[21] The Truth

5.4K 463 22
                                    

"gw telah ngehancurin kehidupan lo satu tahun yang lalu" lanjut Jeno

"apa maksut lo?" tanya Hyera bingung.

"tak apa lupakan saja" elak Jeno mengalihkan pandangannya dari Hyera.

"katakan sejujurnya Jen, gw percaya sama Hyera dia bisa mahami lo" ucap Felix yang tiba tiba datang dan menepuk pundak Jeno.

"gw takut" lirih Jeno sambil menunduk.

"sekarang lebih baik Jen" ucap Felix kemudian meninggalkan Jeno dan Hyera.

Hyera menatap bingung sang kekasih. Jeno mulai memegang tangan Hyera erat dan menatap matanya dalam.

"gw sebelumnya mau lo jangan ninggalin gw setelah ini" ucap Jeno.

"apa maksutnya Jen, tell me the truth" tegas Hyera menatap serius mata Jeno.

"bokap lo meninggal satu tahun yang lalu kan?" tanya Jeno pelan.

"iya dan lo udah tahu itu" jawab Hyera.

"itu karena gw Ra" lanjut Jeno.

Seperti pukulan keras Hyera melepaskan genggaman tangan Jeno dan berdiri. Hyera menjauh dari Jeno, dia berlari entah kemana tujuannya yang penting Hyera ingin meninggalkan Jeno.

Sampailah Hyera diperempatan jalan, malam seperti ini jalan sangat sepi dan kebetulan hujan datang menambah derita Moon Hyera. Kedinginan, sendirian, kecewa mungkin itu yang dirasakan Hyera sekarang. Dia mulai menyebrang kejalanan tanpa mengetahui bahwa mobil dengan kecepatan tinggi sedang mengarah kedirinya.

Tinn Tinnn

Sayangnya Hyera tidak mendengarnya dan mengalamun ditengah jalan.

BRUGHKKKK

Hyera terpental jauh dan kepalanya sangat berat. Dengan posisi tidur dia merintih kesakitan sambil merintihkan nama Jeno.

"awh, sait Jen tolongin gw" lirih Hyera kemudian Hyera tak sadarkan diri.

Melihat kekasihnya terbaring ditengah jalan, Jeno dengan cepat membawa badan Hyera yang sudah berlumuran darah segar. Dia membawanya kerumahsakit tadi dengan cepat.

*****

Tail sekarang berada dirumahsakit, lima belas menit yang lalu Jeno menelponnya dan memberitaunya tentang kecelakaan Hyera. Taeil berdiri didekat pintu operasi yang berlampu hijau menandakan operasi masih berlalu. Sedangkan Jeno duduk dikursi tunggu dengan Felix dan Taeyong.

Jeno mulai mendekati Taeil yang setiap detiknya memanjatkan doa untuk sang adik. Jeno mengelus punggung Taeil pelan dan menatap mata Taeil dalam.

"maafin gw bang, gw ga bisa jaga adik lo, gw terus terusan nyakiti dia hiks" lirih Jeno sambil menunduk.

"tidak ada yang salah Jen, anggap saja ini takdir Hyera, dan saya sudah tau bahwa kecelakaan satu tahun yang lalu itu karena dirimu, tapi aku menunggu waktu agar kamu jujur pada Hyera" jawab Taeil menenangkan Jeno .

"lo memang abang yang baik" Jeno memeluk Taeil seperti kakak dan adik.

"gw mau lo jaga Hyera dengan benar mulai saat ini"

"gw takut dia benci gw hiks" lirih Jeno pelan.

"Hyera tidak pernah membenci seseorang Jen, apalagi dirimu orang yang paling Hyera cintai" balas Taeil.

Bad Boy - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang