Kau tahu.... Ini untuk kedua kalinya aku memuji dengan kata cantik.
Yang pertama untuk senyummu
Dan yang kedua untuk kamu
Kamu itu cantik
Jadi tak selayaknya kamu menangis~ Eva
Entah rasanya dunia sudah mengutukku, aku berjalan gontai ke kamar tidurku berudaha melupakan semua yang sudah terjadi, ku raih benda pipih kesayangan ku yang berada di dalam tas milikku dan memeriksa beberapa notifikasi sosial media yang yang ku miliki. Sampah benar-benar sampah. Semuanya memakiku seolah aku yang salah seolah aku ini penjahat dan seolah aku perusak kebahagiaan orang lain.
Aku membaca beberapa artikel yang makin menjelekkan namaku, Tuhan asal mereka tau, aku tak bersalah dalam hal ini, bukan aku pelakunya. Kini aku mendengar suara pintu rumah ku diketuk., Dengan langkah yang sangat malas aku membuka pintu rumahku.
Aku membeku melihat tamuku malam ini, air mata ku ingin sekali keluar namun sebisa mungkin ku tahan, aku tak ingin terlihat lemah dihadapan kedua pria yang saat ini berdiri di hadapanku. Salah satu pria itu menyerahkan kotak berisi boneka rusak yang tadi menjadi isi kado ku.
" Harus berapa kali gue bilang, kado ini bukan dari gue " kata ku mencoba menahan tangis
" Yang ada di pesta itu dan yang namanya Eva cuma Lo, masih mau cari alasan ? " Tanya Kevin
Eva menerima kotak dari Kevin dan melemparkan kotak tadi ke halaman rumahnya.
" Makasih udah repot-repot anter ke sini, tapi gue nggak butuh, oh dan cowok suci kaya Lo kayanya ngga boleh Deket sama najis kaya gue, mending Lo berdua pergi dari sini " usir ku
Kevin mematung dihadapanku, jujur aku ingin mengatakan yang sebenarnya. Tapi aku lebih yakin dia tak akan percaya pada ucapanku. Kevin tersenyum miring, senyum yang tak pernah ia tunjukkan padaku.
" Gue yakin cowok Lo itu nyesel punya pacar munafik kaya Lo " kata Kevin yang cukup menyakitiku.
" Oh ya ? Makasih informasinya " kata ku menahan tangis ku yang memaksa keluar
" Gue masih ngga habis pikir Lo kasih Sifa kado kaya gitu Va " kini Rian yang berbicara
Tahan Eva tahan jangan menangis, jangan terlihat lemah dihadapan mereka.
" Bukan cuma itu Jom, dia bahkan mukul Sifa gila nggak tu " kata Kevin menambahi
" Serius ? " Tanya Rian pada Kevin
" Iya, itu sebabnya gue bilang cowok dia bakal nyesel punya pacar kaya cewe munafik ini, dan jujur gue nyesel pernah jatuh cinta sama Lo " kata Kevin tajam
Aku tak bisa lagi menahan tangis ku, air mata ku deras mengalir bahkan untuk berkata pergi saja aku tak sanggup, seolah ada yang mencekik ku saat ini. Tiba-tiba aku merasakan genggaman hangat pada tanganku. Aku menoleh ke arah kiriku dan Bima sudah ada Disana enatah kapan ia kemari.
" Aku nggak pernah menyesal punya pacar kaya kamu " kata Bima sambil mengusap wajahku
" Bima.... " Kata ku lirih
" Kamu luka, kenapa ? Oh pasti mantan kamu yang nggak tau diri itu ya yang pukul kamu, perlu aku balas ? " Tanya Bima
Aku menggeleng kuat, aku tak mau menyeret Bima masuk kedalam masalahku. Bima menoleh ke arah Kevin dan Rian yang masih mematung di depan pintu rumahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin || kevin sanjaya
FanfictionLABIRIN [ Kevin Sanjaya ] Squel dari Asal kau bahagia Ku kira aku sudah berjalan cukup jauh Sudah berlari sampai payah Dan menghilang dari pandangan mu Tapi nyatanya aku hanya berjalan melingkar Mengikuti jalan bercabang tak berujung Semakin ku co...