Twenty Nine

7K 243 29
                                    

"Ku pikir kau harus terus menipu anak pungut tersebut."

"Kau benar, apapun yang terjadi aku harus memanfaatkan anak pungut itu hingga dendam ku terbalaskan."

Bruk !!

"Sayang sekali, karena anak pungut ini tidak mau lagi mematuhi mu, ibu."

Jady muncul di hadapan dua orang yang sedang berbicara di sofa, mereka adalah Anies Axl, dan Ezzry Queen Melly. Kedua nya terkejut mendengar ucapan Jady, kemungkinan besar lelaki itu mendengar semua pembicaraan keduanya tersebut. Dan itu membuat Anies merasa khawatir jika Jady akan lepas dari genggamannya.

"Wah.. wah.. wah rupanya ada wanita ular disini, aku tidak tahu mengapa rumah ini bisa menerima wanita ular bedebah seperti mu."

"Jady !! Jaga ucapan mu !! Bagaimana pun Ezzry dulu adalah calon kakak ipar mu !!"

"Hmm.. itu sebelum aku mendengar semua penjelasan ini, dan setelah aku mengetahui semuanya aku menjadi merasa jijik pernah di rawat, dan pernah menjadikan mu ibuku." Ujar Jady dengan sinis menatap Anies Axl dan juga Ezzry.

Anies memberikan tatapan gelisah takut, tapi ekspresi nya begitu emosi dan kesal karena Jady tidak mau menurut perkataan nya, dan kini Jady terlihat seperti... Deolinda...

"Ada apa dengan mu sebenarnya Jady ??" Tanya Anies sedikit mengurangi rasa emosi, dan memberikan tatapan bertanya, sementara Jady hanya menyeringai.

"Mungkin kalian harus mendengarkan rekaman suara ini."

Jady mengeluarkan sebuah kotak rekaman suara, dan mulai memutar tombol on berwarna merah disana, segera rekaman suara pun berputar dan mengeluarkan sebuah suara yang terekam pada jaman itu, rekaman yang ternyata berasal dari handphone milik Deolinda yang sebenarnya ditujukan untuk merekam suara Jady saat masih kecil, tapi rupanya itu menjadi bukti kejahatan saat Anies datang dan membunuh Aharon serta Deolinda saat itu.

Di dalam rekaman tersebut terdengar dengan jelas suara ibunya dan ayahnya berteriak saat terkena tembakan dari Anies, dan yang paling membuat Jady marah adalah Anies mengatai ibunya seorang 'jalang'.

Sementara Ezzry sendiri semakin ketakutan melihat wajah marah Jady yang kini semakin tercetak jelas, apalagi kini Jady memegang kendali sebagai penguasa senjata yang bisa saja membunuh mereka saat itu juga. Sementara Anies sendiri tak bisa berbuat apapun, melihat ekspresi marah yang besar dari Jady membuat Anies sadar jika Jady saat ini tidak di bawah kontrol nya lagi, dan kini lelaki itu bisa lebih liar saat mengetahui dengan jelas siapa yang membunuh kedua orang tuanya.

Jady yang bisa melihat ekspresi ketakutan disana pun menyeringai dalam hati, berniat memberikan balas dendam yang setimpal dengan apa yang terjadi pada kedua orang tuanya. Nenek tua bangka itu rupanya benar-benar menyebalkan, bahkan suami nya sendiri dia bunuh agar tidak di ceraikan olehnya. Benar benar nenek sihir jahat !!

Jady pun mematikan rekaman tersebut, dan kemudian membalik badannya, dan hendak berlalu dari sana, tapi sebelum itu lelaki bernama Jady itu meninggalkan sebuah pesan singkat yang justru menjadi senjata bagi mereka berdua.

"Namaku tidak lagi Jady Axl, tetapi kini adalah Jady Chalandra. Dan itu berarti aku mengibarkan permusuhan diantara keluarga mu dan keluarga ku !"

Dan perkataan itu seolah menjadi Boomerang bagi keduanya hingga kedua wanita licik itu terdiam di tempat, bagaimana tidak, mereka tidak memiliki siapapun kecuali Azada yang merupakan putra dari Ezzry sendiri, itupun bukan anak kandung Keluarga Axl.

"Kalau sudah begini, satu satunya jalan yaitu kita harus bergabung dengan mereka." Ujar Anies dengan nada rendah.

"Kau yakin mereka mau ??"

"Mereka adalah sahabat ku, aku yakin pasti mereka tidak akan keberatan dengan adanya kita."

Ezzry hanya bisa mengangguk, dalam hatinya berharap perhitungan Anies tidak salah sehingga mereka bisa bergabung dengan salah satu musuh dari keluarga Richman, Georgeo, Havenna dan juga kini Chalandra.

_* * * * * * * * *_

"Hey, Helina..."

Gadis itu, Helina menoleh mendapati Cameron berada di sebelah nya, duduk bersama di kursi panjang kayu. Keduanya kini berada di taman rumah sakit yang berlainan arah dengan Maychea Radyna. Cameron yang sudah berusaha mendekati Helina kini mulai berani mengungkapkan perasaannya.

"Cameron ?? Ada apa ??" Tanya Helina dengan senyum cantik nya, yang membuat Cameron tersentak sebentar.

Mata indah berwarna coklat, dengan senyum lebar tulus yang di hiasi oleh cahaya rembulan yang terang, serta rambut coklat panjang yang berkibar karena terkena tiupan angin malam. Benar-benar indah, entah kenapa keluarga Georgeo itu selalu cantik dan tampan terutama untuk anak anaknya. Mungkinkah bibit unggul yang mereka tanam saat di atas ranjang ??

"Aku.... Aku... Errr.. aku menyukai mu.."

"Menyukai ku ??"

"Ah tidak tidak, aku.. aku mencintai mu."

Helina tersentak sejenak mendengarkan ucapan Cameron, gadis itu tersipu malu rupanya cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan, setelah selain lama memendam, kini Cameron mengungkapkan perasaannya pada Helina. Dan gadis itu terlihat sangat bahagia.

Kenapa dia hanya diam ?? Apa itu artinya cinta ku tidak akan di terima ?? Pikir Cameron saat Helina hanya terdiam, tanpa berkata-kata apapun. Namun pikiran itu lenyap, saat Helina memeluknya dengan erat, serta membisikkan sebuah kata.

"I Love You...."

_* * * * * * * * _

"APA ?!?! Bukankah sudah aku bilang, jangan pernah bekerja sama dengan Jady sialan itu !! Mom !!!"

Azada menggeram kesal, mendengar ucapan mom nya yang mengatakan apa yang di lakukan Jady tadi, tentu Azada marah bukan main. Apalagi Jody putra dari Jady yang sudah membuatnya terluka kini justru mengancam mom nya, oh tidak !!! Dia tidak akan membiarkan ini semua terjadi, apapun yang terjadi Jody dan Jady harus hancur di tangannya.

❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️

Hey semua...

Aduh chapter nya terlalu pendek untuk hari ini, maklum Author sendiri juga udah kehabisan ide, dan untuk itu Author cuma bisa segini.

Btw kisah cinta di Cameron sama Helina itu sebenarnya cuma buat tambahan doang, belum tahu mau di fokusin atau gak, karena mungkin sebelum dua sejoli itu nikah, cerita udah selesai.

Oke semua, sekian dari Author dan terima kasih..

Jody : kok gue gak ada di chapter ini ???
Author : kan ada Abah Lo disini, udah gak usah di perdebat !
Jordan : Kok gue juga gak ada disini 😭😭
Author : berisik nih dua orang, diem deh.
Lautner : percuma gue di taruh disini, kalau cuma di suruh muncul di chapter 3 doang 😑😑
Author : sorry Lautner..

Eh iya, Author baru inget kalau Lautner juga ada disini, udah itu buat tokoh tambahan aja pas perang nanti 😅😅



My Love Wild Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang