thirty one

6.7K 241 98
                                    

Seorang gadis terbaring di kasur, kedua tangannya terikat kuat serta kakinya pun diikat. Gadis itu tampak menggeliat, matanya mulai terbuka perlahan. Matanya menangkap atap berwarna putih di atasnya. Gadis itu tampak panik melihat dirinya terikat di dalam kamar asing, seingatnya dia tadi hendak keluar mencari makanan, tapi tiba tiba semua pandangannya menggelap saat melewati gang kecil yang sepi.

Dan disinilah dia berada, di sebuah kamar berwarna putih polos, tanpa ada apapun selain tempat tidur yang di tempati..

Krek...

Pintu masuk terbuka, dan masuklah seorang lelaki. Gadis itu, Evelyn mengenal dengan baik siapa lelaki itu, dia adalah lelaki paling dia benci di Italia, Azada Marlequina. Azada menyeringai melihat Evelyn berada di atas tempat tidur dengan pakaian yang benar-benar seksi, bagaimana tidak. Bikini yang terlihat sempit di bagian bra dan celananya membuat tubuh Evelyn terlihat sangat seksi dan sempurna. Azada menelan savila nya dengan kasar, tidak mampu menahan gejolak hasrat di dalam dirinya.

Azada langsung melepas kemeja miliknya, dan memperlihatkan dada dan perutnya yang begitu sixpack. Evelyn menolehkan kepalanya, enggan untuk melihat atau bahkan melirik lelaki di depannya tersebut. Gadis itu bahkan tidak memiliki perasaan apapun lagi pada lelaki yang sudah menghancurkan hatinya berulangkali.

"Apa maksudmu membawaku kemari ?!" Tanya Evelyn dengan nada ketus dan mengimindasi lelaki tersebut dengan tatapan tajam nya.

"Santai saja babe... Aku hanya merindukan mu disini, terlebih pada tubuh seksi mu itu..." Ujar Azada dengan nada yang di buat buat. Azada hanya menyeringai licik melihat tubuh seksi dan mulus itu menggeliat tampak menggoda rayunya.

"Lepaskan aku bajingan !!"

Azada terkekeh, dia bahkan mendekati Evelyn dan mulai menindih tubuh gadis itu. Evelyn menggeliat mencoba membebaskan diri meski itu semua sia-sia. Karena kedua tangan Azada mengurung tubuh gadis itu, dan tubuhnya mulai menindih tubuh Evelyn.

"Ssttt.. sayang..."

Kedua tangan Azada mulai membelai seluruh tubuh Evelyn dengan lembut, mulutnya mulai mengecup beberapa bagian tubuh Evelyn, sementara gadis itu mengumpat kesal, kalau saja Azada bukan pacarnya dulu, maka lelaki itu pasti tidak akan mengetahui letak titik sensitif nya. Azada dengan mudah membuat tubuhnya begitu terbakar nafsu, dan menginginkan sentuhan yang lebih dan lebih. Sungguh Evelyn mengumpat, karena tubuhnya tidak mau berkompromi dengan akal dan hatinya.

"Hen.... hentikanhhh... Ahhh..."

Evelyn tidak bisa menahan diri dari desahan saat jari Azada menyentuh titik sensitif di tubuhnya, sementara Azada sendiri malah semakin menjadi-jadi. Lelaki itu dengan gesit menyentuh beberapa titik sensitif nya, bahkan lidahnya mulai terjulur menjilati leher putih Evelyn.

"Sshhh.. ahhh.... Bajingan..."

"Benar-benar sensitif, dasar jalang !!"

Cup !!

Azada mencium dan mulai mencumbu bibir Evelyn dengan nikmat. Lidahnya menjilati bibir Evelyn, dan memaksa agar kedua bibir tersebut terbuka. Evelyn pun membuka mulutnya, dan seketika lidah miliknya langsung masuk ke dalam mulut Evelyn. Menelusuri rongga mulut gadis itu, hingga bertarung dengan lidah Evelyn. Sudah di pastikan Azada lah yang menang dalam gulat lidah tersebut, Azada mengeluarkan lidahnya dari sana, dan menjilati bibirnya sendiri.

"Hmmmm... Sangat nikmat.. benar-benar sangat lemah.." ujar Azada dengan nada menggoda.

"Fuck you bastard !!!"

Azada lalu, membuka celana dalam Evelyn, dan melihat Miss V gadis itu, yang meski sudah tidak terlihat sempit tapi justru itulah yang membuat Azada menyeringai, mengingat kejadian dimana dia mengambil keperawanan Evelyn untuk yang pertama. Sungguh, Azada hanya ingin Miss V itu di masuki oleh miliknya saja, hanya dirinya seorang.

"You're mine..."

"AKHH !!! Sakit..."

Evelyn menjerit kesakitan saat Azada dengan kasar memasukkan miliknya ke dalam Miss V gadis itu, benar-benar lelaki bejat pikir Evelyn. Tidak tahukah jika tindakannya itu membuatnya sakit, ya meski sering melakukan nya bersama lelaki lain, tetap saja milik Evelyn tidak akan melonggar seperti karet. Dia tetap akan mengalami kesakitan jika miliknya di masuki oleh milik Azada.

"Bukankah kau sering melakukan nya ?? Hmm ??" Ujar Azada menyeringai licik, sementara Evelyn hanya bisa menarik nafas panjang, setelah merasakan milik Azada semakin masuk ke dalam, dan itu membuat Evelyn harus menutup mulutnya secara paksa.

Azada kemudian mulai bermain di dalam Evelyn, memaju-mundurkan miliknya disana, membuat gadis itu mulai terbuai permainan kasar Azada. Pikiran dan hatinya terus menjerit memberontak, tapi tubuhnya enggan memberontak dan justru menikmati permainan dusta ini.

"Azad.... AHHH !!! AZADA !!!"

"Sebut nama ku baby, terus sebut..."

Evelyn tidak hentinya memanggil nama Azada terus menerus hingga lelaki mengeluarkan cairan di dalam tubuh Evelyn. Gadis itu seakan tidak bisa menahan mulutnya untuk mendesah memanggil nama Azada.

~sementara~

"Hmmm... Ahh Maychea... Gelii..."

Maychea terus menyedot dan menjilat puting Radyna terus menerus, membuat gadis itu mendesah geli, kedua tangannya memegang bahu Maychea dan menggenggamnya semakin erat seirama dengan hisapan dari Maychea. Sementara satu tangannya mencubit milik Radyna, dan memainkan nya hingga mengeras dan menegang Maychea terlihat senang melihat tubuh sensitif milik Radyna yang bereaksi terhadap sentuhan nya itu.

"Shit !!! So sensitive... Babe..."

"GOD !!! stopped !!! Ahhhhhhh... Fuck !!!"

"Never."

Maychea kemudian menjilati puting nya, dan membuat beberapa kissmark di dada Radyna. Dan kelakuan Maychea membuat Radyna semakin terbuai permainan tersebut. Keduanya berada di ruangan di Rumah Sakit, hanya saja ruangan privasi milik mereka. Awalnya keduanya hanya ingin bersantai menghabiskan waktu bersama, nyatanya keduanya justru malah asyik di atas ranjang bersama.

Maychea yang licik yang memanfaatkan kesempatan emas langsung menyerang Radyna di atas ranjang. Sementara Radyna yang terlihat judes dan galak ternyata adalah orang yang sangat sensitif disana, membuat hubungan keduanya semakin intim dan mesra.

Desahan tidak hentinya memanggil nama Maychea dengan genit, dan justru itu membuat nafsu Maychea meningkat drastis. Mulut Maychea mengecapi seluruh tubuh Radyna.

❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️

Bersambung...

Maaf ya semua adegan kali ini kurang hot 😢😢

Jujur Author lagi terkena masalah dan itu kaya mempengaruhi imajinasi Author yang padahal udah Author siapin dari awal, dan gak tau kenapa bahan itu hilang semua jadi yaa.. gini...

Btw Author mau tanya, ada gak yang dari kalian pernah kena tilang polisi dan mungkin belum/gak bawa SIM gitu ?? Ada yang punya pengalaman kaya gitu ??

Mungkin bisa cerita ke Author atau komen gitu, karena jujur Author mengalaminya sendiri.

Rasanya ?? Ya malu lah, sampai Author gak mau masuk sekolah 😅😅 (jangan tiru Author yaa).

Oke sekian dan terima kasih

My Love Wild Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang