Thirty Nine

5.8K 198 26
                                    

"kau perusak keluarga Havenna !!"

"Bukankah kau perusak keluarga ku, Pameela Albert !!! Putri sialan mu yang selama ini merusak nama baik ku !!" Ujar Mark tidak mau kalah.

"Oh ya ?! Lihat saja, kau akan mati saat ini."

"Jangan terlalu banyak berharap."

Mark dan Pameela kembali bermain pedang mereka masing masing. Pameela mendorong pedang milik Mark, membuat lelaki itu meloncat ke daerah belakangnya yang kebetulan sedang kosong tidak ada siapapun untuk menghindari dorongan pedang itu. Melihat Mark sedikit terpojok, Pameela melempar beberapa pisau lipat kecil ke arah Mark, yang langsung di hindari oleh lelaki itu.

Mark segera meraih salah satu pisau, dan melempar balik ke arah Pameela. Tapi dapat di hindari dengan baik oleh wanita tua itu. Mark yang kesal, langsung menyerang Pameela dengan pedangnya. Serang menyerang antara dua pedang kembali terjadi, tapi kali ini jauh lebih brutal. Mark terus menyerang ke arah Pameela tanpa hentinya, hingga wanita tua itu kewalahan, dan tanpa sadar tubuhnya berada di ujung jurang kecil di daerah sana. Ya, Andy sengaja memilih tempat itu, dengan alasan bisa membuang mayat musuh mereka yang mati dengan mudah.

Dan di saat itulah, Mark langsung menebas tubuh Pameela hingga akhirnya terdorong masuk ke dalam jurang, hingga tubuhnya tidak tampak lagi. Mark pun menyeringai licik, dendamnya yang sudah sekian lama kini bisa terbalaskan.

Mark kemudian mulai menyerang pasukan kecil keluarga Axl dan Albert yang masih bertahan.

Sementara Andy kini masih sibuk dengan dokter gila wanita itu.

Keduanya masih berada di posisi yang sama. Andy sengaja memilih musuhnya adalah Ezzry dengan alasan jika dokter itu lumayan jago dalam bertarung yang tentu saja tidak akan membuatnya bosan. Pasti dokter itu mampu menangkis serangannya, dan itu makin membuat Andy merasa tertantang. Melihat musuhnya sudah ambruk semua, tinggal dokter gila ini yang masih bertahan, maka Andy pun sedikit mengurangi kekuatan dan kemampuannya, karena dia akan memberikan sedikit kejutan baginya.

"Berikan putra ku, kembali !!"

Andy hanya menyeringai licik, Ezzry hanya melihat geram ke arah Andy. Lelaki mafia berbahaya yang berdiri beberapa langkah darinya itu hanya memasukkan pedangnya ke dalam sakunya kembali, dan bibirnya terlukis seringaian licik merendahkan. Ezzry yang melihat Andy memasukkan senjatanya berniat akan menyerang lelaki tersebut, tapi...

"Mom...."

Ezzry menoleh mendapati Azada dengan tangan di rantai, dan di samping kanan dan kirinya terdapat anak buah Andy yang sengaja di tempatkan disana. Andy menyeringai licik saat pandangan Ezzry terfokus pada putranya yang dalam keadaan di rantai.

"Lepaskan dia !"

Anak buah Andy mengangguk, dan menuruti perintah Andy dengan melepas rantai di tangan Azada dan menyuruh lelaki itu untuk maju ke depan. Ezzry langsung memeluk Azada, tapi tanpa di sangka-sangka bukannya membalas pelukan ibunya, Azada justru mendorong ibunya hingga terjatuh di atas tanah. Kaget dengan perilaku Azada, Ezzry hanya bisa terdiam sejenak disana.

"Mom, katakan jujur ! Dimana Dad ?!"

"Sudah berapa kali aku bilang, Dad mu telah tiada."

"Siapa yang kau maksud sudah tiada, Ezzry ??"

Ezzry dan Azada menoleh mendapati Maliv dengan pakaian seragam polisi nya. Ezzry terkejut bukan main saat bertemu dengan Maliv, sang mantan kekasih. Mata Ezzry membulat sempurna melihat wajah tampan itu kembali muncul di hadapannya, teringat akan adegan pertemuan mereka di depan hotel.

Flashback

"Kau baik-baik saja, nona ??"

Gadis itu membuka matanya, dan melihat beberapa preman yang hendak merampok dan memperkosanya itu sudah sekarat di jalan. Matanya menangkap seorang lelaki berseragam polisi lengkap, dengan rambut hitam, dan wajah tampan mempesona mendekatinya.

My Love Wild Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang