fifteenth

10.9K 351 48
                                    

"jadi kau pergi ke kantornya ?!! Andy !!! Kau gila !!!"

Aysa berteriak sedikit marah, saat mendengar cerita Andy, jika lelaki itu mendatangi kantor dari Jady ?! Apa mafia itu gila, mendatangi kandang musuhnya tanpa seorang bodyguard !! Iya, tanpa anak buah satupun, tidakkah Andy terlalu gila untuk melakukan semua itu ?!

Bahkan lelaki itu hanya menanggapi emosi Aysa dengan senyuman miringnya, lihat betapa gilanya dia ?! Seharusnya Aysa mengatakan pada Lucy untuk menceraikan saja lelaki mafia gila itu. Apa yang sebenarnya di lihat gadis itu menikahi mafia gila ini ?? Jika di lihat dari manapun, Lucy bukan gadis matre yang hanya menginginkan harta saja, tapi... Ugh..

Apa Lucy menikahi Andy karena kegilaan nya itu ??

"Dengar, aku punya rencana sendiri."

"Memang apa yang kau ucapkan padanya ???" Tanya Mark dengan rasa penasaran yang tinggi, Andy hanya menyeringai sejenak, sebelum menceritakan lebih detail ceritanya.

"Jadi......"

Flashback

"Well ku dengar ada yang mau berurusan dengan keluarga Richman, boleh tahu siapa itu ??"

Andy lalu mendekati Coline yang duduk di sofa dengan keringat yang banyak, kenapa rasanya panas sekali, padahal ini di ruangan AC. Tapi tatapan tajam dari Andy cukup membuat lelaki itu terpaku di tempat.

"Andy ?! Apa maumu kemari ?!" Ujar Jady dengan setengah kaget, setengah emosi.

Andy dengan santai, duduk di sofa sebelah Coline, dan memberikan tatapan mengancam, tetapi bibirnya memberikan senyuman miring.

"Tenang saja, Mr. Jady Axl, aku hanya ingin berkunjung setelah sekian lama tinggal di Amerika. Dan aku hanya ingin mampir sebentar kemari, apa aku melanggar hukum ??"

"Tapi datang ke perusahaan musuh mu, adalah perbuatan bunuh diri Mr. Andy Richman."

"Oh ya ???" Andy mengangkat alisnya, mendengar ucapan Jady, seolah dia baru menyadari hal tersebut, padahal Andy kesana hanya ingin memberikan surat tanda kasih sayang yang berisi ancaman di dalamnya.

"Tapi aku mendengar semua rencana kalian, jadi siapa yang sebenarnya bunuh diri, aku atau kau ?!"

Jady terkejut mendengar ucapan Andy, begitu juga dengan Coline, namun lelaki bermarga Richman tersebut malah terkekeh geli, seolah itu adalah joke lucu, sudah aku bilang kan, Andy itu mafia gila disini.

"Tenang, aku hanya bercanda. Aku kemari hanya ingin menyampaikan amanat dari pihak ku. Tak perlu khawatir, aku kemari tidak membawa anak buah sama sekali, jadi aku tak berminat untuk menghancurkan gedung ini."

Andy mengeluarkan surat miliknya, sementara Coline dan Jady memandang Andy dengan tatapan aneh. Tatapan Jady seakan mengatakan 'apakah lelaki itu sedang gila ?! Datang ke kandang musuh tanpa membawa bodyguard dan dia mengatakan nya secara gamblang ?!'

Sementara tatapan Coline berkata sedikit berbeda 'sepertinya aku harus memanggil ambulan rumah sakit jiwa untuk nya.'

Andy hanya menyeringai melihat tatapan keduanya, dia menaruh surat nya di meja. Dan tangannya merangkul Coline dari samping.

"Nah hanya itu urusan ku disini, oh iya Coline aku harap kau pikirkan ulang jika ingin menghadapi keluarga Richman......"

Andy mendekatkan mulutnya di telinga Coline dan mulai berbisik penuh nada mengancam disana.

"...... Karena aku tidak akan segan-segan memotong kepala mu, dan menjadikannya hiasan kamar ku, kau paham ?!"

Coline sudah mendengar semua, sisi psikopat Andy, dan kesadisannya dalam menghadapi musuh, Andy tidak akan segan-segan menyiksa musuhnya hingga titik darah penghabisan. Kalian tahu, Andy pernah menusukkan beberapa jarum pada tubuh musuhnya tanpa membunuh nya, dan itu membuat musuhnya kesakitan hingga beberapa hari sebelum akhirnya mati di tangan Andy.

Coline mengangguk dengan penuh ketakutan. Andy menyeringai licik.

"Baiklah, itu saja kedatangan ku. Aku harap meeting penting kalian tidak terganggu."

Flashback off

"Datang ke sana hanya untuk mengantar surat ancaman ?! Apa kau kehabisan anak buah untuk itu ?!"

"Hey, calm down, jika itu ku serahkan pada anak buah ku, maka tidak ada keseruannya sama sekali." Ujar Andy dengan santai, mulutnya menghisap rokok disana, membuat keenam orang disana memandangnya dengan tatapan aneh.

Sepertinya terlalu lama di Amerika, membuat otak Andy bergeser pikir Mark dan Aysa.

Sepertinya partner dad sedikit gila pikir Jordan dan Maychea.

Joker in real life pikir Cameron.

Hmmm... Panutan ku.. pikir March dengan sedikit bangga disana.

~Keesokan harinya~

"Hmmmm...."

Evelyn mengolet dan menggeliat, matanya perlahan terbuka. Bisa dia rasakan deru nafas yang kuat di lehernya, gadis itu menoleh mendapati seorang lelaki menaruh kepalanya di leher nya, dia Jody terlihat tertidur dengan pulas disana.

Evelyn sedikit menggerakkan tubuh nya dan melihat ke arah wajah Jody yang tengah berbaring nyenyak disana, matanya menangkap lelaki yang dulunya berstatus kekasih baginya. Malam selalu dia habiskan bersama dengan lelaki itu, setiap jam, setiap menit selalu bersama.

"Melamun babe ??"

Evelyn tersadar saat melihat mata Jody terbuka lebar disana, menatap ke arahnya. Bibirnya menyeringai dengan licik nya, Astaga pasti lelaki itu tahu jika gadis di pelukannya sedang melamun karenanya.

"Morning babe..." Jody mengecup bibir Evelyn dengan manis.

Evelyn hanya terdiam, entah dia sama sekali tak bisa merasakan apapun disana. Hanya bisa terdiam. Jody kemudian bangkit dari tempat tidur, disitulah Evelyn baru sadar jika kedua tangannya masih dalam kondisi terikat disana.

"Aku akan melepaskan mu, jika kau mau menerima ku lagi."

"Kau.... Gila ..."

"Dan itu semua karena mu, baby.."

Bugh !!!

Sebuah pukulan membuat Jody sedikit oleng tetapi beruntung tangannya bisa menahan tubuhnya dengan memegang meja di dekatnya, dan Jody mengangkat kepalanya dan mendapati Jordan berada di sana, memberikan tatapan paling mematikan untuk nya.

Jordan tidak percaya dengan apa yang dia lihat, tangannya mengepal kesal. Kedua tangan Evelyn terikat, keduanya tanpa pakaian sedikitpun, dan tertidur dalam satu ranjang ?! Shit !! Memikirkan itu saja membuat emosi Jordan tersulut.

Lelaki itu baru saja datang ke apartemen Evelyn. Semalam sebuah meeting membuatnya terpisah dari Evelyn, membuatnya merasa kesal, tapi mau bagaimana lagi, Jordan pun ikut dalam meeting dengan ayahnya. Tapi apa yang baru saja dia lihat ini... Membuat Jordan sangat marah, tidak hanya sangat, tapi sangat sangat amat marah.

Disana gadisnya terikat dengan lelaki bedebah sialan itu !

"Apa yang kau lakukan bajingan ?!"

"Bercinta dengan kekasihku, ada apa ?? Ada masalah ??"

Ucapan Jody membuat emosi Jordan kembali tersulut, keduanya mulai beradu pukulan disana, saling melempar serangan pukulan, tendangan dan menangkis serangan lawan. Keduanya sama sekali tidak mengeluarkan senjata, keduanya memilih untuk menggunakan kemampuan mereka tanpa mengandalkan senjata andalan mereka.

Ini tentang sisi jantan mereka, siapa yang berhak mendapatkan Evelyn dan siapa yang tidak, dan siapakah yang akan menang dari keduanya ??

💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙

Bersambung...

Huft, untuk sementara cerita sebelah gak update dulu, hehehe gak tau mau update kapan, ini aja sedikit lambat update nya.

Ya udah segini dulu...

Dan....

Sampai nanti semua...

My Love Wild Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang