Nineteenth

8.9K 290 19
                                    

Evelyn baru saja selesai mengantar Jordan ke rumahnya. Tentu saja dengan banyak luka, membuat Jordan tidak bisa menyetir dengan baik, jadilah Evelyn menyetir mengantarkan Jordan ke rumahnya.

"Kau akan mampir di rumah ku, kan ??"

Evelyn mengangguk, "tentu saja, kenapa tidak ??"

Keduanya pun segera kerumah Jordan. Sampai disana, Evelyn memapah Jordan dengan sabar menuju ke kamarnya. Sebelumnya mereka bertemu dengan Aysa dan juga Jennyfry, Evelyn pun menjelaskan kronologi itu.

Aysa pun berfikir untuk mempercepat rencana mereka, karena lelaki itu yakin Jody pasti akan kembali lagi, lelaki itu tidak akan menyerah pasrah. Dan itu menjadi beban pikiran Aysa lagi.

Sementara Evelyn yang sudah menaruh Jordan di atas kasur, perlahan mengambil ember berisi air, dan juga kain untuk membersihkan luka di tubuh Jordan juga, menutup luka tersebut dengan obat.

"Awh..."

"Sorry, apakah Lukanya sangat sakit ??"

"Sedikit, tapi tak apa. Ehm Lyn..."

"Hmm ??"

"Apakah kau mau berada disini mnemaniku ??"

Evelyn terkekeh pelan mendengar ucapan Jordan, kenapa mafia ini mirip anak kecil yang tidak mau di tinggal ibunya ?? Dan lagi suaranya yang terlihat sangat manja membuat Evelyn jadi ragu jika yang ada di depannya adalah Jordan yang baru saja bertarung dengan gagahnya melawan Jody.

Jordan kemudian menaruh kepalanya di atas paha Evelyn, dan gadis itu dengan lembut membelai rambut Jordan. Rambut itu terlihat hitam seperti burung gagak yang gagah, tapi dengan tekstur yang sangat lembut di tangannya. Beberapa lama kemudian  Evelyn merasa Jordan sudah tertidur cukup lelap, Evelyn secara perlahan keluar dari kamar Jordan disana.

"Evelyn... Kau mau kemana ??" Tanya Jennyfry yang kebetulan waktu itu melihat Evelyn keluar dari kamar Jordan dan hendak menuju keluar.

"Oh Tante.. aku... Tiba tiba saja ayah mengabari ku ada urusan mendadak, jadi aku pulang dulu."

"Baiklah kalau begitu, ngomong-ngomong panggil saja aku mom, jangan Tante."

"Baiklah, tan- maksudku mom, aku pergi dulu."

"Sampai nanti."

Evelyn keluar dari rumah Jordan dengan perasaan penuh penyesalan dan sedih, maafkan aku Mom jenny dan Jordan, mungkin aku akan mengecewakan kalian..

Evelyn mulai berjalan, menuju jalan apartemennya. Agak jauh, tapi lumayan juga untuk berolahraga. Evelyn pun melangkah menerobos kegelapan di malam hari, hingga tanpa dia sadari beberapa orang mengintainya dari kegelapan malam.

Dan...

Tiba tiba seseorang memegang kedua tangan Evelyn, gadis itu memberontak. Dia melihat ada sekitar 5 lelaki, asing yang tidak dia kenal menatapnya dengan seringaian liciknya. tentu saja tidak lupa tatapan mesum mereka tunjukkan untuk Evelyn, membuat gadis itu semakin ingin memberontak hebat.

"Hey jangan memberontak seperti itu cantik." Goda salah satu lelaki disana, dan membuat keempat lelaki lainnya tertawa terbahak-bahak.

"Hentikan !!!"

Teriakan seseorang dari seberang sana membuat semua orang menoleh dan menatap nya, dia adalah Jody Axl. Lelaki itu memang memiliki janji dengan Evelyn disini, tapi dia tak menyangka akan bertemu dengan....

Beberapa orang berandalan (kaya preman lah kalau di Indonesia). Dan Jody tahu dengan pasti siapa dalang di balik para berandalan sialan itu.

"Sial !! Lelaki itu !!" Bisik salah satu berandalan itu saat melihat ke arah Jody.

"Jika kalian tidak melepaskan gadis itu, maka bersiap-siaplah untuk mati !!"

Para berandalan itupun, mulai berlari satu persatu melawan Jody, berharap bisa menghentikan Jody untuk tidak mengagalkan rencana mereka. Tetapi sepertinya mereka salah memilih lawan, Jody dengan perlahan bisa membuat kelima lelaki itu tidak berdaya, dan membuat mereka semua akhirnya meninggalkan Evelyn dan Jody sendirian disana, sementara Jody masih terus memperhatikan beberapa berandalan disana.

Dia datang lagi, sial !!! Selain Jordan aku harus menghadapi dia lagi !! Batin Jody menggerutu kesal, hey, dia baru saja bisa mengalahkan Jordan tetapi kenapa yang menjadi saingannya yang lain malah muncul disaat seperti ini ??

* * * _ * * *

Sementara itu, di seberang sana. Terlihat sebuah ruangan kantor yang cukup kecil, dan penerangannya sedikit minimum. Beberapa dokumen berada di meja dengan sedikit tatanan yang berantakan, sebuah batang rokok menyala di tangannya, bibirnya tak henti menghirup rokok disana, dan menikmati asap yang masuk dan keluar dari mulutnya.

(Heran, emang bisa ya asap masuk ke mulut gitu di nikmatin ??)

Tangannya secara perlahan bergerak meraih beberapa dokumen dan mulai membaca nya, tangannya yang lain mulai bergerak meraih botol di dekat dokumen dan menuangkan nya di gelas yang sangat kecil, botol minuman bening dengan cairan yang di sebut minuman Vodka itu tampak menghiasi gelasnya yang berwarna bening. Kemudian tangannya menaruh botol itu kembali, dan mulai meraih gelas serta menyeruput nya secara perlahan.

(Kaya teh aja di seruput, ya anggap aja kaya minum secara perlahan sama di nikmati gitulah)

Matanya mulai membaca perlahan dokumen tersebut dengan bosan, tanpa sengaja matanya kemudian sedikit melirik gambar gadis cantik yang berada di dalam kaca meja miliknya, senyuman miring terlukis disana, tatkala lelaki itu menatap ke arah gambar tersebut. Tangannya menaruh dokumen tersebut, dan seakan sedang menyentuh dan meraba foto yang ada di dalam kaca tersebut.

"Evelyn Amorine Havenna..."

Mulutnya seakan tidak pernah bosan untuk mengucapkan nama gadis idamannya tersebut, di saat lelaki itu sedang menikmati ketenangan dan kedamaian serta membayangkan masa lalu nya yang indah dengan gadis pujaannya itu, tiba tiba suara dari handphone nya seakan menjadi pengganggu di kala ketenangan itu.

Dengan berat hati, tangannya meraih handphone nya, dan mengangkat telepon dari entah siapa (karena yang tertera hanya nomer) tapi kemudian dia mengangkatnya dan menyapanya.

"Hallo."

"Aku pikir kau masih mengingat ku."

"Sure. Aku masih sangat ingat tentang mu, Jody Axl." Seringaian licik terlukis di bibirnya.

"Dan disini aku memperingatkan mu, untuk tidak macam macam atau mengganggu Evelyn lagi !"

"Ohh.. aku pikir kau sangat tidak pantas untuknya, dan aku tidak takut akan ancaman mu itu, sama sekali !"

"Sial !! Kau dan Jordan itu sama !! Benar-benar sialan !!"

"Jangan samakan aku dengan bajingan itu, nyatanya kau yang lebih mirip dengan bajingan itu." Ujar lelaki misterius ini dengan nada rendahnya.

"Awas saja jika kau menyuruh Minion mu untuk mengganggu Evelyn, kau akan menyesal."

Telefon pun mati, lelaki itu hanya terkekeh licik saja mendengarkan ancaman Jody yang sama sekali tidak mempengaruhi nya. Bahkan tidak membuatnya mundur untuk terus menarik perhatian Evelyn.

"Aku akan terus memiliki mu, Evelyn."

💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙🔫❤️🔫💙

Bersambung..

Oke, disini konflik semakin menambah, karena Author menambah satu lagi tokoh antagonis yang bakal jadi saingannya Jordan sama Jody, karena di cerita ini tokoh misterius ini bakal jadi lelaki yang juga tergila gila sama si Evelyn, wah ini si gila ya..

Ini namanya cinta segi empat 😂🤣✌️✌️

Oke, sampai disini dulu, sekian dari Author dan terima kasih...

My Love Wild Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang