BAB 14
Mobil sedan audi terparkir tepat depan rumah megah, Ben menoleh sambil tersenyum lebar. Kennie yang membuka seatbell dan keluar dari mobil.
"Makasih untuk hari ini" ucap Kennie tulus, Ben hanya mengangguk lalu kembali melajukan mobilnya.
Kennie memasuki rumah, membuka knop pintu. "Tumben rumah gelap banget" Tanyanya saat masuk rumah, Kennie yang mencari saklar dan setelah medapatinya. Ia mulai menekan tombol saklar itu.
DORRRRRR
Kennie terkejut saat melihat orangtuanya dan Kakaknya, hiasan rumah yang dihiasi berbagai macam pernak-pernik ualng tahun. Kennie menutup mulutnya. Ia begitu bahagia. Kebahagian yang tidak pernah dirasakannya selama ini.
Dony dengan mengenakan pakaian badut, membuat Kennie tidak mengenalinya. Kejutan demi kejutan Kennie dapatkan, Dony yang menyuruh dua orang untuk menyeret Kennie.
"Woiii, gue mau dibawa kemana?" ucap Kennie panik saat ada dua orang pembantu menyeretnya masuk kedalam kamarnya. Dan diikuti oleh Dony yang masih mengenakan pakaian badutnya.
Kennie tertawa lepas saat masuk kedalam kamar, Dony yang dibuat bingung, menatap kesal kepada adiknya itu.
"Ngapain ketawa, perasaan gue tidak lagi ngelucu deh" keluh Dony sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kennie yang masih ketawa terpingkal-pingkal sedangkan kedua pembantunya terkekeh dan heran melihat kedua kakak adik itu.
"Abang cocok pakai pakaian badut, lebih ganteng malah" ucap Kennie disela-sela ketawanya. Dony yang mengerti maksud Kennie menatap geram pada adiknya.
"Puas lo" umpatnya
Dua pembantu serta tukang make over mulai beraksi, Kennie tersentak kaget dan mengumpat tidak jelas. Dony yang diam berdiri di belakang Kennie dengan senyum lebar.
Sementara Dody dan Ranty tengah berada di ruang keluarga, ia tengah duduk di sofa sambil menunggu Kennie dan juga Dony yang tengah berganti pakaian.
Dony menuruni anak tangga, dengan setelan jas jas silvernya, dengan kemeja hitam yang berada di dalam, celana silver senada. Ia Nampak begitu menawan.
"Dimana adikmu Don?" Tanya Dody pada anak sulungnya
"Tunggu aja Pa, Papa pasti kaget deh entar" jawab Dony, Dody hanya terkekeh
"Ken cepetan napa, sudah jam berapa ini. nanti kita telat lagi" teriak Dony,
Ranty dan Dody menatap kaget saat melihat Kennie yang begitu cantik bak seorang putri. Dony yang mengatup rahangnya dengan mata tidak berkedip saat Kennie menuruni anak tangga dengan setelan dress silver senada dengan Dony.
"Woii, biasa aja kali. Lagian ngapain jug ague harus pakai pakaian ribet kayak begini" keluh Kennie
"Lo cantik Ken, sumpah lo cantik banget" puji Dony menatap takjud pada adiknya itu
"Ayo, sudah jam berapa ini. kita di tungguin orang-orang"
Kennie yang masih dalam kebingungan sebenarnya ia mau dibawa kemana oleh kedua orangtuanya serta kakaknya.
Mereka sampai di sebuah hotel berbintang, Dody, Ranty berjalan menghampiri Dony dan juga Kennie.
"Sekarang lo harus tutup mata?" Kennie menyerngit dahinya "Kenapa harus tutup mata segala?" Tanya balik Kennie, Dony yang tidak mau mendengar ocehan adiknya itu. ia memilih untuk menutup matanya dengan sapu tangan.
"Udah deh tidak usah bawel begitu, ikutin arahan dari gue saja" perintah Dony, Kennie hanya mengangguk pasrah.
Hotel berbintang yang begitu ramai oleh para tamu dan kolega. Mereka semua memakai pakaian resmi. Dony yang menuntun Kennie memasuki ruangan yang sudah ramai dengan kehadiran tamu-tamu penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kennie [END]
Teen FictionJudul sebelumnya : Mengapa Aku Berbeda? Berganti : Kennie Mungkin sebagian orang tak mengenalku hanya melihat dari sisi kiriku. Aku hanya manusia biasa. Yang memiliki mimpi yang sama seperti mereka. Mungkin aku dikenal hanya sosok pejengan yang t...