HAPPY READING GENGS
BAB 36
Hal yang paling di tidak sukai oleh Kennie yaitu berada di rumah sakit yang penuh dengan bau obat yang tidak mengenakan. Kennie terus berjalan sepajang lorong rumah sakit. tepat di ujung lorong, langkah Kennie terhenti saat melihat sosok tidak asing baginya. Yang sedang berdiri dengan wajah cemasnya.
Kennie hanya bisa diam diri, tetap pada posisinya. Reka yang menyadari kehadiran Kennie tersenyum lebar. Ia beranjak dari bangkunya lalu menghampiri Kennie. lalu memeluknya erat. Reka sangat merindukan sosok adiknya. "Akhirnya kamu datang juga. Mami sedang ditangani sama dokter" Ucap Reka melembut sambil menakup kedua pipi Kennie. Reka sangat menyanngi adiknya itu.
Kennie hanya negangguk "Iya" jawabnya
Joy menoleh mendapati Kennie dan Reka, Joy terkejut dengan kehadiran Kennie, anak yang selama ini ia sia-siakan dan mengusirnya dari rumah. Kini kembali dengan sosok yang berbeda.
"Sudah saya duga, Akhirnya kamu pasti kembali" ucap Dingin joy pada anaknya
"Saya datang kesini bukan untuk Papi, tetapi untuk Mami saya. yang sedang dirawat disana" Ucap Kennie tak kala dinginnya. Sambil menunjuk ruang ICU.
Reka yang melihat itu hanya bisa menghela nafas berat. Kenapa Ayahnya begitu sangat dingin pada Kennie. sebenarnya apa masalah mereka. Kenapa juga Joy begitu tidak peduli dengan Kennie anaknya sendiri.
"Asal Papi tahu, aku bukan robot yang bisa Papi kendalikan begitu saja. Aku bukan Reka yang bisa Papa samakan dan kendalikan. Aku adalah aku, Reka adalah Reka. Menjadi diri sendiri itu lebih baik dari pada harus menjadi orang lain tapi tersiksa" tekan Kennie membuat Joy-Ayahnya terdiam.
"Aku punya mimpi dan mimpi itu harus aku wujudkan dan membuktikan pada Papi bahwa aku bisa tanpa Papi." Tekan Kennie, membuat Joy-Ayahnya terdiam dan bungkam.
Beberapa menit kemudian seorang dokter keluar dari ruang ICU seperti sedang mencari seseorang. Reka, Joy, dan juga Kennie menghampiri Dokter tersebut. "Yang bernama Rika?" Tanya Dokter William pada mereka.
"saya Dok," Jawab Kennie cepat
"Pasien mencari anda, Maaf hanya satu orang saja yang bisa masuk kedalam ruangan" Cegah Dokter William saat Reka dan Joy ingin menyusul Kennie masuk kedalam ruangan tersebut.
Kennie yang mengenakan Pakian steril berwarna hijau. Langkah kaki Kennie terhenti tepat disamping brangkar disana Mamanya terbaring lemah, hanya ada selang oksigen yang menempel dihidungnya. Tangan Kennie mengusap pucuk kepala Anita lembut. Kennie menitikan air matanya karena sedari tadi ia menahan. Ada rasa sesak di dalam dirinya saat ini.
"Mi, Maafin Rika, karena selama ini Rika tidak tahu kalau Mami sedang sakit. Rika janji akan terus merawat Mami sampai sembuh. Maafin Rika yang dulu urakan dan membentak Mami. Rika kangen Mami sama Papi." Ucap Kennie lirih.
Kennie mengusap wajahnya yang basah lalu keluar dari ruangan. Reka yang melihat adiknya keluar dengan wajah murung. "Kennie harus ngapain agar Mami cepat sembuh?" Tanya Kennie pada Kakaknya.
"Cuma ada dua kok" jawab Reka singkat dan padat
"Lo harus berdoa dan berusaha membahagiakan Mami" ucap Reka tersenyum untuk menenangkan adiknya.
Reka kembali memeluk adiknya sambil mengusap kepalanya, Kennie hanya bisa menunduk menerima perlakuan manis dari kakaknya. Perlahan tapi pasti Kennie membalas pelukan itu. "Makasih Ken, kamu sudah menerima kakak lagi" Ucap Reka lembut. Setelah itu mereka melepas pelukannya.
###
Kennie memarkirkan mobilnya tepatnya depan garasi, lalu mematikan mesin. Ia keluar dari mobil lalu masuk kedalam rumah. Kennie selalu disambut oleh Dony yang selalu menghalangnya dan melontarkan berbagai pertanyaan yang menurutnya tidak penting.
"Adek gue yang manis, yang caem, yang suka teriak pake toa. kenapa muka kusut begitu. Abis menangis, siapa yang tega beginiin lo. Biar gue hajar dia" Ucap Dony mulai tingkat kekepoan akut dan over protektif. Kennie menghela nafas jengah "Abang, gue capek pengen istirahat jangan halangin jalan gue dong" Tukas Kennie kesal. Dony membuka jalan lalu menngikuti Kennie dari belakang sambil mengomel tidak jelas.
"Tidak ada Bang, Kennie abis dari rumah sakit" Ucap Kennie seketika Dony memeriksa seluruh tubuh Kennie.
"Tidak ada luka"
"Emang tidak ada luka, Bukan gue yang sakit Bang" Dony menghela nafas lega, karena kekewatiran terhadap adik kesayangannya.
"terus siapa yang sakit dong?" Tanya Dony
"Mami gue, Bang. Mami Anita" jawab Kennie singkat lalu kembali berjalan menaiki anak tangga. Menuju kamarnya. Ranty yang mendengar itu langsung terkejut menghampiri Kennie dan juga Dony.
"Jadi bagaimana keadaan Mamimu?" Tanya Ranty kewatir dengan wajah hebohnya
"Masih koma, Mah" jawab Kennie lesuh, Ranty menatap Iba pada anak angkatnya. Seketika ia memeluk Kennie erat memberi ketenangan.
"Yaelah manja amat lu" Tukas Dony
"Sirik aja" ketus Kennie sambil mengerucut bibirnya
Disaat Kennie sedang sedih, sedang butuh seseorang. Dony dan Ranty selalu ada untuknya. Itu yang membuat Kennie merasa nyaman dan Damai.
"Ehh, Mama hampir lupa." Ucap Ranty seperti mengingat sesuatu
"Mama sudah masak makanan kesukaan kalian, dari tadi ngobrol mulu. Papa juga sudah tungguin dibawah" tambah Ranty yang diangguki oleh Kennie dan Dony.
Mereka sudah diruang makan. Kennie begitu melahap makanan. Dony yang melihat tingkah adiknya itu membuat Dony melongo. "Lo makan lahap bener. Kayak tidak pernah makan setahun aja" ledek Dony membuat Kennie mendongak.
"Enak aja, Gue makan karena laper tau. Apalagi ini makanan kesukaan gue" Ucap Kennie masih mengunyah makanan dalam mulutnya.
"Kalau makan jangan ngomong, nanti keselek baru tahu rasa lo" Ucap Dony menasehati namun diacuhkan oleh Kennie.
Uhuk Uhuk Uhuk
Dengan segera Ranty memberikan segelas air mineral yang langsung ditegukan oleh Kennie hingga ia bernafas lega.
"Makanya didengerin kalau orang lagi ngomong" Sindir Dony, Kennie mendengus sebal. "Iya bawel"
"Yeehhh di bilangin juga"
Dody hanya bisa menggeleng kepala "Sudah-sudah tidak usah berantem lagi, Papi pusing lihat kalian berantem mulu. Kayak tikus dan Anjing" keluh Dody pada kedua anaknya.
"Namanya juga anak Pah, kalau tidak begini, tidak seru namanya" Sahut Ranty menengahi.
"Btw, kok pacar lo tidak pernah jemput lo lagi. Malas ya. Karena punya pacar suaranya kayak toa" Pikir Dony, yang mendapatkan jitakan dari Kennie.
"Aww sakit tahu," Dony mengusap kepalanya akibat ulah Dony
"Mah, Pah. Anakmu dijitak sama kuntilanak toa. Huaaaa" aduh Dony seperti anak kecil. Dan Kennie semakin jijik melihat kelakuan kakaknya. Yang semakin aneh bin ajaib.
"Sembarangan. Dari pada lo. Jomblo akut" mereka saling tatap satu sama lainnya. Dody dan Ranty hanya diam melihat tontonan gratis didepannya. Melihat keduanya anaknya yang tidak pernah akur setiap ketemu. Dody hanya bisa memijit pelipisnya sedangkan Ranty hanya bisa menggeleng kepala.
"Setiap kesedihan pasti ada kebagian yang akan datang, seperti saat ini aku merasakan kebahagian yang sebenarnya." Ucap Kennie dalam hati

KAMU SEDANG MEMBACA
Kennie [END]
Teen FictionJudul sebelumnya : Mengapa Aku Berbeda? Berganti : Kennie Mungkin sebagian orang tak mengenalku hanya melihat dari sisi kiriku. Aku hanya manusia biasa. Yang memiliki mimpi yang sama seperti mereka. Mungkin aku dikenal hanya sosok pejengan yang t...