2 ~ Sama ~

2.5K 150 21
                                    

Mungkin bukan cinta yang pertemukan kita
Bukan pula keinginan bersama
Hanya secuil kisah yang sama
Sama seperti secangkir kopi
Sama nama beda pahitnya...

~ Eva

Ku lihat lagi dua rangkaian bunga yang berada di meja kamarku, kenapa dunia ini tidak adil sekali terhadapku, apa sebenarnya salahku ? Aku hanya ingin bahagia seperti wanita yang lainnya, apa itu salah ?. Ku raih salah satu rangkaian bunga itu, dan mendekapnya.

" Lo itu pakai sihir apa sih ? Kenapa Lo bisa segitu gampang buat gue terhipnotis sama omongan Lo waktu itu ? " Kata ku

Kini aku beralih pada cincin pemberian darinya, aneh memang, aku seolah menentang kehadiran pria ini, tapi hatiku sangat merindukannya, bahkan cincin pemberiannya masih melingkar di jari manis ku, begitu juga dengan kalung yang pernah ia berikan, masih ku pakai hingga hari ini.

" Kalau Lo benci sama gue, Lo mending bunuh gue pake pisau atau pistol Vin, jangan kaya gini " air mata ku kembali menetes

Iya aku akui aku bodoh, ini ketololanku yang masih mencintai nya, ini kebodohan ku yang masih mengharap kehadirannya, tapi apa kalian tau ? Bagaimana rasanya melupakan seseorang yang pernah singgah dihati kalian dan pernah menyelamatkan kalian dari bahaya, lebih dari itu dia sudah punya tempat tersendiri untuk kalian. Ini sulit benar-benar sulit.

Suara handphone milikku membuyarkan segala lamunanku tentang Kevin, ku raih benda pipih kesayangan ku itu, dan menemukan panggilan dari nomor yang tak ku kenali. Aku menjawab panggilan dari orang itu mana tau penting.

" Halo,,, siapa ya ? " Tanya ku seramah mungkin

Hening tak ada jawaban dari orang di seberang, aku menghembuskan nafas berat dan ingin sekali mengakhiri panggilan, aku benar-benar tak ingin bercanda saat ini.

" Halo, maaf ini siapa ya ? Saya lagi nggak mau bercanda " kata ku sedikit tegas

Masih tak ada jawaban dari orang tadi, aku sudah habis kesabaran menghadapi orang ini.

" Kalau nggak penting, saya tutup telvonnya ya " ancam ku

" Ehhhhh jangan ! " Katanya akhirnya

Setelah mendengar suara dari orang tadi, aku nafas ku mendadak tercekat, suara ini, benarkah ?

" Eva... Maaf aku ganggu, kamu nggak balas pesanku dan nggak mau jawab panggilan dariku, jadi aku sengaja pake nomor baru buat hubungi kamu, Va... Kita masih bisa jadi teman kan "

Teman ? Setalah apa yang kau lakukan padaku ? Setelah kau meminta ku untuk pergi dan melupakan kamu, sekarang kamu kembali dan bertanya apakah kita masih bisa jadi teman ? Jangan bercanda.

" Maaf, gue pilih-pilih temen, dan gue rasa gue nggak bisa temenan sama Lo " kata ku berusaha menahan tangis ku

" Aku tau kamu marah banget sama aku dan aku juga tau kamu pasti benci banget sama aku, tapi aku serius, aku mau kita jadi teman "

" Iya gue benci sama Lo, Lo sendiri kan yang minta, dan Lo juga yang minta gue buat lupain Lo, apa Lo lupa ? Oh... Dan Lo juga bilang nggak ada persahabatan yang murni antara cewe dan cowok, Lo bilang pasti akan ada yang jatuh cinta, dan demi apapun gue nggak mau jatuh cinta sama Lo "

Labirin || kevin sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang