Aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi
Aku tak tau apakah ini nyata
Atau hanya sekedar isu belaka
Aku tak tau, bisa ku hanya percaya...
Entah padamu atau dirinya...~ Author
Pagi ini Kevin melangkahkan kakinya memasuki pekarangan sebuah rumah yang letaknya lumayan jauh dari pelatnas. Beberapa kali keraguan itu datang setiap kali Kevin ingin mengetuk pintu rumah itu. Sekali lagi Kevin berniat mengetuk pintu rumah tadi, tapi ia urungkan. Kevin menangambil nafas panjang kemudian mengumpulkan niat dan keberaniannya untuk mengetuk pintu itu. Namun belum sempat Kevin mengetuk pintu, pemilik rumah tadi sudah membuka pintunya, dari penampilannya pasti pemilik rumah ini akan pergi bekerja.
" H...ha...hai " kata Kevin gugup
Pemilik rumah tadi tersenyum manis kearah Kevin untuk membalas sapaannya.
" Mau kerja ya ? " Tanya Kevin lagi
" Ummmm, Lo nggapain ke sini ? Ada yang mau diomongin ? "
" Ummm nggak sih ehhh maksud gue iya "
" Kenapa ? "
Kevin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung ingin mengatakan apa. Entah sejak tadi malam pikiran Kevin selalu tertuju pada wanita ini, tapi sekarang yang ada Kevin malah bungkam, ia tak tau lagi harus mengatakan apa.
" Vin... " Panggil wanita tadi
" Ahhh nggak jadi, Lo boleh pergi " kata Kevin akhirnya
Wanita itu mengangguk kemudian berjalan menjauh dari Kevin. Dan detik itu pula Kevin merutuki kebodohan yang baru saja ia lakukan. Kevin kembali menghembuskan nafas berat.
" Eva... Gue sayang sama Lo, jadi milik gue lagi ya ! " Kata Kevin cepat
Ucapan Kevin berhasil menghentikan langkah Eva, Kevin berjalan mendekati Eva yang masih mematung di tempatnya, dan meraih kedua tangan Eva.
" Mau kan Va ? "
" Lo gila ya ? Vin, gue nggak mungkin ambil apa yang bukan hak gue, liat tangan Lo, ada cincin tunangan yang jadi penghalang sekaligus peringatan buat gue, untuk nggak ganggu Lo lagi, udah ya Vin. Hati Lo pasti capek, berhenti kejar apa yang nggak mungkin bisa Lo kejar, gue nggak mau Lo sakit "
" Tapi gue masih sayang sama Lo " bantah Kevin
" Oh ya ? Sama dong, gue juga masih sayang banget sama Lo, dan itu nyakitin gue. Karena kenyataannya Lo nggak akan pernah bisa gue milikin "
" Lo bisa milikin gue lagi Va, karena gue mau batalin pertunangan gue sama Sifa "
" Lo udah gila, gue nggak akan biarin Lo lakuin itu Vin, apa yang Lo lakuin pasti nyakitin Sifa "
Kevin kembali terdiam, ia menggenggam tangan Eva lebih erat lagi. Sudah cukup Kevin di pisahkan dengan Eva, sudah cukup Kevin bersabar menghadapi Sifa, ini saatnya semuanya kembali.
" Va, cukup orang tua gue dan Sifa aja yang jadi penghalang jangan Lo juga, langkah gue bakal lebih berat lagi "
" Itu sebabnya gue minta Lo berhenti Vin, gue nggak mau liat Lo sakit, gue sayang sama Lo, jadi jangan sakitin diri Lo sendiri, karena itu secara nggak langsung juga nyakitin gue "
" Gue nggak akan berhenti Va, kalau Lo nggak mau nyakitin gue harusnya Lo bantu gue buat perjuangin Lo bukan malah usir gue "
" Cinta tumbuh karena terbiasa Vin "
" Iya gue tau, dan gue udah terbiasa sama Lo, nggak ada Lo hidup gue nggak lengkap, please Va, kita berjuang lagi ya "
Eva menatap mata Kevin, ia tak ingin melukai siapapun sekalipun itu Sifa, walau Eva tak bisa berbohong jika di dalam hatinya masih ada nama Kevin Sanjaya. Ia tak bisa memaksa hatinya untuk berhenti mencintai Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin || kevin sanjaya
Fiksi PenggemarLABIRIN [ Kevin Sanjaya ] Squel dari Asal kau bahagia Ku kira aku sudah berjalan cukup jauh Sudah berlari sampai payah Dan menghilang dari pandangan mu Tapi nyatanya aku hanya berjalan melingkar Mengikuti jalan bercabang tak berujung Semakin ku co...