung.
"Toko buku..mungkin?" Gadis itu agak ragu saat mengatakannya.
"Oke. Sekarang kita ke toko buku." Chanyeol langsung bangkit dan membukakan pintu untuk Chaeyoung.
"Silahkan, princess." Chanyeol memperlakukan Chaeyoung dengan romantis. Sang gadis hanya bisa tersipu malu mendapat perlakuan manis dari kekasihnya. Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih.
Chanyeol tancap gas ke toko buku terdekat. 10 menit kemudian mereka sampai di salah satu toko buku yang tidak terlalu ramai pengunjungnya.
"Kamu mau beli buku apa?" Tanya Chanyeol di sepanjang perjalanan menuju rak buku.
"Gatau. Yang penting aku bisa baca sesuatu kalau lagi ga ada kerjaan. Bosen kalau cuma diem." Timpal Chaeyoung. Gadis itu mulai mencari buku yang menurutnya bagus untuk membunuh sang waktu.
Chaeyoung masuk ke jajaran buku tentang sejarah. Sedangkan Chanyeol membuntutinya di belakang. Lelaki itu memperhatikan gurat wajah kekasihnya yang serius pada bacaan dalam buku. Terselip ide untuk menjahili sang kekasih.
"Serius banget sih." Chanyeol memeluk Chaeyoung dari belakang posesif. Tidak ada respon dari gadis itu. Tak kehabisan akal, Chanyeol kembali melancarkan aksinya dengan meniup telinga kiri Chaeyoung sampai gadis itu kegelian.
"Jail banget sih!" Chaeyoung melepaskan diri dari pelukan kakaknya dan mencubit perut Chanyeol. Namun Chanyeol malah tertawa renyah mendapat perlakuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Teen FictionDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...