27 ~ Pergi ~

1.1K 92 30
                                    

Sulit sekali memang
Menyatukan dua gelombang rasa
Yang jelas berbeda frekuensi
Ia memintaku untuk pergi
Mungkin ini jalan terbaik bagi kita

~ author

Perlahan Eva mulai membuka matanya, pertama kali yang ia lihat adalah ruangan yang penuh dengan alat medis dan ruangan yang didominasi warna putih. Rumah sakit, ia yakin sekali saat ini ia berada di tempat itu.  Eva membuka masker oksigen yang masih terpasang diwajahnya. Kenapa dia bisa disini ? Siapa yang membawanya ?. Karna saat Eva bangun ia tak menemukan siapapun didekatnya.

Kini seorang perawat memasuki ruang Eva untuk memeriksa kondisi Eva. Eva pun bertanya siapa yang membawanya ke rumah sakit, dan menurut perawat, Kevin yang membawanya kemari, karna ada urusan mendadak Kevin harus pergi pagi tadi. Setelah itu Eva menagguk dan membiarkan perawat itu melanjutkan kerjanya di ruang lain.

Eva kembali melihat seseorang membuka pintu kamar rawatnya, Sifa ? Mau apa lagi wanita itu kemari, tapi kali ini dia tak sendiri, Sifa datang dengan seorang wanita yang Eva yakin dia adalah ibu Kevin.

" Hai Va, Lo udah sadar " tanya Sifa yang Eva balas dengan anggukan pelan

Kini Sifa dan ibu Kevin yang Eva tau bernama Nia, mendekatinya. Eva merubah posisinya menjadi duduk.

" Va... Lo masih suka Kevin ? " Tanya Sifa yang membuatnya tentu saja terkejut

Apa maksudnya Sifa bertanya seperti itu dihadapan ibu Kevin ?. Ia menghembuskan nafas kasar kemudian menggelengkan kepalanya. Akan lebih baik Eva berbohong kali ini.

" Kamu tau kan aku sayang sama Kevin Va ? Aku boleh minta tolong, pergi sejauh mungkin dari kehidupan Kevin ! " Kata Sifa lagi

Sesak dan sakit itulah yang saat ini Eva rasakan, bukan Kevin yang dunia kutuk melainkan Eva, Evalah yang dikutuk oleh dunia.

" Kamu tau kan, anak saya Kevin akan segera menikah dengan Sifa, jadi tolong tinggalkan Kevin ! "

" Aku tau kamu itu baik Va, jadi kamu pasti mau kan tinggalin Kevin "

Eva tak bisa bersuara, yang bisa ia lakukan hanya diam dan menganggukan kepalanya. Ia menunduk menahan tangis yang sedari tadi ingin keluar.

" Terimakasih kalau begitu, saya harap kamu benar-benar menepati ucapan kamu untuk meninggalkan anak saya "

Eva kembali mengangguk, ia benar-benar tak dapat bersuara, padahal baru saja ia bisa tersenyum dengan kehadiran Kevin, tapi kini kenyataan seolah menyadarkan ia kembali jika Kevin sudah memiliki calon pendamping.

" Yasudah Sifa ayo kita pulang "

" Tante duluan aja, Sifa masih ada hal yang mau dibicarain sama Eva "

" Yaudah kalau gitu Tante tunggu di depan ya "

" Iya Tante "

Setelah itu Eva melihat Tante Nia yang berjalan menjauh dan keluar dari kamar rawatnya. Kini hanya tersisa Sifa dan Eva yang masih bungkam.

" Va... Aku minta maaf, soal kejadian di vila, kamu tau kan aku nggak akan biarin siapapun ambil Kevin dariku, termasuk kamu "

Labirin || kevin sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang