forty five (end bonus chapter)

10.6K 228 62
                                    

Bonus chapter terakhir... Disini agak panjang ya... Soalnya terakhir, udah gak ada bonus chapter lagi.

Kenapa ????

Ya biar pas aja, 45 chapter. Biar pas, jangan 46 atau 47 ☹️☹️☹️ gak tau kenapa Author kalau buat cerita mending di akhiri chapter yang pas di tengah tengah gitu.

Okeee..

Selamat membaca ya....

Seorang wanita cantik, dengan rambut biarkan terurai kebawah, hanya saja rambutnya di buat sedikit bergelombang dan di tata sedikit. Gaun putih yang tampak begitu seksi dan pas di tubuhnya. Tangannya memegang bunga berwarna putih menandakan kesucian dari upacara pernikahan tersebut (padahal bride nya udah gak suci, kan udah di masukin beberapa kali).

 Tangannya memegang bunga berwarna putih menandakan kesucian dari upacara pernikahan tersebut (padahal bride nya udah gak suci, kan udah di masukin beberapa kali)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar sebagai contoh dress nya aja

Wanita itu melangkah dengan beberapa anak di depannya berjalan mendahuluinya. Anak-anak itu di beri pakaian gaun pengantin kecil, lalu mereka menyebar bunga di sepanjang jalan yang akan di lewati oleh Evelyn. Evelyn pun harus berjalan dengan sedikit anggun, sehingga membuat beberapa tamu memuji perilaku Evelyn, yang meski itu hanya akan terjadi disana. Kenapa ?? Karena anggun bukanlah gaya khas Evelyn.

Itupun karena sepatu high heels yang di berikan Jordan, karena sepatu itu terlalu tinggi membuat Evelyn harus berjalan ekstra hati-hati. Evelyn sendiri sebenarnya kesal dengan tingkah Jordan yang memaksanya harus menggunakan sepatu itu agar Evelyn bisa berjalan dengan lebih anggun dan lemah lembut di upacara pernikahan nya nanti. Dan hal itu membuat Evelyn mengumpat kesal, tapi apa daya ayah dan ibunya justru menyetujui ucapan Jordan dan membela calon suami tercintanya, alhasil Evelyn harus bersabar dan menuruti ucapan Jordan.

Tanpa sadar, Evelyn sudah naik ke atas panggung tepatnya di depan Jordan dengan jas hitam yang membuatnya begitu gagah dan tampan. Bahkan Jordan tersenyum miring melihat Evelyn dihadapannya.

Sementara, di kursi tamu Jody duduk bersebelahan dengan Azada. Berkali-kali Jody melihat ke arah jam tangan miliknya dan sedikit gelisah disana.

"Kau benar-benar belum merelakan Evelyn, hmm ?? Kau terlihat cemas."

"Well, aku merasa pintu neraka terbuka saat malam seperti ini."

"Lalu ??"

"Aku ingin mengirim seseorang kesana."

"Woah... Santai bro. Aku tahu kau masih benci dengan Bitch itu. Tapi paling tidak nikmatilah acara ini terlebih dahulu."

"Hell, kedua pasangan itu memang gila."

"Maksud mu ??"

"Lihat ini !!" Jody menunjukkan jam tangan miliknya, tepat di hadapan Azada.

"Apa ada pesta pernikahan, jam 11 malam ?! Apa mereka gila ?? Dan aku tidak ada waktu duduk disini, mendengarkan pemberkatan yang seharusnya mereka lakukan di gereja." Ujar Jody sedikit emosi, bisa-bisa acara baru di mulai jam 10 malam, dan resepsi ini saja di awali dengan pemberkatan terlebih dahulu, hell !! Bisa-bisa jam 2 pagi, acara baru selesai, atau bahkan jam 5 pagi.

My Love Wild Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang