36 ~ Pertemuan ~

1K 84 6
                                    

Kenapa kamu datang lagi ?
Bukankah dulu kau berpamitan pergi
Kau itu manusia tak punya hati
Yang selalu menebar bencana kesana kemari

~ author

Mulai hari ini Eva sudah kembali bekerja, ya mungkin memang benar ia masih sangat sulit untuk berjalan dan masih butuh bantuan tongkat untuk ia berjalan, namun Eva bosan jika harus berada di dalam rumah terus-menerus. Bima sudah melarang Eva untuk masuk kerja, tapi bukan Eva namanya jika tak bisa memaksa Bima untuk menuruti kemauannya.

Eva beberapa kali mengulaskan senyumnya untuk karyawan lain yang menyapanya, sampai akhirnya ia sudah duduk di meja kerjanya.

" Pagi mas Heru " sapa Eva ramah pada Heru yang sibuk dengan kamera miliknya

" Eh Lo dek, udah balik aja, gimana ? Lo udah baik kan ? " Tanya Heru sambil mendekati Eva

" Udah baik kok mas, tapi rasanya kalau ngga bisa jalan gini, Jalan ke meja kerja serasa jauh banget ya "

" Sabar ya dek, Lo pasti bisa sembuh kaya biasanya lagi, semangat "

" Makasih ya mas "

" Iya, yaudah ya gue udah di tungguin Ica mau liputan, duluan ya " kata Heru kemudian meninggalkan Eva sendirian dimeja kerjanya.

Jujur Eva sangat merindukan melakukan liputan, berlari mengejar narasumber, bergelut dengan kemacetan dan beradu cepat dengan peliput lainnya. Itu menyenangkan, tapi dengan keadaan Eva saat ini sangat tidak mungkin ia melakukan liputan seperti apa yang ia inginkan, diizinkan kembali bekerja saja oleh Bima sudah hal yang baik bagi Eva. Suatu hari nanti ia pasti akan kembali ke rutinitas liputannya.

Eva kembali mengulaskan senyum dan mulai menulis artikel berdasarkan hasil liputan yang baru saja dikirimkan oleh mbak Asti, yang saat ini masih di luar kantor untuk liputan. Berita yang ada ditangannya harus sudah ada di website hari itu juga, maka Eva tak menunggu waktu lama ia langsung mengerjakan tugasnya itu.

" Mbak Eva, ini ada titipan " kata Udin yang baru datang sambil membawakan satu kotak coklat untuk Eva

" Dari siapa mas ? " Tanya Eva sambil menerima uluran coklat dari tangan Udin

" Ndak tau mbak, dari cowok tadi di depan, ganteng mbak wajahnya kaya bule-bule gimana gitu " kata mas Udin menjelaskan pria yang memberikan coklat tadi padanya

Eva terdiam, jantungnya berdetak lebih cepat, jadi apa yang ia lihat di danau itu bukan hanya sekedar halusinasi, dia benar-benar sudah kembali. Tapi bagaimana bisa ?

" Saya permisi ya mbak " kata Udin

Eva menganggukan kepalanya, ia masih bingung bagaimana bisa pria itu kembali ? Bukankah dia dipenjara ?. Eva melihat lagi coklat yang ada di tangannya, kembali lagi ada inisial nama pengirim di sana dan lagi-lagi G.

" Gerald... " Kata Eva lirih

Tidak salah lagi pasti pria itu yang selama ini mengirim hadiah padanya, bagaimana dia bisa kembali ?. Kini handphone Eva bergetar pertanda ada panggilan masuk dari nomor yang tak dikenal. Dengan sedikit ragu Eva menjawab panggilan dari nomor tadi.

" I...iya...halo " kata Eva gugup

" Kamu suka coklatnya ? Manis bukan ? Seperti kamu " kata pria di seberang dari suaranya Eva masih ingat benar dia pasti Gerald

Labirin || kevin sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang