24.) Batu Kecil

250 20 1
                                    


Satu bulan kemudian...

Tak terasa, rasanya baru kemarin Misya pindah ke pondok pesantren tapi hari ini adalah hari terakhir ia melaksanakan Ujian Nasional.

Hari ini adalah hari yang menegangkan bagi mereka bagi para kelas 12 tingkat SMA yaitu hari dimana mereka semua Ujian Nasional dan hari ini adalah hari terakhir mereka UN, sebelum masuk ruang ujian Misya pergi mencari udara segar diluar.

Ia menatap kearah sekitar, pondok yang sebentar lagi akan ia tinggalkan.

Tidak lama ada seorang siswi yang memberikannya sebuah surat.

"Misya kau dapat surat."Misya menatap teman kelasnya itu. Tanpa ragu Misya mengambil surat itu.

"Terimakasih."

Ini sudah kesekian kalinya ia mendapatkan surat dan yang memberikannya adalah orang yang berbeda-beda hanya tulisan isi surat itu yang sama.

Tanpa berlama-lama ia langsung membuka surat itu.

Assalamu'alaikum

Semangat, jangan lupa berdoa kepada Allah, aku akan membantumu dari sini,bantu Doa :)

Jangan kecewakan keluarga mu,aku harap kau memiliki nilai tertinggi paling tidak masuk tiga besar.

Dari orang yang sama :)

Misya tersenyum kecil, siapa sebenarnya pemberi surat ini? Fikri kah? lagian Misya tidak pernah melihat tulisan tangan cowok itu.

"Siapa kau sebenarnya? Aku bahkan belum bisa tahu siapa kamu yang mengirim ini,"gumamnya lalu menatap pemandangan dari posisinya, ruangan ujiannya terletak dilantai tiga.

"Siapapun kamu, aku berterima kasih lagi,"ucapnya beserta senyuman tipis nya, kemudian ia kembali berjalan masuk ke dalam kelas.

          **

Kalimat Hamdalah mengisi ruangan yang Misya tempati, Misya yang berada di ruangan 2 pun langsung keluar untuk menemui ketiga temannya.

Akhirnya ujian terakhirnya berjalan dengan lancar, saat ia melihat ketiga temannya mereka langsung berpelukan layaknya film teletubbies.

"Alhamdulillah, bentar lagi kita lulus,"ucap mereka dengan kompak.

"Yaudah kita ke asrama yuk?"ajak Inaya lembut.

"Emmm aku bentar aja deh,"tolak Misya cepat.

"Baiklah, kami tunggu yah."Ucap mereka bertiga kompak, Misya mengangguk mantap.

Saat mereka sudah berpisah, Misya berjalan ke arah bawah pohon yang sering ia kunjungi.

Keningnya mengkerut saat melihat kertas putih tertempel di batang pohon, ia melihat tulisan indah disana.

Selamat, semoga kau bisa lulus dengan nilai yang memuaskan :)

Misya tersenyum melihat semua tulisan itu, ia menarik kertas itu kemudian duduk di bawah pohon.

Misya menyandarkan punggungnya pelan, tiba-tiba Azizah datang menghampirinya.

"Assalamu'alaikum kak Mis, selamat yah,"ucapnya sambil memeluk Misya erat, yang dipeluk hanya bisa terkikik geli.

Imam Dalam Tahajud (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang