Jika kamu tak mengatakan apapun, dalam hati
Kamu tau aku peduli***
Chaeyoung masih menangis sesenggukan di samping Jisoo yang mencoba menenangkannya. Sudah setengah jam berlalu namun tidak ada tanda-tanda Chaeyoung akan berhenti menangis. Jisoo sudah mencoba menelepon Chanyeol tapi nihil. Ponsel Chanyeol tidak bisa dihubungi.
Jisoo mendengar semuanya. Jisoo pun sama tidak mengertinya seperti Chaeyoung. Kenapa Gyuri membenci Chaeyoung sampai sedalam ini?
Lelah menangis, Chaeyoung terlelap di pangkuan Jisoo. Ia membelai rambut Chaeyoung lembut. Kasihan Chaeyoung. Padahal ia masih remaja tapi tekanan yang didapatnya sedari kecil tidak pernah padam. Malah semakin menjadi-jadi.
Chanyeol pulang dan kebingungan melihat Chaeyoung yang tidur di pangkuan Jisoo dengan wajah bengkak.
"Apa yang terjadi pada Chaeyoung?" Chanyeol kalap.
"Dia..dia.." Jisoo kesulitan menjawab. Tadi Chaeyoung berpesan agar jangan memberitau Chanyeol tentang ini.
"Jawab, Jisoo!"
"Maaf, kak. Biar Chaeyoung sendiri yang cerita." Jisoo menunduk, tidak berani menatap mata Chanyeol.
Chanyeol mengusap wajahnya kasar. Ia ingin tau apa yang menyebabkan adiknya sampai kacau seperti ini.
"Lebih baik kamu pulang sekarang. Udah malem. Biar sopir yang anter kamu." Nasihat Chanyeol. Jisoo pun pamit pada Chanyeol yang sedang membaringkan Chaeyoung setelah mengangkat kepala Chaeyoung dari paha Jisoo.
Giliran Chanyeol yang membelai lembut rambut Chaeyoung.
"Apa ini?" Chanyeol menyentuh luka di sudut bibir Chaeyoung sampai gadis itu terbangun karena merasa nyeri.
"Maaf, kakak ga sengaja." Sesal Chanyeol.
"Gapapa. Baru pulang kerja?" Tanya Chaeyoung. Chanyeol mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Kakak boleh nanya?"
"Itu aja kakak udah nanya kan?" Chaeyoung tersenyum jahil.
"Iya ya. Bibir kamu...kenapa?" Agak ragu ia menanyakannya.
"Kepentok pintu waktu aku mau keluar dan Jisoo mau masuk kamar." Jawab Chaeyoung bohong.
"Kamu ga bohong kan?"
"Tanya aja Jisoo." Chaeyoung yakin Jisoo akan mengatakan itu juga.
Chanyeol menatap adiknya dengan rasa iba. Ia tau Chaeyoung berbohong. Luka seperti itu bukan karena kepentok pintu.
Chanyeol meraba luka itu pelan. Tubuh Chaeyoung menegang menerima sentuhan tiba-tiba dari kakaknya. Ia jarang sekali melakukan skinship dengan kakaknya.
"Kakak ambil salep dulu." Chanyeol keluar kamar. Ia kembali 5 menit kemudian sambil membawa salep di tangannya.
"Aku bisa sendiri." Chaeyoung mencegah Chanyeol yang berniat mengobatinya.
"Biar kakak aja." Chanyeol mengoleskan salep tersebut ke sudut bibir Chaeyoung dengan pelan. Tanpa sadar Chaeyoung menutup matanya karena takut akan terasa menyakitkan.
"Kakak lebih suka kalau kamu bicara ga formal sama kakak." Chanyeol memulai pembicaraan. Otomatis Chaeyoung membuka matanya dan menatap Chanyeol yang juga menatapnya.
Gadis itu baru sadar kalau sedari tadi ia memang sudah bicara tidak formal pada kakaknya. Tidak seperti biasanya.
"Kenapa kamu nangis? Siapa yang bikin kamu nangis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your Man • PCY ✅
Teen FictionDia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia menyimpan beribu luka yang tidak terlihat. Luka yang belum kering itu kembali di siram dengan luka baru sampai gadis itu hampir menyerah dengan...