4 ~ Manusia Kuat ~

1.8K 133 27
                                    

Yang ku tolak itu rasamu
Bukan kamu sebagai manusia
Terimakasih hai orang masalalu
Terimakasih atas rasa tempo dulu
Dan terimakasih...
Sudah jadikan aku sebagai manusia kuat

~ Eva

Ku sandarkan tubuhku pada kursi taman yang tersedia, kepala ku serasa makin berat menginggat semua kejadian yang baru saja ku alami. Mau menangis kembali pun percuma, rasanya sudah banyak air mata yang ku keluarkan untuk pria bernama Kevin Sanjaya itu.

Ku acak rambutku, aku lelah Tuhan sungguh aku lelah, takdir seperti apa lagi yang sedang kau persiapkan untukku ?. Kini seseorang ikut duduk di sampingku kemudian menyerahkan sapu tangan miliknya untukku.

" Kenapa setiap ketemu gue, Lo itu nangis sih ? " Tanya pria yang kini duduk sampingku

Aku tak menjawab dan tak juga menerima uluran sapu tangan darinya. Ia menarik kembali sapu tangan miliknya. Kini kita saling diam tak ada yang berniat memulai percakapan, aku sebenarnya ingin sekali pergi dari hadapan pria ini.

" Lo punya cermin ngga ? " Tanya dia lagi

Aku tak menjawab dan mengeluarkan cermin yang selalu ku bawa kemanapun aku pergi, walau tak pernah ku gunakan juga.

" Bukan buat gue, tapi buat Lo " kata dia lagi

" Mau Lo apa sih ? " Tanya ku

Ia tak menjawab dan mengarahkan cermin yang berada di tanganku ke wajahku.

" Apa yang Lo liat ? "

" Bayangan gue lah, aneh Lo " kata ku muali emosi

" Menurut Lo apa dia mau jadi Lo ? Kalau aja bayangan di cermin itu bisa memilih, dia ga akan mau jadi Lo, cewe lemah. Nangis hanya karena cowok "

" Nggak usah berkata seolah Lo tau semaunya tentang gue "

" Buat apa gue tau tentang Lo ha ? Dari apa yang gue liat udah jelas, Lo itu udah bego, jelek lemah lagi "

Aku benar-benar tak habis pikir dengan orang yang saat ini duduk di sampingku, dia bahkan tak bisa berkata lembut pada wanita. Sebenarnya siapa pria ini ?

" Kenapa ? Mau nangis lagi ? Nggak terima ? Iya ? " Tanya dia

" PLAK !!! " Kesabaran ku sudah habis pada pria ini, sehingga ku layangkan pukulan pada pipinya, aku bahkan tak perduli jika yang ada di hadapanku saat ini adalah atasanku.

" Jagan mentang-mentang Lo itu atasan gue Lo berhak atur gue seenaknya, gue bukan cewek lemah, dan kalau Lo nggak tau apa-apa soal Masalah yang gue hadapi, mending Lo diem nggak usah cermahin gue, ngerti Lo " kata ku penuh emosi

Awalnya ku pikir dia akan marah, namun ia malah tersenyum padaku, benar-benar pria yang aneh.

" Udah lega sekarang ? Yang namanya emosi jangan di Pendem, bikin sakit, keluarin aja biar hati Lo lega "

" Maksud Lo apa sih "

Dia menepuk bahuku kemudian menatapku serius.

" Gue nggak serius bialng Lo bego, Lo itu pinter, Lo juga cantik dan Lo bukan cewek yang lemah, Lo itu kuat, gue cuma mau bantu Lo buat luapin emosi Lo yang Lo tahan, sekarang Lo lega kan, setelah nampar dan maki gue ? " Tanya pria itu lagi

Labirin || kevin sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang