[46] Brownie

2.8K 252 8
                                    

Jeno datang untuk menjenguk Hyera sepagi ini sebelum kekantor. Saat dia hendak turun dari mobil matanya menemukan Jaemin dengan motor ninjanya.

Jenopun malah mengikuti Jaemin dari belakang. Bahkan Jeno juga melihat kedekatan Hyera dan Jaemin ditaman.

Dirinya hanya bisa mengamati dari jauh tanpa berani mendekatinya. Tiba-tiba Hyera tertawa entah apa yang Jaemin katakan.

Tawa yang sangat lama tidak Jeno lihat. Tiba-tiba hujan turun. Jeno ingin sekali jadi pelindung Hyera dari runtuhan-runtuhan air hujan.

Namun terlambat. Jaemin sudah dulu meneduhkan Hyera dan membawanya pergi dari taman.

Jeno masih tetap saja mengikuti Hyera dan Jaemin hingga kembali keruangan Hyera. Disana Jeno melihat Taeil yang ternyata sudah kembali.

Jeno menunggu dari jarak jauh. Berharap Jaemin segera keluar dan dirinya akan menjelaskan semuanya pada Hyera dan Taeil.

Setengah jam berlalu. Hingga akhirnya Jaeminpun pergi untuk kuliah. Dengan cepat Jeno memasuki kamar inap Hyera.

Cekleekkk

"napa balik lagi Jaem? Ada yang ketinggalan?" tanya Taeil tanpa menatap seseorang yang baru datang itu.

Sedangkan Hyera hanya membelalakkan matanya tidak percaya saat melihat Jeno benar-benar menemuinya. Merasa tidak ada jawaban. Taeilpun menghadap orang itu.

Dan entah kenapa Taeil langsung berdiri dan menghalangi Hyera agar tidak bertemu Jeno.

"kak, biarin gw ketemu Hyera,  gw mohon" pinta Jeno dengan nada lembut.

"tidak. Aku tidak akan membiarkan Hyera terluka lagi olehmu" jawab Taeil dengan tegas.

Jenopun menghela napasnya panjang. Dia bisa melihat Hyera yang mulai menitihkan air matanya.

"lo egois, Kak! Kebahagiaan Hyera cuman sama gw, apa lo akan renggut kebahagiaannya!" sentak Jeno dengan emosi yang sudah memuncak.

Taeil tersadarkan. Dia membalikkan badannya. Dia menemukan Hyera yang mengangguk menyetujui ucapan Jeno.

"arghhh... Baiklah! Akan ku beri kau satu kesempatan lagi! Jangan pernah lukai Hyera. Atau aku akan menghabisimu!" ancam Taeil kemudian keluar meninggalkan adiknya dan kekasihnya itu.

Hyera tersenyum bahagia. Dengan cepat Jeno berjalan mendekati Hyera dan memeluk sang gadis dengan lembut.

Jeno juga mengusap-usap kepala Hyera lembut. Keduanya sudah saling menangis menumpahkan segala kerinduan diantara mereka.

"gw minta maaf, gw minta maaf Hyera hiks. Gw brengsek, gw bego, gw cowo yang bodoh udah ngerelain lo hiks" ucap Jeno sambil menempelkan jidatnya pada jidat Hyera.

Hyera dapat menatap mata Jeno dalam. Disana terdapat kejujuran yang diungkapkan Jeno. Jeno ternyata juga tersakiti oleh keadaan saat ini.

"its oke, Jeno. Gw yang salah tanpa denger penjelasan lo, gw udah narik kesimpulan" jawab Hyera sambil mengalungkan tangannya dileher Jeno.

"please. Jangan pernah ninggalin gw lagi, apapun alasannya" pinta Jeno.

"gw janji, Jeno"

Kemudian Jeno mencium bibir Hyera singkat. Karena dia tau kondisi Hyera belum stabil.

"i miss you, my girl"

"miss you too, my bad boy"

Hyera pun melepaskan tangannya dari Jeno. Dan Jeno juga mulai menjauh dari Hyera. Jeno mendudukkan dirinya dikursi samping ranjang Hyera.

Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Jeno hanya memandangi wajah Hyera dengan detail.

"ga bawa apa-apa gitu buat gw" ucap Hyera sambil memanyunkan bibirnya.

Jeno tertawa saat melihat kekasihnya merengek sesuatu. Dengan cepat Jeno mengambil barang yang ia tinggalkan disofa.

"nih" ucap Jeno sambil memberikan paper bag pada Hyera.

Hyera langsung bersemangat dan menyaut nya dari tangan Jeno. Hyera membuka isinya dan betapa terkejutnya dia. Jeno memberikan boneka brownie.

Dengan cepat Hyera memeluk boneka itu dengan erat. Sedangkan Jeno hanya memanyunkan bibirnya iri.

"kok dia aja yang dipeluk, dedek Jeno ga gitu" rengeknya.

"engga mau, Jeno nakal" jawab Hyera kemudian mereka saling tertawa.

Hyera masih sibuk mengamati boneka pemberian Jeno. Tetapi Jeno malah sibuk mengamati sang gadis.

"yang lo liat dimall itu salah, Ra. Waktu itu ada rapat dadakan. Dan papah ga isa kesana. Jadi gw yang diutus kesana" ucap Jeno tiba-tiba.

"yang lo liat disungai Han juga salah. Jaemin hanya membersihkan bekas es krim diwajahku saja" balas Hyera.

Jeno kemudian tersenyum lebar sampai matanya menyipit.

"jadi kita saling salah paham dong hehe" kekeh Jeno.

"iya dong hehe, jadi ini pembelajaran buat kita. Jangan suka ngambil kesimpulan sendiri, tanpa mendengar penjelasan" balas Hyera.

"iya iyaa"

Kemudian Jenopun memeluk Hyera. Jeno sampai lupa jika hari ini dia juga harus kekantor. Entah hukuman apa yang akan diberikan pada Papahnya nanti.

"Jeno bisa ngomong sebentar" ucap Taeil yang berada dipintu.

Jenopun mengangguk kemudian dia keluar dan menemuo Taeil. Taeil nampak dingin padanya mengingat hal yang buruk terjadi pada Hyera juga karenanya.

BUAGHKK

Tiba-tiba Taeil memukul rahang Jeno dengan keras. Sedangkan Jenopun terhuyung kebelakang dan tanpa berniat membalas kakak iparnya itu.

"itu buat kamu yang udah ngebuat Hyera sampai disini. Ini hukuman kecil, Jeno. Tapi jika kau ulang lagi. Aku tidak segan akan menghabisimu" ancam Taeil.

Kemudian amarah Taeil mereda. Taeil langsung merangkul Jeno dan tersenyum padanya.

"gimana sakit ga?" tanya Taeil.

"ya iya lah, kak. Ga kira kira lo nonjoknya, ntar kalo gw jelek gimana. Kasian dong Hyera punya suami jelek" jawab Jeno yang tetap santai.

"biarin deh kamu ditinggalin Hyera, haha" balas Taeil dengan tawa jahatnya.

Mereka pun memasuki kamar Hyera lagi. Dan betapa terkejutnya Hyera saat melihat memar diwajah Jeno.

"KAKAK KAMU APAAIN SUAMI AKU" seru Hyera dengan muka marahnya.

"kakak kasi tanda tangan doang, Ra" jawab Taeil.

"tau ah, kakak minta obat sama susternya biar Hyera yang obatin Jeno" titah Hyera dengan nada tegasnya.

"ih ko merintah, kakak" sungut Taeil.

"buruan atau Hyera marah!" ancam Hyera.

"baiklah

"ku menemukan kebahagiaanku lagi. Setelah kegelapan yang aku habiskan disini"

--Hyera

#tbc

Bad Boy - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang