Sepulangnya Hyera dari sekolahan dia langsung ke Taeil yang berada didapur sedang memasak. Karena mamah Hyera harus keluar negri untuk bekerja, dan mereka memaklumi hal itu.
"kak" panggil Hyera sambil duduk dikursi meja makan
"kak" panggil Hyera kedua kalinya karena Taeil tidak merespon panggilan dari si adik.
"KAKKK TAEIL GANTENGGG" teriak Hyera marah karena merasa dikacangi oleh kakaknya.
"ada apa?" tanya Taeil dengan nada lembut, berbeda dengan Hyera
"dih, dipanggil ganteng aja nyaut, najis" ucap Hyera pelan, namun masih bisa didengar oleh Taeil karena keadaan rumah mereka yang sepi dan besar, alhasil suara sekecil apapun akan bergema.
"terserah kamu. Ganti baju gih, baru makan" perintah Taeil kepada Hyera, karena Hyera memang belum ganti baju bahkan dia masih mengenakan sepatu sekolahnya.
"hm"
Taeil adalah tipe orang yang dewasa, lebih lembut dan tidak suka kasar kepada cewe, dan dia juga mandiri. Berbeda dengan Hyera yang childish , sering mengumpatkan kata kata kasar dan dia masih menggantungkan dirinya kepada orang lain, contohnya PR.
Tak lama kemudian Hyera turun dengan mengenakan celana pendek hitam dan hoodie pink yang kebesaran, dan rambut coklatnya yang panjang dia jedai. Merasa sang adik sangat lapar, Taeil menyiapkan makanan Hyera dalam piring.
"makasih kak, tau aja gw laper banget" ucap Hyera langsung memakan apa yang diambilkan Taeil.
Tidak ada pembicaraan sama sekali saat kita makan, hanya suara dentingan sendok dan piring saja. Terlihat wajah Taeil yang sangat tenang saat makan, sedangkan Hyera makan dengan sangat rakus hingga makanannya sesekali terjatuh. Setelah merasa kenyang Hyera ingin segera meninggalkan meja makan dan masuk kedalam kamarnya.
"Hyera, kakak mau ngomong sama kamu" panggil Taeil saat Hyera hendak berjalan ketangga.
"apa kak? Gw mau istirahat" tolak Hyera sambil membalikan badannya dan melanjutkan jalannya menuju kamar.
Hyera telah masuk kedalam kamar dan Taeil membereskan piring dan peralatan makan yang kotor, setelah itu dia naik kekamar Hyera untuk mengatakan sesuatu yang penting. Saat Taeil membuka pintu Hyera, Hyera sedang menonton drakor sambil tiduran.
"Hyera" panggil Taeil kepada Hyera, dan Hyera pun mengubah posisinya dari tengkurap menjadi duduk
"iya paan?" ketus Hyera
"rubah sikap kamu" pinta Taeil sambil mengusap kepala Hyera
"apa maksut lo?" tanya Hyera dengan menjauhkan badannya dari Taeil
"kamu cewe Ra, rubah sikap kamu. Ga mungkin kamu selamanya akan seperti ini, belajarlah mandiri dan tidak kasar" jelas Taeil kepada Hyera yang hanya mendengarkan saja.
"kak, gw ga bisa kea gitu. Mungkin lo bisa kak, tapi gw Hyera. Gw bukan Taeil gw Hyera kak, gw ga bisa kea lo" tolak Hyera dengan melipat laptopnya dan menyimpannya dimeja belajar
"kakak ga maksa kamu berubah secepatnya Ra, tapi tolong berusahalah. Mulai ini kamu ngga make lo-gue lagi kalo sama kakak, tapi aku-kamu" perintah Taeil kemudian dia keluar dari kamar sang adik.
Hyera yang hanya terdiam ditempat memikirkan setiap kata yang keluar dari mulut Taeil. Memang Taeil sering membahas masalah ini, namun Hyera tidak pernah mengambil serius dan hanya membiarkan nasehat Taeil.
Gadis itu menyambar kunci mobil yang berada dinakas dan keluar dari rumah keluarga Moon. Tujuan Hyera sekarang adalah rumah Micha, karena jika dia kerumah Keiko yang ada dia akan berakhir di bar, karena Keiko adalah gadis yang sedikit bar bar.
"gw cape sama kak Taeil" ucap Hyera lesu sambil memutar mutar HPnya
"napa lagi sih, Ra?" tanya Micha dengan mengusap punggung Hyera pelan.
"yo wasap gaes, eh Hyera" ucap Jaehyun -kakak Micha- dari kamarnya, Hyera tidak menjawab salamnya melainkan tertunduk sedih.
"hey, why you cry?" tanya Micha
"gw pingin punya kakak yang ga maksa gw terus menerus untuk berubah Cha hiks, gw pingin punya kakak yang ga kaku kea kak Taeil" lirih Hyera sambil terisak isak
"lo ga boleh gitu Ra, mungkin kakak lo ingin lo jadi cewe yang baik" jawab Micha dengan menyodorkan segelas air putih kepada Hyera
"tapi apa emang gw buruk hah? Apa memang gw ga pantes jadi cewe?" tanya Hyera dengan tersenggal senggal.
"i dont know hm. Itu diri lo sendiri Ra, gw ga berhak ngatur hidup lo, sama juga kak Taeil dia bukannya ngatur hidup lo, tapi dia ngarahin lo supaya berubah cepat atau lambat" jelas Micha dengan memakan chiky yang sudah tersedia dimeja ruang tamu.
"but its not easy" lirih Hyera
"what you know. Nothing impossible, dont afraid to try a new things!" ucap Micha sambil memeluk Hyera lembut, memang walaupun Micha sedikit susah diajak serius namun jika sudah menyangkut perasaan sahabatnya, dia akan menjadi seorang yang sangat hebat.
Hyera pun balik kerumahnya lagi, dan dia mencari keberadaan kakaknya yang dia cari sedari tadi namun tidak dia temukan. Saat Hyera melewati ruang musik, dia menemukan Taeil sedang mengamati alat alat musik yang sudah berdebu karena jarang digunakan.
"kak" ucap Hyera sambil masuk keruang musik
"iya?" jawab Taeil menghadap Hyera
Grepp
"maafin Hyera kak hiks, Hyera ga pernah nurut sama kakak, Hyera udah jadi adik yang buruk hiks" ucap Hyera sambil memeluk erat kakaknya
"gapapa Hyera, Hyera udah bisa jaga diri aja kakak udah seneng" jawab Taeil sambil mengusap kepala Hyera dengan lembut
"Hyera bakalan berubah buat kakak" ucap Hyera sambil menegapkan badannya
"haha, usaha aja dulu, tapi ingat jangan dipaksa nanti malah sakit" perintah Taeil kepada Hyera dan Hyera hanya menjawab dengan menghormatkan tangannya kearah Taeil
Taeil hanya tertawa melihat tingkah adik satu satunya, dan dia sangat mencintai adiknya lebih dari dia mencintai dirinya sendiri. Bahkan saat Hyera sakit Taeil rela bolos kuliah hanya untuk merawat sang adik.
"buat kakak, gw rela merubah sifat gw"
--Hyera
Salam Literasi :*
Jeki
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy - Lee Jeno
Fanfiction"Gue benci cowo racing!!" seru gadis bernama Moon Hyera. "Doamat sama hidup lo!!" seru Lee Jeno si badboy yang notabenya sebagai Most Wanted di SMA NCT di Korea Selatan.