5. Mirele's Heroes

11.5K 1.3K 155
                                    

Mirelen[part 05]

|||

Gibran berdiri begitu mendengar panggilan kecil dari arah belakangnya. Cowok itu berbalik, termenung saat mendapati kehadiran Mirele dan juga Ralin di samping gadis itu.

"Jangan terpesona gitu bran, gimana hasil karya gue? Cantik kan?"

Gibran tersenyum. Cantik. Bahkan sangat cantik.

"Lo kenapa ga pake kemeja hitam sih bran? Biar serasi gitu sama Mirele."

Gibran menatap jam tangan di pergelangan tangannya "Gini aja gue sama Mirele udah serasi, kan?"

Mirele meraba lengannya yang terasa sangat dingin karena AC di ruang tamu Ralin hidup. Gadis itu jarang sekali memakai baju tanpa lengan seperti ini.

"Yaudah, buruan sama berangkat. Jagain temen gue Bran."

Gibran mengacungkan jempol "Siap laksanakan,"

Gibran mengulurkan tangannya menyambut Mirele. Gadis itu memandang telapak tangan Gibran sebentar.

"Harus banget?"

"Ga harus sih," Gibran beralih mendekati Mirele lalu merangkul pundak gadis itu. Ralin yang menyaksikan itu senyum senyum di belakang.

"Good luck lo berdua!"

Gibran mengacungkan jempolnya seiring langkahnya dan Mirele yang kian menjauh.

***

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU..
HAPPY BIRTHDAY TO YOU...
HAPPY BIRTHDAY
HAPPY BIRTHDAY
HAPPY BIRTHDAY ARUNA..."

"TIUP LILINNYA
TIUP LILINNYA
TIUP LILINNYA SEKARANG JUGA
SEKARANG JUGA
SEKARANG JUGA..."

Fyuh..

Aruna tersenyum haru setelah meniup lilin yang terpasang di atas kue ulang tahunnya. Gadis itu ikut bertepuk tangan melihat antusias orang orang disekitarnya.

"Semoga senantiasa diberikan kebahagiaan Na," ujar salah satu teman Aruna yang berdiri di samping gadis bergaun biru muda yang sangat cantik itu.

"Makasi loh kalian udah sempet sempetin dateng." Aruna membalas.

"Santai, sekalian reunian sama yang lainnya,"

"Sekarang tinggal potong kue,"

"POTONG KUENYA
POTONG KUENYA
POTONG KUENYA SEKARANG JUGA
SEKARANG JUGA
SEKARANG JUGA,"

Aruna memotong kue ulangtahunnya menjadi beberapa bagian. Gadis itu memotong kecil kecil lalu diletakkannya di atas piring kue.

"First cake dikasih ke siapa nihh na?"

Aruna tersenyum "Tentu aja mama sama papa," Aruna berjalan mendekat ke arah kedua orangtuanya yang berada di dekatnya. Gadis itu menyuapi kedua orangtuanya kue secara bergantian.

Tepuk tangan mengiringi sampai Aruna kembali untuk mengambil potongan kue yang kedua.

"Yang kedua untuk siapa Na?"

Bertepatan dengan itu Gibran dan Mirele baru saja bergabung di kerumunan para tamu undangan. Mirele menurun nurunkan dress nya yang disetiap langkahnya selalu saja naik naik.

Mirélen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang