Lelaki bertelanjang dada itu, menengadahkan kepalanya menatap langit-langit kamar yang semua sisinya terbuat dari logam.
Hidupnya sungguh tidak berwarna, kelam dan monoton.
Tanpa teman, tanpa keluarga dan tanpa hati nurani.
Sepertinya hal itu cukup untuk mendeskripsikan seorang Zeroun Galaxy.
Seumur hidupnya, Galaxy tidak pernah merasakan perasaan sedih ataupun gembira. Hatinya selalu hampa. Tidak ada seorang pun yang mampu membuatnya merasa hidup.
Galaxy beralih menatap jemarinya yang terkepal, urat-urat bermunculan di permukaan tangannya akibat kepalannya yang terlalu kuat.
Mendadak sebuah pikiran terlintas dalam benaknya.
Bagaimana jika dirinya mengulang masa remaja yang monoton itu dengan melakukan penyamaran sebagai siswa SMA?
21 tahun? Sepertinya tidak akan terlalu tua jika dirinya menjalani kehidupan sebagai seorang siswa SMA. Galaxy penasaran, apakah masa yang pernah ia lewatkan itu akan menyenangkan atau justru sebaliknya.
Beranjak dari duduknya, Galaxy berjalan menuju lemari besi dan mengambil kaos hitam untuk membaluti tubuh atletisnya.
Sudah mengatakan jika kehidupan Galaxy tidak berwarna, bukan? Ya, begitu pula dengan kamarnya yang hanya memiliki warna hitam dan putih. Kamar dengan lapisan logam berukuran 10 x 10 m yang di dalamnya hanya terdapat ranjang, lemari dan sebuah rak rahasia berisi berbagai macam senjata api yang disembunyikan di balik tembok.
Setelah selesai mengenakan kaos polos berwarna hitam, Galaxy kemudian melegang meninggalkan kamarnya dengan langkah mantap. Mata tajamnya selalu menatap lurus, mengabaikan keadaan sekitar yang juga orang-orangnya bersikap serupa seperti Galaxy.
Tidak ada rasa hormat dan cinta dalam sorot mata yang mereka pancarkan. Semuanya terlihat begitu dingin dan menyeramkan.
Galaxy berbelok ke kiri, meninggalkan tempat yang penuh akan para agen intelijen. Lelaki pemilik rahang tegas itu menyusuri lorong serba putih.
Ketika telah berdiri di hadapan pintu yang menyambungkan lorong yang dipijakinya dengan sebuah ruangan besar, tanpa ragu Galaxy menempelkan telapak tangannya pada sebuah alat berbentuk persegi panjang agar ia dapat memasuki ruangan tersebut.
Tidak semua anggota diberi akses untuk memasuki ruangan bernuansa putih dengan berbagai macam teknologi canggih di dalamnya, karena hanya anggota tertentu saja yang dapat memasukinya. Ruangan ini disebut-sebut sebagai jantungnya Badan Rahasia Intelijen Indonesia.
Badan Rahasia Intelijen Indonesia adalah sebuah organisasi besar yang berdiri pada tahun 1975 dibawah pimpinan Mr. Jacob. Selain para agen dan sebagian anggota pemerintah Indonesia, tidak banyak--ah ralat, tidak ada seorang pun yang mengetahui adanya organisasi ini. Sempat bocor pada tahun 2009 ke permukaan publik, namun para pemuka BARASI berhasil mengatasi hal tersebut.
Dua orang pria tua lah yang mendirikan organisasi ini dengan diawali kecaman dari pihak pemerintah serta berbagai macam rintangan lainnya yang mereka hadapi. Namun hal itu tidak membuat kedua pria itu gentar untuk terus melanjutkan cita-cita yang mereka miliki. Tujuan didirikannya Badan Rahasia Intelijen Indonesia adalah untuk memberantas para penyelundup narkoba serta menghentikan aksi kriminal lainnya.
Kini Galaxy mencapai pangkat agen rahasia tertinggi dengan pencapaian yang banyak pula. Pencapaian terbesar lelaki itu adalah ketika dirinya berhasil menangkap seorang pembunuh berantai setahun yang lalu, sejak saat itulah Galaxy ditunjuk oleh Mr. Han untuk memimpin sebuah team yang mana hal tersebut menuai kebencian dari para anggotanya, mengingat dalam aspek usia mereka jauh lebih tua dibandingkan Galaxy.
Mr. Han adalah salah satu tokoh besar di dalam organisasi tersebut, pria itu lah yang merekrut Galaxy ketika dirinya tinggal di panti asuhan pada saat berusia 6 tahun.
15 tahun sudah Galaxy mengabdi pada Mr. Han. Kini dirinya memutuskan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.
"Saya sudah tahu kamu telah menyelesaikan misimu," tutur Mr. Han dengan raut datar ketika melihat Galaxy berdiri di hadapannya.
"Saya datang bukan untuk membicarakan hal tersebut," balas Galaxy.
"Lalu?"
Galaxy merogoh pistol yang diselipkan di bagian atas celananya, setelah itu ia menaruh senjata tersebut di atas meja besar yang menjadi penghalang antara dirinya dan Mr. Han.
"Saya akan berhenti secara permanen dari BARASI. Saya datang untuk mengucapkan salam perpisahan," tegas Galaxy.
Mr. Han cukup terkejut atas pernyataan Galaxy, namun sebisa mungkin ia berusaha untuk tetap bersikap tenang. "Beri tahu saya alasannya, dan saya akan relakan kamu untuk keluar."
"Saya ingin memilih jalan saya sendiri. Dan untuk saat ini, menjadi agen intel bukanlah pilihan saya," balas pemilik suara bariton itu.
"Baik. Tapi begitu kamu telah keluar, kamu tidak bisa kembali lagi. Walaupun sebenarnya kamu adalah agen yang paling saya banggakan," tegas Mr. Han yang dibalas anggukan oleh Galaxy.
Tentu saja Galaxy tidak akan kembali. Menjadi agen rahasia bukanlah keinginannya sejak awal. Walaupun tak dapat dipungkiri jika ia menyukai pekerjaan ini. Namun kini Galaxy mempunyai keinginannya sendiri.
Yaitu menjadi seorang siswa SMA. Dan melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
:::o:::
GUN N' LOVES
TEEN FICTION X ACTION:::o:::
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Teen FictionTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...