Seorang gadis muda, usianya masih 16 tahun, tapi dia sudah memiliki piagam bela diri sejak kecil, kepandaiannya bertarung serta bermain pedang benar-benar tak tertandingi. Dan seperti biasa pada sore hari, gadis itu akan berlatih bertarung menggunakan samsak buatannya. Seperti hari inipun.
Dia dengan gesit memukul samsak tersebut, wajahnya tampak fokus pada samsak disana, bahkan karena terlalu fokus dia sampai tidak menyadari seorang wanita datang dari belakang.
"Kau berlatih begitu cepat, Radyna."
Gadis itu, Radyna putri kedua dari Jady, adik dari Jody. Radyna berbeda dengan sang kakak, gadis itu sama sekali tidak berfikiran tentang dendam dan kejahatan, meski dia sangat pintar bela diri, itu semua dia jalani hanya untuk melindungi diri sendiri, bukan untuk ikut campur masalah sang ayah.
"Mom ?? Ada apa ??"
Rosina, wanita itu mendekati putrinya. Meski begitu Radyna tetap acuh tak acuh, bukan karena gadis itu nakal dan tidak menurut. Tapi.....
"Mom ingin kau membantu kakak mu. Dia saat ini membutuhkan bantuan mu."
Inilah yang di benci oleh Radyna. Rosina, mom nya hanya akan mementingkan Jody ketimbang dia. Bahkan Rosina sering meminta bantuan Radyna untuk membantu Jody, tapi sebaliknya. Jika dia dalam masalah, maka orang tuanya seakan lepas tangan begitu saja. Radyna benci hal seperti ini, pilih kasih.
Radyna bahkan melampiaskan emosinya melalui latihan bela diri, setiap hari..
"Kenapa harus aku ?? Bukankah kakak juga bisa mengatasinya ?"
"Tapi dia membutuhkan bantuan mu, Mom takut dia terkena masalah."
Radyna mengepalkan tangannya kuat kuat, menahan emosi, "akan aku usahakan."
"Baguslah."
Senyum Rosina sedikit mengembang, diapun keluar dari ruangan itu. Sementara Radyna hanya menatap dari kejauhan, matanya sedikit berkaca-kaca disana
"Kau selalu melindungi Jody dari masalah, bagaimana dengan aku ??"
"Setiap Jody terkena masalah, akulah yang harus mengatasinya, tapi bagaimana jika aku yang terkena masalah, apa kalian juga mau mengatasinya ??"
Radyna benci hal seperti ini, kakaknya itu benar-benar pecundang, bisakah dia mengatasi masalahnya sendiri ?? Radyna hanya mengusap kasar air matanya, diapun segera berlalu dari tempat latihannya.
Mencari udara segar mungkin akan sedikit mengurangi emosi di dalam dirinya. Diapun memutuskan untuk pergi ke salah satu kafe terkenal di Italia, menggunakan mobilnya.
_* * * * * * * * *_
Seorang anak lelaki sedang mengumpat ria di dalam mobilnya, dan menambah kecepatan mobilnya. Lelaki itu, Maychea sedang kesal setengah mati, kalian tahu kenapa ??
Baru saja ayahnya, Aysa mendapat kembali Email yang di duga dari keluarga dungu Axl itu, dan memberikan beberapa ancaman. Meskipun sebenarnya hanya ancaman biasa, tapi itu menambah pekerjaan Maychea, Cameron, juga Jordan untuk bisa mengatasi Jody sialan si pengecut itu.
Di sepanjang jalan, Maychea terus saja mengumpat kesal, hingga matanya tertuju pada sebuah kafe bernama kafe O'lait. Kafe terkenal di Italia, Maychea memarkirkan mobilnya disana, dan mulai melangkah keluar dari mobil.
Maychea memasuki kafe tersebut, dan disana dia menghela nafasnya berat. Disana kafe itu ramai sekali, bahkan mungkin Maychea berfikir jika dia tidak akan mendapat kursi.
Maychea kemudian berjalan jalan mencari kursi hingga dia melihat seorang gadis tengah duduk di kursi yang khusus untuk dua orang, tetapi tampaknya gadis itu hanya sendiri. Mungkin Maychea bisa menumpang disana, lelaki itu mendekati gadis itu, hingga membuat gadis yang tadinya membungkuk sedikit mengangkat kepalanya menatap ke arah Maychea.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Wild Story 2
RomansaWarning !!!! 21+++++ (Cerita sudah tamat / ending) Aku bagaikan seekor domba di antara dua serigala yang menginginkan aku, Apakah aku dapat bertahan dengan salah satu serigala atau justru aku harus memiliki keduanya ?? That's My Love Wild Story. *...