1. Hate to love

20.2K 1.9K 280
                                    

Mirelen [part 01]


|||

Mirele memelankan laju kakinya ketika hampir dekat dengan lapangan basket indoor. Gadis itu menurunkan satu kabel earphone yang menyumpal telinganya, kemudian mengintip ke arah tengah lapangan itu.

"Cowok rese itu ternyata." Gumamnya. Mirele menarik sudut bibirnya, seperti ada bohlam yang menyala di atas kepalanya, ia segera masuk ke area lapangan, bersikap acuh lalu beralih duduk di kursi stadion.

Mirele mengeluarkan coklat dari saku seragamnya. Ia kemudian membuka bungkus coklat itu sembari terus memandang ke arah tengah lapangan dengan dirinya yang duduk santai di kursi stadion.

Gadis itu sangat suka saat pandangan cowok cowok eskul basket mengarah kepadanya. Tak tanggung tanggung Mirele mengedipkan sebelah matanya kepada cowok cowok itu.

"Anjay, dikedipin cewek cakep bro." Ujar salah satu cowok disana memegang dadanya. Yang lainnya ikut memandang ke arah Mirele duduk. Bahkan mereka menjadi tak fokus dalam berlatih basket.

Galen yang ada di sana berdecak saat melihat teman temannya malah fokus ke arah gadis itu. Galen ikut memandang ke arah Mirele yang tengah tebar pesona ke cowok cowok basket.

Cowok itu menatap remeh Mirele "Murahan," Ujarnya kecil lalu melanjutkan latihannya mendribble bola. Ia tak peduli teman temannya yang lain sibuk mendekati Mirele.

Jangan kira Mirele tak tahu Galen menyebutnya 'murahan' tadi. Gadis itu bisa melihat dengan jelas gerak bibir Galen yang menyebutkannya murahan.

Emosi Mirele meluap. Gadis itu tak memperdulikan cowok cowok itu yang mendekatinya. Ia lebih memilih melangkah lebar ke arah Galen yang fokus mendribble bola dan memasukkannya ke dalam ring.

"Heh! Apa maksud lo ngatain gue murahan?" Mirele berdiri di depan Galen dengan tatapan tajam.

Galen memandang gadis itu tanpa ekspresi. Cowok itu tak membalas ucapan Mirele, lebih memilih untuk mengambil bola basket yang menjauh lalu melemparnya ke dalam ring lagi.

"Gue doain lo beneran tuli!!" Teriak Mirele "Gue lagi ngomong sama lo." Dengan berani Mirele merampas bola basket dari genggaman Galen lalu melemparnya ke arah wajah cowok itu.

"Shit!" Galen menutup wajahnya yang sakit akibat lemparan bola basket menggunakan telapak tangan. Teman temannya yang lain mendekat setelah melihat adegan itu. Sementara Mirele mematung, untuk perbuatannya yang tadi— jujur, Mirele tak berniat sejauh itu. Tapi—

"Cewek aneh. Lo liat akibat perbuatan lo ini Galen jadi gimana? Bisa mikir gak sih sebelum bertindak?" Salah satu teman Galen berucap demikian yang membuat Mirele seketika tersadar.

"Gue– gue gak sengaja,"

"Halah bacot. Dasar cewek bar bar." Fazan, cowok itu terlanjur kesal dengan Mirele. Ia melupakan keinginannya untuk mendekati gadis itu tadinya. Setelah melihat sikap kurang ajar Mirele, Fazan seketika ilfeel.

"Gue beneran gak sengaja!"

"Gak usah banyak bacot!" Fazan mendorong Mirele hingga gadis itu terjatuh karena tak siap.

Mirélen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang