5 ~ Sakit ~

1.9K 140 31
                                        

Tubuhku tidak terluka
Tapi hatiku merana
Aku tidak sedang meriang
Aku hanya meradang
Entahlah sayatan ini tak begitu ketara
Tapi sakitnya luar biasa

~ Kevin

Langkah ku gontai menuju pelatnas, aku bahkan tak perduli jika saat ini mobil milikku ku tinggal di taman, aku memilih berjalan kaki sambil menikmati luka yang ku ciptakan sendiri. Berpuluh-puluh pesan ku terima dari Rian tapi tak ku hiraukan, bahkan panggilan darinya ku tolak, aku sedang tak ingin diganggu.

Kini kakiku memasuki area pelatnas. Aku di sambut tatapan bingung oleh Rian, Fajar dan Ginting yang melihatku berjalan kaki sampai di pelatnas.

" Vin, mobil Lo mana ? Mogok ? " Tanya Fajar

Aku tak menjawab dan melanjutkan jalan ku menuju kamar, ketiga temanku itu mengikuti ku dan menghentikan langkah ku.

" Mana mobil Lo ? Jangan bilang Lo di rampok " tanya Fajar

Aku menggeleng lemah, dan itu makin buat ketiga pria yang kini berdiri dihadapan ku bingung.

" Mobil gue, gue tinggal di taman " jawab ku

" Nggak waras Lo, mana kuncinya biar gue ambil " kata fajar lagi

Aku menyerahkan kunci mobil milikku dan setelahnya kembali melanjutkan jalanku menuju kamar, bisa ku lihat Rian mengikuti ku, namun tak ku hiraukan, aku sedang malas berdebat dengan pria itu.

Sampai kamar aku langsung masuk kedalam kamar mandi dan menyalakan shower untuk menyiram tubuhku. Aku duduk di bawah shower sambil menyandarkan kepala ku pada dinding kamar mandi.

" Woy Vin, Lo ngapain ? Lo mandi tengah malem gini ? Vin... Kevin " samar namun aku yakin itu suara Rian

Aku tak perduli pada panggilan Rian, yang ada di otakku kali ini hanya Eva, tidak ada yang lain.

" Jangan tinggalin aku Va, aku sayang kamu, maafin aku " kata ku lirih

Aku mengeluarkan gantungan kunci sepasang merpati dari saku celana ku. Ku genggam kuat sepasang merpati ditangan ku itu.

" Eva, cuma kamu yang Kevin Sanjaya mau, cuma kamu nggak ada yang lain dan selamanya merpati ini milik kamu, aku sayang kamu Va, aku sayang kamu, tolong jangan tinggalin aku " kata ku sambil memeluk gantungan kunci tadi

" Vin jangan bercanda deh, keluar Lo ! Kevin... Vin... Kevin " ku denger Rian kembali berteriak memanggil ku

Aku masih terdiam dengan air dingin yang mengguyur tubuhku. Aku muali merasakan kedinginan, bahkan jari tangan ku sudah mulai pucat karena kedinginan, tapi aku masih tak ingin beranjak dari tempat ku kali ini.

" Kevin... Vin ! Keluar Vin ! Kevin " aku masih bisa menangkap suara Rian yang terus meminta ku keluar

Ku peluk lutut ku karena mulai merasakan dingin di seluruh badanku, detik berikutnya kepala ku mulai sakit dan pandangan ku kabur, aku menggigil kedinginan dan beberapa detik kemudian aku muali merasakan kepala ku makin berat, pandangan ku juga makin kabur dan akhirnya gelap.

~ author

Rian sedari tadi menunggu sahabatnya yang berada di kamar mandi enatah sedang melakukan apa, rasa khawatir mulai menghantui pria itu, ia kembali mendekat ke arah pintu kamar mandi.

Labirin || kevin sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang