BAB 39

533 14 0
                                    

HAPPY READING GENGS

Jangan lupa ya Recoment dan Votenya 

BAB 39

Kennie yang ingin merebahkan badannya pada bed Qween sizenya. Dony yang masuk kamar Kennie secara tiba-tiba membuat Kennie bangun menatap kakaknya aneh. Dony duduk dibibir kasur, menatap Kennie dengan tatapan mengintimidasi. "Abang ganggu aja, gue mau tidur" kesal Kennie, tetapi ditahan oleh Dony.

"Eits, jangan tidur dulu. Jawab pertanyaan gue. sejak kapan lo kerja di Restorant?" Tanya Dony to the point. Kennie mematung, dari mana Dony tahu dia bekerja di restorant? Pikir Kennie dalam hati. Dony yang melihat adiknya terdiam sedang memikirkan sesuatu.

"Woi, jawab. Jangan diam aja" seketika Kennie gegelapan menimpuk Dony dengan bantal diwajahnya.

"Sotoy lo. Gue enggak kerja Bang" Jawab Kennie memelas, membuat Dony menarik nafas panjang lalu menatap Kennie seksama.

"Enggak usah ngeles, sekarang jawab jujur aja sama Abang, lo kerja kan. Di Restorantnya Ben. sebagai sekretaris?" Tanya Dony lagi yang dapat anggukan dari Kennie. Dony bernafas lega akhirnya Kennie mau jujur padanya.

"Jadi dugaan gue selama ini bener, lo selalu pulang malam. Kadang kalau hari sabtu dan minggu selalu pakaian rapi layak pegawai kantoran. Gue selalu memantau lo Ken. Maaf Abang selalu mengikuti lo kemana pun lo pergi. karena Abang penasaran dan kwatir sama lo takut terjadi apa-apa. Kenapa lo tidak pernah mau cerita sama gue. kenapa juga lo sembunyiin ini semua dari kita. Gue Abang lo Ken, yang selalu sayang sama lo. Lo itu sudah gue anggep kayak adik kandung gue sendiri. Tapi lo beginiin gue. Gue belum layak ya, jadi Abang lo?" Tanya Dony lesuh menunduk, Kennie yang menatap Abangnya itu. seketika menakup kedua tangan di kedua pipi Dony.

Seketika Kennie memeluk Dony begitu erat, Dony yang membalas pelukannya "Maafin Kennie, Bang. Maafin Kennie. yang selalu membuat Abang kwatir. Kennie bekerja karena ada alasannya. Maafin Kennie karena tidak pernah cerita sama Abang. Makasih Abang sudah sayang sama Kennie" Kennie yang merasakan pelukan begitu hangat penuh kasih sayang dari Dony-Kakaknya. Begitu juga dengan Dony yang sangat menyayangi adiknya. Mereka begitu saling menyayangi satu sama lain. Layaknya saudara kandung namun tak sedara.

Mereka melepaskan pelukannya Dony yang menatap wajah Kennie yang sudah basah karena menangis "Enggak apa, Kenapa adek gue yang cantik ini jadi menangis. Jelek banget mukanya" Canda Dony sambil menghapus air mata Kennie.

"Ishh Apaan sih Bang" kesal Kennie membuat Dony terkekeh lalu memeluk eratnya lagi.

Setelah itu Kennie mulai menceritakan semuanya secara detail, membuat Dony terdiam dan mendengarkannya. Ia baru saja mengetahui sosok Kennie yang sebenarnya. Segala pertanyaan yang ada dibenaknya terjawab sudah. Keluh kesah yang dirasakan Kennie selama ini. Dony tidak tahu itu. sebegitu sakitnya kah. Kennie dulu. Pertanyaan itu meluncur begitu saja di otak Dony.

Kennie yang mulai sesegukan dan menitikan air matanya kembali saat masalalu yang ia kubur dalam kini kembali muncul menghantuinya. Masalalu yang begitu kelam. Dony tidak bisa membayangkan dirinya seperti Kennie. segitu diabaikan dia. Tetapi Kennie memiliki alasannya mengapa ia bekerja. Entah, Dony tidak tahu alasannya apa?

Seketika Dony memeluk adiknya erat, memberikan ketenangan serta kekuatan padanya. Dony tahu adiknya itu sedang rapu. Tetapi bagi Dony, Kennie adalah sosok Strong girl yang hebat.

"Abang tidak bisa bayangkan jika Abang seperti lo Ken. Lo sosok yang kuat yang tegar. Maafkan Abang yang selalu membuat lo kesal, marah." Ucap Dony dalam hati sambil mengusap pucuk kepala Kennie.

"Abang sangat sayang sama Kennie. Jadi Apapun itu yang terjadi sama kamu. Kamu harus bilang. Jangan sembunyikan lagi" Pinta Dony yang langsung diangguki Kennie.

Kennie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang