BAB 23

676 21 0
                                    

HAPPY READING GENGS

BAB 23

Kennie berdiri tepat dekat jendela, hari ini ia masih merasa bingung harus berbuat apa sekarang. Anita, Ibu kandungnya sudah meminta Kennie untuk tinggal lagi bersamanya.

Tetapi didalam hatinya ia masih menyimpan rasa kekecewaan yang begitu mendalam. Menatap langit biru malam yang dihiasi hanya bulan tanpa ditemani bintang.

"Gue harus bagaimana sekarang?" tanyanya pada diri sendiri

Kennie tidak pernah menceritakan kepada orangtua angkatnya tentang masalalunya. Entah reaksi apa yang terjadi setelah orangtua angkatnya tahu tentang itu. Apalagi Kennie begitu menyayangi mereka, sangat menyayangi. Kennie harus mengumpulkan nyali agar ia bisa menceritakan yang sebenarnya terjadi pada keluarga angkatnya.

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu membuat Kennie tersadar dari lamunannya. Ia berbalik lalu melangkahkan kaki membuka pintu. "Eh, Mama. Ada apa?" Tanya Kennie pada Ranty.

"Mama tidak ajak masuk nihh" pinta Ranty merajuk

"Yehh Mama. Masuk saja kali" kata Kennie sambil nyengir kuda

"Mama, Kennie kangen. Mama ada waktu buat sama Kennie?" pinta Kennie saat duduk ditepi kasur Qween sizenya, merajuk pada Ranty. Ranty yang menaikkan alisnya bingung.

"Tumben, pasti ada maunya kalau begini" ucap Ranty menerawang

"Ihh, Mama zu'huzon deh. Ini beneran tidak minta apapun" ucap Kennie jujur. Ranty yang sangat sibuk mengurus Caffe yang didirikannya sejak SMP itu, membuatnya kelelahan. Bahkan ia sampai pulang larut malam. Maka dari itu Kennie meminta Ranty untuk bersamanya seharian penuh.

Ranty tersenyum saat melihat Kennie begitu manja padanya. Ia sangat bahagia mempunyai anak angkat seperti Kennie yang sudah ia anggap seperti anaknya kandungnya sendiri. Meskipun sikap Kennie selalu berubah-ubah seperti kata Ben yang selalu menyebutnya BUNGLON.

Di sisi lain Kennie memikirkan keadaan Anita Mama kandungnya yang kini berbaring lemah. Selama ia pergi, atau kabur dari rumah. Setelah ia mengetahui bahwa Anita jatuh sakit.

"Kata Abang kamu, kamu dekat dengan seseorang ya. Kenalin ke Mama dong. Siapa orangnya? Ganteng tidak?, dia orangnya gimana? Anak pengusaha enggak? Dia sekolah dimana?" Tanya Ranty bertubi-tubi membuat Kennie menyerngit bingung. Kennie menggaruk tengkuknya tidak gatal. Ia bingung harus jawab apa pada Ranty pasalnya dari mana Mamanya bisa tahu bahwa ia sedang dekat dengan seseorang.

"Pasti Abang yang kasih tahu?" Tanya Kennie balik

Ranty tersenyum lebar menatap Kennie mengangguk "Iya" jawab Ranty singkat

"Ihhh, Abang, dasar ember bocor" Kennie menggurutu kesal

"Kenapa kesal begitu! Nggak papa kali" ucap Ranty sewot, Kennie terdiam menatap Mamanya bingung.

"Yeahhh Mama aku sama Si cowok Tengil itu hanya teman doang kok. Mana mungkin aku sama dia Mah. Kan dia itu ngeselin jadi orang" jawab Kennie memasang tampang cemberut.

Kennie kembali memeluk Ranty, Ranty membalas pelukan itu dengan mengelus rambut.

###

Kennie sedang duduk termenung di taman, ia menatap langit biru dengan tatapan kosong. Kali ini pikirannya sedang kacau. Bagaimana tidak, saat melihat Anita tengah terbaring lemah. Kennie tersenyum miris, "Maafkan Rika Mi, Rika tidak tahu jika Mami sedang sakit. Apa aku salah ya" ucap lirih Kennie pada dirinya sendiri.

"Apa Rika harus kembali lagi kerumah, tapi bagaimana dengan -" ucapan Kennie tidak berlanjut ia hanya menghembuskan nafas berat sambil mengusap wajahnya gusar.

"Ngomong sendirian, ngomong sama siapa? Sama hantu ya" Tanya seseorang yang mengagetkan Kennie.

"Ihh, Abang bikin kaget saja tahu nggak" kesal Kennie menatap seseorang yang datang dan duduk disamping. Ternyata yang datang itu adalah Abangnya Dony.

"Ada masalah apalagi, kok muka lo cemberut begitu?" Tanya Dony saat melihat adiknya duduk cemberut di kursi taman belakang. Ia tahu adiknya yang satu ini sedang galau.

"Nggak ada masalah sihh Bang, tumben banget kesini biasanya didalam nonton drama korea?" Tanya Kennie pada Dony, Kennie tahu Dony suka banget nonton drama korea yang menurut Kennie cowoknya bedakan. Ia bingung juga kenapa Dony begitu menyukai nonton drama seperti itu.

"Males, dan adegannya tidak ada yang bikin gemes, unyu-unyu" Kennie terkekeh mendengar ucapan Dony yang agak sedikit lebay.

Sedangkan Kennie ia tidak begitu menyukai drama korea ia lebih menyukai film Action atau kartun jepang yang menurutnya lebih lucu dan menghibur.

"Abang kebanyakan nonton drama, jadi beginikan jadinya" pukul Kennie pada bahu Dony. Dony hanya diam terima pukulan kecil itu padanya. Dia tahu adiknya itu sedang menyembunyikan sesuatu. Tetapi ia tidak mau memaksa Kennie untuk cerita sekarang.

"Apa lo tidak mau menceritakan sesuatu ke gue, Ken" seketika Kennie berhenti memukul Dony, dan terdiam. Dahi Kennie berkerut "Nggak ada Bang, memang Kennie mau cerita apa? Kennie baik-baik saja" kata Kennie.

"Udah sekarang lo jawab dengan jujur sama Abang. Apa lo memiliki kembaran?" Tanya Dony To The Point.

Kennie mengatup rahangnya, entah dari mana Dony tahu bahwa dirirnya memiliki kembaran. Dari mana Dony tahu tentang itu, sedangkan Kennie tidak pernah cerita apapun pada Dony. Kennie tetap diam, bagaimana harus menjawab pertanyaan Dony.

"Jawab Ken, Apa lo punya kembaran?" ulang Dony menatap dengan wajah serius.

"I-Iya Bang," jawab Kennie sambil menunduk

"Dari mana Abang tahu tentang gue punya kembaran?" Tanya Kennie balik

"Kalau soal itu, enggak perlu lo tahu" ucap Dony mulai dingin dan pergi begitu saja meninggalkan Kennie dengan tatapan tidak bisa diartikan.

"Dari mana Bang Dony bisa tahu sih, setahu gue yang tahu gue punya kembarankan Dini sama Si cowok Tengil"

"Tapi bagaimana pun gue harus jelasin ini ke Abang Dony" Kennie beranjak dari bangkunya menyusul Dony yang masuk. Kennie berlari menaiki tangga menghampiri Dony yang masuk kekamar.

"Bang biar gue jelasin" teriak Kennie tidak sempat karena pintunya sudah tertutup. Kennie mencoba mengetuk namun ia urungkan. Kennie memilih masuk kamar. Ia menghempaskan badannya pada kasur, menatap langit kamar. Tanpa sadar Kennie sudah memejam matanya perlatahan.

Hari ini adalah hari libur, hari yang dinanti oleh semua orang. Kennie menggeliat saat melihat cahaya matahari masuk melalui jendela kamarnya. Kennie mengerjap bangun setalah itu ia menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Kennie berjalan menuju ruang makan, ia melihat keluarga angkatnya duduk disana. Kennie mengambil tempat duduk. Kennie melirik Dony yang begitu menikmati makanannya. Tidak biasanya Dony tidak menyapanya pagi ini. "Apa Bang Dony marah yah ke gue. Soal tadi malam" pikir Kennie dalam hati.

Ranty melirik Dody memberi kode, Dody hanya mengendikan bahu acuh lalu melanjutkan makannya.

Dony beranjak begitu saja, setelah selesai sarapan ia pergi tanpa pamit. "Bang Dony mau kemana? Ajak gue dong" teriak Kennie basa basi.

"Bukan urusan lo, gue mau kemana" ucap Dony dingin tanpa menoleh sama sekali

"Punya Abang kok ngeselin banget" gerutu Kennie, sambil mengigit roti selai strawberry.

"Berantem lagi ya sama Abang kamu?" Tanya Ranty

"Iya, Mah" jawab Kennie

Kennie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang