[26] Depressed

5.5K 412 16
                                    

Sudah pukul 6 pagi, namun Hyera tidak menggerakan tubuhnya sama sekali dari tempat tidurnya. Berkentung mata tebal dan hitam, tubuh Hyera juga dingin membuat Hyera melas menuju sekolahannya untuk Pensi. Taeil dengan pelan mendekati Hyera dan mengelus sang adek lembut.

"Hyera bangun gih, berangkat kesekolah tinggal satu hari" ucap Taeil mendudukan tubuh Hyera.

"gw ga mau" jawab Hyera mengalihkan pandangannya dari Taeil.

Sebenarnya Taeil sudah mengetahui alasan Hyera menjadi seperti ini. Micha yang sudah menjelaskan semuanya pada Taeil, agar Taeil tidak berburuk sangka pada Seungmin. Sedangkan dari tadi Seungmin juga sudah menunggunya dibawah untuk mengantar Hyera kesekolah.

"dek udah ditunggu Seungmin itu"

"suruh dia pulang! Gw mau tidur" perintah Hyera sambil mengacak rambutnya kasar kemudian membanting dirinya dikasur.

Taeil kemudian turun menuju Seungmin dan menyuruhnya berangkat sendiri tanpa Hyera.

"Min, kamu berangkat sendiri gih, kayaknya Hyera libur" ucap Taeil memegang pundak Seungmin.

"baiklah, aku pergi dulu, jaga Hyera kak" balas Seungmin kemudian keluar dari rumah Hyera.

Hyera sedang terkapar dikamarnya, Hyera nampak sangat buruk sekali. Ponsel Hyera sudah tak berbentuk lagi, karena semalam Hyera melampiaskan kemarahannya pada benda kotak itu.

Dengan malas Hyera masuk kekamar mandinya, tanpa menguncinya. Hyera menatapi dirinya dengan detail mata yang menghitam, rambut yang berantakan, air mata dimana-mana. Bahkan penampilan Hyera lebih buruk dari orang gila.

"HAAAAAAA"

BRUGHKKKK

PRANKKKKKK

Hyera berteriak sambil memukul kaca yang berada didepannya. Kaca itu langsung retak dan tangan Hyera mengeluarkan darah segar. Tanpa mempedulikan lukanya Hyera memutar keran wastafel dan memasukan wajahnya disana cukup lama.

Perasaan Taeil berubah menjadi tak enak, kemudian dia menuju kekamar adiknya. Melihat Hyera tidak berada dikasur, Taeil langsung masuk kekamar mandi Hyera.

Dan betapa terkejutnya Taeil melihat Hyera yang mencoba bunuh diri dengan memasukan kepalanya dalam wastafel. Dengan cepat Taeil menarik badan Hyera yang sudah melemas itu.

"kamu apa apaan Hyera?" bentak Taeil menepuk nepuk pelan pipi Hyera.

Namun tidak ada balasan dari Hyera. Taeil langsung menekan nekan dada Hyera pelan, agar air yang masuk keparu paru Hyera dapat keluar.

"huekk" Hyera mengeluarkan air yang begitu banyak dari mulutnya.

"are you okey?" tanya Taeil menangkup pipi Hyera.

"mengapa lo harus nylamati gw hah?! Seharusnya gw mati! Seharusnya gw bahagia disana dengan papah dan Guanlin hikz?!" bentak Hyera menatap tajam Taeil sambil menangis.

"kamu ga boleh menyerah Ra, kamu masih memiliki masa depan yang cerah" jawab Taeil menatap sendu mata Hyera.

"gw ga butuh penyemangat dari lo ataupun semua, gw cuma mau bahagia! Buat apa gw masih hidup didunia kalo hanya penderitaan yang gw rasain hiks"

"Hyera please stop it" lirih Taeil memeluk adiknya.

Dengan cepat Hyera melepas pelukan Taeil dan berdiri meninggalkan Taeil yang sedang menunduk dalam kamar mandinya. Hyera menyambar kunci mobilnya dan mengganti pakaiannya dnegan seragam, kemudian bergegas meninggalkan rumahnya. Pada saat Hyera berada didepan rumah, Taeil mengejarnya dan meneriaki namanya dari tadi.

Bad Boy - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang