Thirty Seven

6.2K 205 57
                                    

Matahari mulai terbit dari ufuk Timur, menampakkan sinarnya yang cerah, seakan menyombongkan cerahnya sinar dari nya. Sementara seorang gadis mulai terganggu karena sinar yang begitu cerah itu, matanya terbuka dan sedikit menggerakkan kakinya. Sakit hanya itu yang dia rasakan di bagian kemaluannya.

Dua batang tadi malam terus saja menusuk milik nya, sakit memang tapi gadis itu menyukai keduanya. Baginya kedua lelaki itu sama sama menyenangkan saat di malam hari. Tapi sayang gadis itu harus memilih salah satu lelaki, ngomong ngomong dia melirik ke segala arah, tidak ada tanda tanda atau keberadaan dua lelaki yang dia ingat semalam.

Jody dan Jordan, entah kemana perginya kedua lelaki gila yang menyerang nya tadi malam. Evelyn menghela nafas, dia pun bangkit berdiri dan mencoba berjalan dengan bantuan lemari di sekitarnya. Dan keluar menuju kamarnya.

Di ujung pintu dia melihat Maychea dan juga Radyna berjalan berduaan, melihat sepasang kekasih itu berjalan menghampiri nya, Evelyn rasanya ingin mengungkapkan rasa kesalnya.

"kak, Evelyn. Sedang apa kau disini ??" tanya Maychea dengan rasa penasaran yang tinggi, melihat kaki Evelyn sedikit pincang saat berjalan, sama seperti Maychea, Radyna gadis itu juga terlihat sedikit penasaran.

"Ini... Semua gara gara kakak kalian berdua...Aww..bahkan rasanya masih sakit hingga sekarang."

"Kakak kami berdua ??" Radyna dan Maychea saling bertatapan dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Waw... Threesome ?! Bisa ulangi sekali lagi, aku ingin melihatnya." Ujar Radyna tanpa rasa berdosa sama sekali, malah gadis itu penasaran dengan hubungan seks tiga orang sekaligus tersebut, Evelyn menatap Radyna dengan datar dan sedikit geram.

Radyna yang menyadari perubahan raut wajah Evelyn langsung berdehem sejenak.

"Aku hanya bercanda. Oh iya, aku harap kau bisa mempersiapkan nanti malam."

"Memang ada apa ??"

Kini giliran Maychea yang menunjukkan ekspresi nya, dia menyeringai licik, "be prepared, the war will come tonight."

~sementara~

Lelaki itu mencoba melepaskan rantai yang mengikat kedua tangannya. Tapi sia-sia saja, dia tetap tidak bisa melepaskan dirinya sendiri. Lelaki itu mendesah kesal, belum dengan orang yang ada di sekelilingnya. Menatapnya dengan penuh tatapan meremehkan disana, tapi lelaki itu mencoba mengacuhkan tatapan tersebut.

"Masih berusaha mencoba, Mr. Marlequina ???"

"Oh shut up !!!"

Andy terkekeh melihat Azada begitu berusaha keras melepaskan diri dari rantai tersebut. Impossible !! Rantai itu sengaja Andy buat dari bahan yang sulit untuk di lepaskan, bahkan dengan api sekalipun. Untuk melelehkannya butuh waktu berjam-jam bahkan berhari-hari, apalagi hanya kekuatan manusia. Hanya Tuhan yang bisa membantu mu Azada.

"Kau tahu, kau itu bodoh. Ibumu hanya memanfaatkan mu selama ini."

"Kau tidak tahu apapun soal aku ?!"

"Oh ya ??" Andy mengangkat alisnya saat Azada membentaknya. Apa yang tidak dia tahu, bahkan kematian ibu Jady saja tidak di ketahui oleh Jady sendiri, tapi Andy mampu mengetahui fakta itu, jadi apa yang tidak dia ketahui disini ??

"Ah aku lupa, ada tamu yang ingin mengunjungi mu. Ku harap kau menyukainya." Ujar Andy dengan seringaian licik, tapi hanya di balas tatapan datar oleh Azada sendiri.

Lalu tiba-tiba muncul seorang lelaki berseragam polisi muncul disana, lelaki tua itu menatap ke arah Andy sejenak, lalu di balas anggukan singkat oleh Andy dan menunjuk Azada lewat mata hijaunya. Lelaki polisi itu kemudian mendekati Azada, membuat lelaki itu terdiam menatap polisi tersebut. Aneh.

My Love Wild Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang