[51] Psycho

3.8K 258 6
                                        

Hyera mengerjap-erjapkan matanya. Pandangannya mengabur. Namun dia masih bisa menangkap cahaya lampu yang berada didepannya.

Kepalanya serasa berat. Hingga badannya melemah.

Krieeeett...

Pintu didepan Hyera terbuka. Keluarlah Irene dengan senyum jahatnya. Irene mulai mendekati Hyera.

Srakhhhhh

Irene menjambak rambut pendek Hyera dengan paksa. Hingga kepala Hyera mendongak dan menatap Irene.

"lo kalah, dan gw menang, lo bakalan mati disini, Moon Hyera" bisiknya dengan nada pelan.

Dengan kesadaran yang minim. Hyera masih bisa menyunggingkan senyum diwajahnya.

PLAKKKK

Irene menampar pipi luka milik Hyera. Hyera hanya mendesis kesakitan saat lukanya terasa kembali terbuka.

"lo ngeremehin gw hah?!" sentaknya.

"gw ga ngeremehin lo, apa mau lo sebenarnya? Gw udah ngelepas Jeno. Tapi lo masih aja seperti ini, cih" jawab Hyera dengan nada pelan.

PLAKKKK

Tamparan kedua bagi Hyera. Kepala Hyera kembali pusing. Dan Irene terus menarik rambut Hyera dengan paksa.

"KARENA DIA MASIH PUNYA PERASAAN SAMA LO!" sentaknya dengan mata yang sudah memerah.

"haha, sebegitu rendahnya elo. Kalo lo mau bersaing sama gw, bersaing dengan cara yang baik, jalang!"

Hyera masih saja terus-terusan menjawab ucapan Irene.

Amarah Irene memuncak. Ia kemudian mengambil pecahan kaca yang tergeletak banyak disana.

Irene kemudian menggoreskan dipaha Hyera.

Srethhhhh

"akhhh" pekik Hyera saat kakinya terasa perih.

Irene kemudian tertawa jahat. Dirinya menatap Hyera sedih. Dan Irene hanya menaikkan satu alisnya.

"apa sakit? Cewe manis ini kesakitan" ucapnya dengan nada yang mengerikan.

"devil"

"IYA GW DEVIL! GW SENANG LIAT LO TERLUKA SEPERTI INI!"

Irenepun keluar meninggalkan Hyera lagi. Hyera hanya menangis kesakitan sambil memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari jeratan Irene.

"kakak, tolong Hyera" lirih Hyera sambil menangis.

Hyera beringsut saat melihat kaca yang tadi Irene gunakan untuk melukainya. Hyera mencoba meraih kaca itu dengan kakinya yang sedang sakit.

"awhhh..." rintih Hyera saat menggerakkan kakinya.

Hyera menggelengkan kepalanya. Dia tetap memaksakan diri untuk menggapai kaca itu.

Hyera mendapatkannya. Kemudian dia melepas ikatan tali yang ada ditangannya.

Perlahan namun Hyera terus berusaha agar tali ditangannya itu bisa putus. Suara derapan kaki mulai mendekat lagi.

Hyerapun menyembunyikan tangan yang sudah terbuka itu dibelakang badanya.

Pintu terbuka. Disana ada Irene yang membawa makanan untuk Hyera.

Irene menjongkokkan dirinya dihadapan Hyera sambil memberikan makanan didepan Hyera.

"lo butuh tenaga buat jadi mainan gw, Hyera" ucapnya dengan nada mengerikan.

Hyera tidak menjawab. Dia hanya menatap punggung Irene yang mulai menjauh darinya.

Entah keberanian dari mans Hyera mendapatkannya. Hyera tiba-tiba langsung berlari dan menusuk Irene dengan kaca yang ia pegang.

ZRASKKKK

Darah segar mulai membanjiri Irene. Badan Irene seketika meruntuh. Dia menatap Hyera yang berdiri.

"Lo berani beraninya!" sentak Irene.

Namun ucapan Irene menjadi boomerang baginyanya. Hyera terus terusan menusuk badan Irene dengan kaca ditangannya itu.

ZRASHHH

ZRAHHH

"ARGHHHH GW BENCI SAMA LO, JALANG"

ZRASHHHH

Badan Hyera melemas. Hingga ia terduduk disamping Irene.

"HYERA" panggil Taeil yang berada dipintu.

Dengan cepat Taeil memeluk tubuh sang adik. Sedangkan Somi dan Micha memilih menunggu diluar karena ada darah yang berserakan membuat dirinya ketakutan.

"Hyera lo gapapa?" tanya Jaemin sambil menggemggam tangan Hyera.

Penglihatan Hyera mulai memburam lagi. Disana dia menemukan Jeno yang malah mendekati Irene.

Hyera tersenyum dengan tulus. Kemudian Keiko langsung memanggilkan ambulance untuk Hyera.

/bahkan saat seperti ini, lo hanya peduli sama dia/-gumam Hyera dalam hatinya sebelum ia benar benar tak sadarkan diri.

Hyera kehilangan kesadarannya. Dengan cepat Taeil menepuk-nepuk pipi Hyera berharap sang adik membuka matanya.

"Hyera! hyera buka matamu! Kakak tidak sedang bercanda! Hyera please" lirih Taeil.

Jaeminpun menenangkan Taeil dengan mengusap punggunganya.

"the real me"

--Hyera.

#tbc

Bad Boy - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang