Tiga bulan kemudian...
Tidak terasa waktu berputar begitu cepat, Misya juga sudah mendaftarkan dirinya untuk masuk kesalah satu Universitas terbaik di Jakarta.
Cukup lama dan begitu menguras pikiran hanya demi mengurus dirinya agar masuk di salah satu PTN.
Ia merasakan penat, tapi ia berusaha tabah dan serahkan semuanya pada-Nya.
Dibalik semua usahanya, ternyata ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan,via ingin masuk di Universitas Indonesia jurusan Kedokteran mengikuti jejak Abi dsn sang Kakak. Tapi disisi lain ia juga ingin menjadi guru.
Ia memilih dua jurusan, pertama kedokteran dan kedua keguruan.
Allah berkata lain, ia memang lulus di UI tapi bukan jurusan yang ia inginkan, ia malah lulus di Sastra Indonesia, pilihan saat ia mengikuti SBMPTN.
Kecewa?
Misya juga bingung, padahal seharusnya ia kecewa, tapi ajaibnya Allah malah meringankan hatinya untuk menerima semuanya dengan iklhas.
Tidak pernah terbersit di pikirannya untuk mengambil jurusan itu, awalnya ia hanya tembak saja karena ia memang menyukai sastra, tapi ternyata dia lolos di jurusan itu.
Mau tidak mau, Misya harus ikhlas dan siap menerima semuanya. Ia yakin Allah memiliki rencana lain.
Dalam kehidupan, apa yang baik bagi kita belum tentu baik bagi Allah, sesuai Firman Allah Ta'ala yang berbunyi:
...وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
"... boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)Bukannya itu sudah sangat jelas?
Allah maha tahu, kita yang sebagai makhluk hanya bisa mengikuti setiap ketetapan Sang Khalik.Bisa jadi ini adalah yang terbaik dari-Nya. Jalani, Syukuri, Nikmati, maka keberkahan yang akan kita dapatkan.
Kesuksesan bukan hanya berada pada satu pintu melainkan banyak pintu lain. Hanya saja, kita harus bisa menerima semua dengan ikhlas jika kita ingin mencapai kesuksesan itu.
Tapi disisi lain ia juga bersedih karena pasti ia akan berpisah lagi dari abi, umi dan Kak Ali.
Setelah kepenatannya di rumah, kabar telah tiba, bahwa ijazah sudah ada dan alumni pondok Al-Jabar diminta agar datang untuk mengambil ijazah mereka masing-masing.
Misya pergi ke pondok.
Ia tidak meminta di antar, tapi ia memilih naik motornya sendiri.Saat di perjalanan, ia melihat sebuah tokoh bunga yang dikelilingi bunga cantik dan indah.
Misya tersenyum tipis.
"Tunggu aku Zeyn,"gumamnya dan kembali melajukan motornya.
Sepanjang jalan ia terus berdzikir dan menatap jalan dengan fokus, seskali ia tersenyum tak sabar membayangkan pertemuannya dengan ketiga sahabatnya. Sudah lama rasanya ia tak bertemu, ia sangat merindukan mereka.
Satu jam lebih dalam perjalanan.
Akhirnya, pagar tinggiyang mengelilingi pondok sudah nampak di pandangannya, pemandangan yang sudah lama ia tidak datangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Dalam Tahajud (Completed)
RomanceRank 2 #tahajud Sejauh apapun kaki melangkah, sejauh apapun kita menemukan orang baru, Allah pasti akan mempertemukan dengan orang yang ada kaitannya dengan masa lalu. "Ku pikir, semua sudah benar-benar selesai, ternyata Allah mengaitkan semuanya t...