19.) Surat Maaf (revision)

328 20 0
                                    


Keesokannya...

Misya berangkat sekolah bersama ketiga temannya, kondisi pertemanan mereka sudah damai kembali semenjak mereka semua merawat Misya kemarin, hal itu berhasil membuat Misya menjadi luluh.

Dari Abu Ayyub Al Anshar berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi dari tiga malam; yang (jika bertemu) saling berpaling antara yang satu dengan yang lainnya. Dan sebaik-baik dari keduanya adalah yang terlebih dahulu memulai mengucapkan salam." (HR. Bukhari)

Mungkin Misya bisa mendiamkan ketiga temannya namun ketiganya sudah sangat baik padanya.

"Misya dapat surat,"Misya menoleh kearah seorang gadis yang datang dari depan dan mendekati nya.

"Surat? Dari siapa?"tanyanya.

"Aku juga tidak tau, katanya surat ini juga dititipkan padanya,"jawab gadis itu, Misya tidak langsung meraih surat itu, karena takut ada seseorang yang ingin mengerjainya.

"Ambil aja Misya barangkali itu penting,"ujar Inaya yang mengerti rawut wajah Misya yang terlihat was-was.

Dengan ragu Misya meraih surat itu dan tersenyum simpul pada gadis didepannya itu. "Makasi yah"ucapnya, perempuan itu mengangguk lalu pergi dari hadapan mereka.

"Buka dong Mis,"celetuk Hikmah penasaran dengan isi suratnya.

"Ga usah Mis, ini privat kamu,"tegur Inaya membuat Hikmah dan Alifah kecewa bersamaan.

"Aisshh, ya udah sebaiknya kita masuk,"ajak Alifah sedikit dongkol.

       ~~

Sepanjang jam pelajaran, Misya mengikutinya dengan baik meski sebenarnya kondisinya belum terlalu pulih.

Saat bel istirahat berbunyi, ketiga temannya menghampirinya.

"Kantin?"ajak Alifa.

"Ngga deh, aku titip roti dua sama minumnya aja yah?"ucap Misya sambil mengeluarkan uang sakunya disertai senyuman manisnya.

"Kamu ga papa kami tinggal? Atau kami bertiga beli di kantin terus makan disini aja,"ujar Inaya lembut.

"Eh ngga perlu, aku ga papa kok,"ucap Misya cepat sambil menggeleng kecil tidak mau merepotkan ketiga temannya.

"Beneran nih?"tanya Hikmah memastikan lagi.

"Iya suer,"jawab Misya mantap membuat ia dipercaya ketiga temannya.

"Kita deluan yah, aku bakal beliin kamu roti deh,"ucap Hikmah sambil mengambil uang Misya tadi, lalu mereka bertiga berjalan pergi meninggalkan Misya seorang diri di kelas.

Saat kelas benar-benar sepi tanpa ada orang lain, ia langsung mengeluarkan surat tadi pagi yang ia simpan dalam tasnya.

Ia menatap amplop putih bersih itu, sebenarnya ia juga sangat penasaran apa isi dari surat itu.

"Ini dari siapa sih?"gumamnya, dengan ucapan basmalah ia membukanya.

Ia membuka lipatan kertas itu dan dengan perlahan ia membacanya tanpa suara.

Assalamu'alaikum

Sebelumnya aku minta maaf atas kejadian kemarin, aku sudah membuat mu kerepotan, aku tahu keadaanmu belum stabil tapi karena menolong ku, kamu harus mengeluarkan semua tenagamu.

Mungkin hanya dengan ucapan maaf dan terima kasih tidak akan setara dengan tenagamu yang terkuras.

Tapi sekali lagi aku minta maaf sebesar besarnya

Imam Dalam Tahajud (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang