29.) Fakta Sebenarnya (revision)

301 23 0
                                    

Bismillah up... happy reading guyss:)

.
.
.

"Duduk Nak."Ucap abi Al mempersilahkan. Pria itu hanya tersenyum lalu ikut duduk bergabung dengan keluarganya. Saat duduk laki-laki itu menatap Misya dan tersenyum sangat tipis, kenapa Misya menunduk? Apa Misya tidak ingin tahu siapa dirinya?

Misya yang merasakan semuanya diam, memperbaiki posisi duduknya dan memberanikan diri untuk menatap siapa sebenarnya pria yang berani datang meminta dirinya kepada keluarga besarnya.

Deg.

Misya membulatkan matanya tak percaya melihat pria itu, pria yang bersetelan rapi itu ikut menatap Misya namun detik berikutnya pria itu mengalihkan pandangannya.

Misya menelan salivanya sulit, apa ia sedang bermimpi? Apa ia salah lihat?

"K...kau?"cicitnya, tenggorokannya seakan terhambat batu besar. Semua menatap Misya yang tampak terkejut dan begitu terpaku melihat pria yang kini datang kerumahnya.

Misya kemudian menatap Azizah, yang ditatap hanya menampilkan cengirannya.

"Kenapa kaget kak?"tanya Azizah sambil tersenyum geli, Misya masih belum bisa berkata apa-apa. Ia kembali menatap pria itu dengan mata yang berembun, dadanya sesak.

"Misya sayang kenapa terkejut?"tanya abi Al.

"Kamu sudah melihatnya, dia Azam. Kau pasti mengenalnya."Sambung kak Ali, yah pria itu adalah Azam.

Azam, pria itu datang memberanikan dirinya untuk menghalalkan gadis itu. Azam tersenyum tipis dan mengangguk kecil.

Misya menggenggam tangannya sendiri dengan erat, Azam? Jadi kakak Azizah itu adalah Azam? Jadi selama ini dirinya berhubungan dengan Azizah yang tidak lain adik Azam, adik dari pria yang ia kagumi dulu, atau bahkan hingga sekarang.

Misya menarik nafasnya, ia memejamkan matanya dalam berusaha menetralisirkan rasa keterkejutannya. Ia berusaha menenangkan perasaannya sendiri.

"Bismillah,"batinnya lalu membuka kelopak matanya dan menatap semuanya.

"A..apa maksudnya ini?"tanyanya dengan masih tak percaya. Abi Al tersenyum kecil melihat wajah syok dari anak perempuannya.

"Begini Nak maksud kami kesini, kami ingin menyambung silaturahmi antar dua keluarga, dengan menikahkan kamu dan anak kami Azam. "Jelas abi Yasir, ayah dari Azam dan Azizah. Misya menunduk menahan gejolak dalam dadanya, apa ia senang? Tidak! Ia sakit hati.

Bukankah ini yang Misya harapkan?

"Misya sayang,"abi Al mengangkat suara, mendengar suara itu Misya tidak bisa lagi menahan air matanya. air matanya mengalir di atas pipinya begitu ssja, dengan sigap ia menyekanya. Melihat itu Azam menegakkan tubuhnya. Ada apa? Apa ia membuat Misya takut?

"Azam yang Abi maksud, dia kemari memiliki niat baik padamu Nak. Dia ingin menghalalkan mu Nak, kamu mengenalnya kan? Dia pria yang sholeh."Ucap abi Al. Misya hanya menunduk dalam, tidak bisa menahan rasa sakit di dadanya.

Azam menarik nafasnya dalam lalu menatap Misya untuk mengangkat bicara.

"Bismillah, Misya sebelumnya aku minta maaf karena tidak memberitahukan mu sebelumnya. Dan aku kesini bersama keluarga ku bertujuan baik. Atas seizin Allah aku ingin mengkitbah mu?"ucap Azam panjang lebar.

Misya meremas khimarnya erat, dengan pelan ia menarik nafasnya dalam lalu memberanikan diri menatap Azam.

"Apa yang membuat mu ingin memadu istrimu yang sangat baik?"tanya Misya getir, air matanya kembali mengalir, tapi tangannya selalu menyekanya kasar.

Imam Dalam Tahajud (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang