~pk 06.00 PM~
"Kau sudah lama menunggu ??"
Evelyn yang sedang duduk di kursi depan apartemen menoleh mendapati Jordan dengan kemeja santai berwarna biru dengan celana jeans, sepatu santai berwarna hitam, dan mobil sport berwarna hijau cerah. Jordan terlihat bersandar pada mobilnya dan meneliti penampilan Evelyn yang terlihat luar biasa.
Gadis ini memakai dress berwarna hijau kebiruan, serta tas kecil yang sama warnanya dengan dress miliknya, serta high heels tinggi menambah daya pikatnya. Belum parfum wangi khas bangsawan yang seolah menyelimuti nya. Jordan tampak memandang Evelyn dengan tatapan kagum benar-benar penampilan yang sangat mempesona.
Evelyn pun mendekati Jordan dan memberikan senyuman manisnya, Evelyn sedikit mengagumi penampilan lelaki tersebut, kemeja berwarna biru membuat lelaki itu semakin tampan di matanya.
"Kita akan kencan dimana ??"
Jordan menyeringai menatap Evelyn, "aku berencana akan mengajakmu ke restoran terkenal di Roma, setelah itu... Bagaimana jika kita mampir sebentar ke hotel, hmm ??" Jordan mengerlingkan matanya nakal, di akhir ucapannya. Evelyn yang mendengar hal itu, hanya bisa salah tingkah dengan pipinya yang memerah merona malu.
"Ehmm.... Boleh saja, tapi---"
"Jadi ini yang namanya Jordan, selingkuhan mu itu ?!"
Tiba tiba sebuah suara muncul dari balik kegelapan, dan tidak lama sosok Jody muncul disana. Jordan langsung menarik Evelyn ke dalam pelukannya, guna melindungi gadis itu, membuat Evelyn tanpa sadar memegang dada Jordan yang tampak sangat padat, dan berbentuk. Setelah sadar Evelyn hanya bisa blushing malu.
"Jadi ini namanya Jody bajingan itu ??? Benar-benar menyedihkan sekali." Ucap Jordan meremehkan Jody, membuat lelaki itu kesal, tetapi yang lebih membuatnya kesal adalah Evelyn yang menikmati pelukan Jordan disana, bahkan tangan gadis itu menyentuh dada Jordan.
"Sialan kau !!! Beraninya merebut kekasih ku !!!"
"Merebut ?? Huh ! Kau sendiri sering menyakitinya, untuk apa mempertahankan nya ?! Lagipula aku sudah mendapatkannya, jadi dia milikku sekarang." Jordan mempererat pelukannya dengan Evelyn, membuat Jody semakin menggeram kesal.
"Evelyn... Kembali kemari.." ucap Jody penuh penekanan, tetapi tidak di hiraukan oleh Evelyn, justru gadis itu malah semakin menolehkan kepalanya.
"Tidak, aku akan bersama dengan Jordan !" Ujar Evelyn, seolah tak mau melepaskan pelukan Jordan. Jody semakin menggeram kesal dengan tingkah kekasihnya itu.
"Sudahlah, kau memang tidak pantas untuknya, dan lagi apakah keluarga ku harus kembali berhadapan dengan seorang Axl ?!"
"Pasti kau putra dari bajingan si Aysa Georgeo itu ?!"
"Dan kau pasti putra dari seorang pengecut bernama Jady Axl itu ?! Tidak mengherankan, semua marga Axl itu memang seorang pengecut !"
"Jangan hina keluarga ku !"
Jordan hanya terkekeh puas, dia pun membuka pintu mobilnya, dan mendorong Evelyn masuk ke dalam mobil. Sementara tatapan Jordan masih beradu pandang dengan Jady. Tatapan mematikan di tujukan Jordan kepada lelaki bernama Jody Axl itu.
"Aku berharap kau tidak macam-macam dengan ku, atau kau akan tahu bagaimana keluarga Georgeo memperlakukan musuhnya."
Jordan mengancam Jody dengan tatapan sinis merendahkan, dan setiap ucapannya di berikan tekanan, dan nada mengancam khas mafia, tidak lama Jordan masuk ke pintu sebelah, dan segera berlalu dari sana. Jody yang mendengar ancaman itu terlihat sangat kesal, dia pun meraih handphone miliknya dan menelfon seseorang.
"Aku butuh bantuan mu."
"......."
"Tikus kecil itu mengancam ku."
"......."
"Bagus."
Jody menyeringai licik ke arah mobil tadi berjalan.
"Lihat saja, aku akan membalikkan ancaman mu, Mr. Jordan Georgeo !"
Perlahan Jody melangkah dan badannya menghilang di telan kegelapan malam.
~sementar, di mobil ~
"Kau baik-baik saja ??"
Evelyn mengangguk, Jordan dengan satu tangannya menyodorkan minuman ke arah Evelyn, sementara satu tangannya masih sibuk menyetir. Evelyn menerima minuman dari tangan Jordan.
"Minumlah sedikit agar kau tenang, sebentar lagi kita sampai."
Evelyn meminum sedikit air tersebut, dia tidak percaya ini, baru saja Evelyn menolak Jody dan memilih Jordan, itu tandanya hubungannya dengan Jody akan kandas, bukan masalah perasaannya tetapi rasa takutnya. Jody diam diam memiliki kenalan beberapa gangster, membuat gadis itu takut jika kehidupannya di liputi masalah besar.
"Kau... Yakin akan menantang Jody ??"
Jordan masih sibuk menyetir, tetapi dia tetap menjawab pertanyaan Evelyn meski tidak melihat secara langsung ke wajah gadis itu.
"Tentu saja, kenapa ?? Kau takut ???"
"Sedikit... Dia..."
"Memiliki teman gangster huh ?? Tenang saja, adikku bahkan masuk ke dalam Organizational Gangster Europe (OGE)." Ujar Jordan dengan santai.
Evelyn terdiam, rupanya Jordan sudah memperhitungkan semuanya. Dia berani menantang Jody bukan tanpa alasan, rupanya Michael masuk ke dalam organisasi gangster terbesar di Eropa. Well, setidaknya Evelyn bisa melindungi diri dari lelaki gila itu.
"Jadi, alasan kau tidak bisa memutuskan nya, karena kau takut ??"
"Bu-bukan hanya takut, dulu aku sangat mencintainya."
"Sekarang ??"
"Entahlah, perasaan ku tak menentu saat ini."
"Ku pikir kau harus belajar dari Aunt Enanka."
"Mom ??"
"Yeah."
"Memang kenapa dengan mom ??"
Jordan terdiam sejenak, dia pun melirik ke arah Evelyn melalui kaca di depannya, lalu berkata.
"Dari ucapan mu, ku rasa kau tidak terlalu dekat dengan Aunt Enanka. Apa aku salah ??"
Evelyn menggeleng, "aku meninggalkan rumah setelah lulus SMA dulu, dan sebelumnya aku jarang berbicara dengan mom."
"Pantas, cobalah berbicara dengan mereka. Kau akan menemukan sesuatu petunjuk di masa lalu."
"Apa hubungan dengan masa lalu ?!"
Jordan hanya melirik ke arah Evelyn, dan terkekeh kemudian dia melepas sabuk pengamannya, tangannya menjitak kepala Evelyn dengan gemas.
"Makanya bicara dengan mereka, biar tahu masalah yang terjadi. Sudah, ayo turun. Kita sudah sampai."
"Eh ??"
Evelyn terkejut bukan main, saat mobil mereka sudah sampai di parkiran, dan restoran mewah itu terletak tidak jauh dari tempat parkiran mereka. Rupanya mereka sudah sampai, mereka terlalu fokus pada pembicaraan sehingga tidak menyadari kalau mobil mereka masuk ke dalam parkiran.
Keduanya pun turun dari mobil, dan mulai berjalan menuju restoran. Jordan mendekati Evelyn dan menggenggam tangannya, dan mengajaknya berjalan bersama. Evelyn sempat mengangguk malu, dan Jordan dengan jahilnya malah mencium tangan Evelyn yang mana membuat gadis itu semakin merona.
❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️
Bersambung...
Chapter ini agak pendek ya, soalnya kemarin udah panjang panjang banget, dan Author sedikit kehabisan ide disini 😂😅✌️
Oh ya, sampai disini dulu ya semua..
Sampai jumpa....😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Wild Story 2
RomanceWarning !!!! 21+++++ (Cerita sudah tamat / ending) Aku bagaikan seekor domba di antara dua serigala yang menginginkan aku, Apakah aku dapat bertahan dengan salah satu serigala atau justru aku harus memiliki keduanya ?? That's My Love Wild Story. *...