38 ~ Kelabu ~

915 85 49
                                    

Apapun pertandingannya
Siapapun yang menjadi pesertanya
Yang jelas pemenangnya bukan saya

~ author

Sudah lebih dari seminggu Kevin berada di rumah sakit tanpa berniat bangun, selama itu pula Eva selalu menyempatkan diri untuk datang menjenguk Kevin, bahkan saat jadwal liputannya padat sekalipun Eva masih menyempatkan dirinya untuk menemui Kevin barang sejenak. Hal itu tentu membuat Tante Nia, ibu dari Kevin makin menyukai Eva, terlebih ia belum pernah melihat Sifa datang untuk Kevin, padahal Sifa masih tunangannya saat ini.

Sama seperti hari biasanya Eva datang untuk menemui Kevin di rumah sakit, ia memberikan salam pada Tante Nia, dan selanjutnya bercakap ringan untuk mengusir rasa bosan. Tapi beberapa menit setelah kedatangan Eva, terlihat Sifa datang sambil membawakan buah, ia menyerahkan buah yang ia bawa pada Tante Nia.

" Maafin Sifa ya Tante, Sifa baru bisa temui Kevin sekarang, Sifa banyak urusan " kata Sifa dengan nada penyesalan

Bisa Sifa lihat ada raut kecewa dari wajah ibu Kevin itu, tapi ia tetap memaksakan senyumnya untuk Sifa. Pandangan Sifa beralih pada Eva yang terlihat dekat dengan Tante Nia.

" Kamu di sini juga Va ? " Tanya Sifa heran

" Iya, hampir setiap hari Eva disini, dia selalu berharap Kevin bangun setiap harinya " jawab Tante Nia

" Oh... " Kata Sifa

Jujur ia bingung kenapa wanita paruh baya ini jadi terlihat lebih menyukai Eva dibandingkan dirinya ? Apa yang salah ? Sifa berfikir semuanya akan baik-baik saja tapi apa ? Semua rencananya untuk Eva terlihat buruk didepan Tante Nia berantakan.

Eva kembali menatap Kevin yang sampai saat ini belum sadar juga, dari sorot matanya siapapun akan tau jika wanita ini, sangat merindukan Kevin. Tak lama beberapa sahabat Kevin dari pelatnas datang untuk menjenguk Kevin, mereka juga merindukan Kevin, semua ketengilan dan kegilaan seorang Kevin Sanjaya, mereka kehilangan itu semenjak Kevin sakit.

Tiba-tiba semua orang yang ada Disana dikejutkan dengan suara erangan dari Kevin, tak lama setelah itu Kevin membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya yang ada di ruangan itu. Pandangan Kevin menyapu satu-persatu orang yang ada di sekelilingnya.

" Kalian siapa ? Knapa liat gue kaya gitu ? " Tanya Kevin yang langsung membuat mereka terkejut

" Kevin ini mama sayang " kata Tante Nia dengan linangan air mata

" Mama ? Kevin ? " Tanya Kevin bingung, ia memegang lagi kepalanya yang terasa berdenyut tiap kali ia gunakan untuk mengingat.

Kini dokter datang untuk memeriksa keadaan Kevin, dokter berkata bahwa keadaan Kevin sudah cukup stabil, hanya saja karena benturan dikepalanya Kevin kehilangan seluruh memori yang ada di otaknya, ya bisa dikatakan saat ini Kevin amnesia. Kevin kembali memandang semua orang yang ada disekitarnya setelah dokter pergi.

" Lo siapa ? " Tanya Kevin pada Sifa yang berdiri tepat disisinya

Sifa tersenyum manis sekali kemudian mengangkat tangannya, menunjukkan cincin tunangan mereka.

" Aku tunangan kamu Vin, aku kangen banget sama kamu "

Kevin melihat cincin yang saat ini juga melingkar di jari manisnya, cincin yang sama dengan yang Sifa kenakan. Kevin mengulaskan senyum pada Sifa kemudian meraih salah satu tangan Sifa.

Labirin || kevin sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang