Haii, hehe.
(Vectornya aku yang buat hehe)
Btw Mirelen new cover nih, suka yang lama atau yang baru???
Jangan lupa komen per-paragraf yaa gengs👋
OKE?
YAUDAH, SELAMAT MEMBACA...
|
Mirelen[part 19]
•••
Fazan menarik tangan Mirele menjauh. Gadis itu memberontak, dan Fazan melepas cekalan tangannya saat mereka sudah ada di dalam ruangan ganti team basket yang dikhususkan untuk SMA Dewara.
"Lo gila ya kak?! Wah bener deh kayaknya lo emang sarap. Ngapain bawa gue kesini sih??" Mirele memperhatikan pergelangan tangannya yang memerah, gadis itu memandang datar ke arah Fazan.
"Lo ngapain di sini?" Fazan tak menghiraukan ucapan Mirele yang sebelumnya, cowok itu mendudukan Mirele di sebuah bangku, lalu beralih menarik bangku yang lainnya dan duduk berhadapan dengan Mirele.
"Niatnya mau nyemangatin seseorang. Tapi ternyata dia udah ada penyemangat yang lain," Mirele mengedikkan bahu acuh, Fazan menghela nafas kecil.
"Lohhh Mirele? Kok- kok ada di sini? Sama Fazan lagi." Jay yang baru saja keluar dari bilik toilet dengan kaos basket yang sudah diganti menjadi Hoodie dan Jeans bingung melihat kehadiran Mirele dan Fazan yang terlihat- sangat dekat.
"Wah Zan lo jangan jangan mau nikung Galen?"
"Gak ada yang mau tikung menikung. Gue narik dia kesini supaya ni cewek gak sakit hati liat cowoknya lagi sama cewek lain." balas Fazan.
Mirele memutar bola matanya malas. Jay masih tak percaya, cowok itu melirik ke arah botol air yang ada di genggaman Mirele. "Air-nya buat gue aja ya El." Jay hendak meraih botol itu dari tangan Mirele, Fazan buru buru menggeplak tangan Jay.
"Gak ada. Dia maunya kasi ini ke Galen."
"Nih lo minum aja, gue beli ini bukan untuk kak Galen." Mirele menyerahkan botol air itu ke arah Jay yang seketika membuat cowok itu senang, dengan segera diraihnya botol minum itu lalu kemudian meneguknya hingga tandas.
"Adik lo gimana? Gue denger dari Galen, adik lo koma." pertanyaan Fazan menarik fokus Mirele untuk menatap ke arah cowok itu.
"Mawar udah siuman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirélen [END]
Teen FictionKisah mereka dimulai ketika Mirele dipertemukan dengan Galen, kakak kelas yang menabraknya di halaman sekolah. Galen itu warna baru bagi Mirele, sementara Mirele itu kepingan puzzle bagi Galen. Keduanya seperti dua ujung tali berbeda yang disambung...